Kana terkejut saat melihat mobil terbalik tepat di sampingnya. Dia baru saja keluar dari rumah Gina namun tiba-tiba ada kecelakaan di depan matanya.
"Hei.. are u ok?" Teriak Kana dari sisi jalan, Kana pun menghampiri mobil tersebut namun tangannya di tarik oleh seseorang.
"Phi! Sedang apa kau di sini?"
"Masuk ke mobil."
"Tapi kasian orang itu! Panggil ambulance siapa tau dia masih hidup."
"Jangan sentuh apa pun, ambil kopermu?"
Kana mengambil kopernya lalu dia masuk kedalam mobil Mew dan Mew menaruh koper Kana di dalam bagasi.
Mew masuk kedalam mobilnya lalu pergi dari lokasi."Kenapa kau bawa koper?"
"Aku di usir."
"Apa alasan mereka mengusirmu?"
"Simple saja, karena mereka tidak suka padaku. Boleh antarkan aku ke Apartemenku?"
"Apartemen?"
"Iya, aku mau kembali ke Apartemenku."
"Ke rumahku saja, aku rasa sedang ada yang mengincar nyawamu."
"Aku sudah lama tidak pulang ke Apartemen mungkin sekarang sudah banyak sarang laba-laba, aku mau bersihkan."
"Kau tidak aman jika tinggal sendirian, akan lebih aman jika kau tinggal denganku, jika terjadi sesuatu padamu kau tidak kasian pada Key, sekarang dia hanya memilikimu."
"Aku tidak enak kalau harus tinggal di rumahmu, aku hanya mantan menantu, dan sebelumnya juga aku memang tidak kenal dengan keluargamu. Berarti aku juga keliru memanggilmu Phi! harusnya aku panggil kau Nong, karena kau adik iparku. Di depan belok kiri ya Apartemenku ada di depan sana," Kana merasa otaknya sangat pusing 2 Tahun ini sudah banyak hal yang terjadi padanya dan juga banyak hal yang dia lupakan. Dia juga tidak mengerti kenapa Dokter itu sangat menginginkan menikah dengannya bahkan dia memberi kehidupan baru padanya.
"Apa Gina orang yang di utus Tuhan untuk menjadi pendampingku setelah Phi Luke meninggal? walau pun Ayah dan Mamanya tidak suka padaku tapi harus aku akui Gina sangat baik padaku."
"Kau yakin akan menikah dengannya?"
"Itu rencana awal aku dan dia."
"Bagaimana jika kematian Phi Luke ada hubungannya dengan dia?"
"Aku tidak yakin! Sejauh ini Gina tidak pernah berbuat macam-macam."
"Aku hanya ingin mengingatkanmu saja, keluarga sedarah saja bisa menusukmu dari belakang apa lagi dia yang bukan siapa-siapa di tambah lagi keluarga dia tidak suka padamu, mereka bisa melakukan apa saja bahkan sampai mengambil nyawa orang sekali pun."
"Aku tidak takut jika aku harus mati, mungkin nanti aku bisa bertemu dengan suamiku, kami akan bersama-sama lagi."
"Pikiranmu sangat picik."
Kring...kring...
Kana menatap layar ponselnya dan itu Gina yang telepon.
"Aku telepon ke rumah, kata Mama kau tidak ada."
"Mamamu bilang apa?"
"Katanya kau kembali ke Apartemen, apa itu benar?"
"Iya, kau tau orang tuamu tidak suka aku, jadi aku tidak ingin ada di sana di saat kau juga tidak ada."
"Maafkan aku, aku pergi tidak memberitaumu. Aku ada tugas mendadak minggu depan aku pulang."
"Tapi tidak apa-apa kan aku tinggal di Apartemen."
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Love [End]
Short StoryObsesi seorang wanita ingin menikahi Pria yang di cintainya, namun dia juga sangat mencintai dirinya, dia tidak ingin tubuh indahnya rusak ketika dia menikah dengan kekasihnya. dia memiliki ide gila untuk mendapatkan keturunan dari suaminya. dia ti...