Hai semuanya,, sorry ya yang kemarin part 29 tidak bisa di buka itu kepecet.
Dan sorry juga 3 hari ini aku ga bisa update karena sibuk di real life.
Kita lanjut lagi ya Two Lovenya,, kita selesaikan.●
●
●"Mama mau makan?"
"Tidak lah, Mama mau buat susu saja takut gemuk makan malam."
"Mau Kana buatkan?"
"Tidak, kau makan saja. Mama akan buat sendiri."
"Baik!"
Kana dan Mew melanjutkan aktifitas makannya dan Mama J pergi ke dapur entah apa yang ingin dia lakukan.
Tak Lama Mama J keluar dari dapur dengan satu gelas susu di tangannya dan satu piring kecil kue."Mama tidak makan di sini?"
"Tidak, Mama mau ke kamar. Kalian lanjutkan saja makannya."
"Kana sudah selesai Mah, Kana juga mau ke kamar!"
"Tapi aku belum selesai, kau di sini saja tunggu aku."
"Ya sudah cepat biar aku cuci piringnya."
Mama J pergi ke kamarnya sedangkan Kana masih menunggu Mew menyelesaikan makannya.
"Aku sudah selesai."
"Biar aku cuci piringnya."
Kana sedikit membungkuk mengambil piring Mew. Melihat wajah Kana sudah dekat dengan wajahnya, Mew pun menarik Kana lalu mencium Pipinya.
Kana terkejut lalu dia menjauh dan menatap Mew.
"Apa yang kau lakukan, aku bukan tisu makan, kau membersihkan bibirmu di pipiku?" Ucap Kana seraya menghapus Pipinya karena berminyak.
"Apa? Aku tidak sengaja. Wajahmu yang terlalu dekat denganku."
"Wajahku berminyak, jadi bau!"
"Elah tinggal kau cuci apa susahnya! Kau mau aku belikan sabun cuci muka? bilang saja biar aku beli dengan pabrik-pabriknya gitu saja ko repot, jika kau tidak terima kembalikan ciuman itu."
"Kembalikan? Sini biar aku kembalikan pakai pantat panci, kau jangan pergi ke mana-mana," Kana pergi ke dapur sambil menenteng dua piring dan benar saja tak lama dia kembali dengan menenteng panci dan itu membuat Mew takut, dia pun lari menuju kamarnya.
"Jangan lari! Kembali kau."
Kana mengejar Mew dan tentu saja Kana bisa mengejar Mew, karena Mew tidak benar-benar akan menghindari Kana.
"Kau bilang mau di cium panci," Kana menarik tangan Mew.
"Aku hanya tidak sengaja menciummu, kau tidak perlu sampai sekejam ini. Pantat panci kan kotor, lagi pula bibirku tidak melukai pipimu.
"Biar kau belajar tidak semena-mena terhadapku."
"Dari pertama kau bersamaku, aku selalu melindungimu di mana letaknya aku berbuat semena-mena terhadapmu."
"Mencium, memeluk, membohongiku apa itu bukan tindakan semena-mena."
"Tidak, membohongimu demi kebaikanmu, aku rasa tidak ada salahnya, kau harus tau aku tidak percaya dengan wanitamu, aku yakin dia dalang di balik meninggalnya kakakku."
"Aku sudah bilang kau jangan memfitnah orang sembarangan, kau tidak punya bukti."
"Aku akan dapatkan bukti itu dan jika benar wanita itu terlibat, aku akan membunuh wanita itu."
"Dan jika kau salah?"
"Aku yakin dan aku percaya kau lah yang salah. Cepat kembalikan panci itu ke dapur."
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Love [End]
Storie breviObsesi seorang wanita ingin menikahi Pria yang di cintainya, namun dia juga sangat mencintai dirinya, dia tidak ingin tubuh indahnya rusak ketika dia menikah dengan kekasihnya. dia memiliki ide gila untuk mendapatkan keturunan dari suaminya. dia ti...