"Paman, Papa kenapa? Ada Om Dokter di luar katanya baru saja periksa Papa."
"Papamu tidak apa-apa sepertinya dia hanya kecapean."
"Kasian Papa, apa boleh Papa tidak perlu pergi kerja? Tadi Papa bilang dia kerja dengan Paman. Biar Papa di rumah saja dengan Key."
"Papamu pasti tidak mau kalau harus tinggal dan diam-diam di rumah."
"Tapi kasihan Papa dia kan lagi sakit."
"Tunggu Papamu bangun na, nanti kita bicara langsung dengannya."
"Hmm! Ya sudah paman pergi makan dulu biar Key yang jaga Papa," Key naik ke atas tempat tidur lalu dia mendekati Kana dan mecium Pipi Kana.
"Heh..tidak boleh!" Ucap Mew pada Key.
"Kenapa?"
"Kau ini anak perempuan tidak boleh cium-cium Papamu."
"Tapi ini Papanya Key," ucapnya sambil berbaring dan memeluk Kana.
"Lebih baik kau ikut Paman!" Mew menarik Key dan menggendong Key keluar dari kamarnya.
"Paman, Key mau jaga Papa."
"Kau pergi ke kamar Nenek, biar Papamu Paman yang jaga."
"Mana bisa begitu, itu kan kamar Key."
"Mana kamarmu, kau numpang di sini."
"Paman! Ih.." Key mengerucutkan bibirnya namun dia tetap berada di gendongan Mew.
"Sana masuk ke kamar Nenekmu."
"Ada apa Mew?"
"Biarkan Key tidur dengan Mama, Kana sedang sakit dia tidak boleh di ganggu."
"Tapi Key tidak ganggu Papa!"
"Sudah diam kau di sini saja dengan Nenekmu."
"Tapi paman! Key mau jagain Papa."
"Ada Paman yang akan jagain Papamu, lagian kau bisa apa kalau tiba-tiba Papamu butuh bantuan."
"Key bisa teriak minta tolong Bibi."
"Buang-buang waktu, biar Paman saja."
"Mew!"
"Apa Mah?"
"Ingat ya dia kakak iparmu."
"Aku tidak lupa Mah, itu sebabnya aku mau jaga dia, dia tidak bisa istirahat kalau ada Key."
"Terserah kau saja jika kau butuh bantuan bilang Mama dan juga lupa kau belum makan."
Mew ingat dia belum makan, dan dia pun pergi ke ruang makan untuk mengisi perutnya terlebih dulu.
10 menit di meja makan, Mew pun ingat kalau Kana belum makan apa pun, Mew lekas-lekas menyelesaikan makannya lalu dia siapkan makan malam untuk Kana dan di bawa menuju kamar Kana."Kau masih tidur? Apa kau tidak lapar?" Ucap Mew lalu Mew menaruh nampan yang dia bawa di atas nakas.
Mew duduk di sisi ranjang seraya memperhatikan wajah Kana yang masih terjaga di dalam tidurnya. Sesekali dia merapihkan rambut Kana yang menghalangi wajahnya. Hingga beberapa jam kemudian Kana pun membuka matanya.
"Kau sudah bangun?"
Kana hanya diam saat Mew bicara padanya.
"Kau pasti lapar, aku sudah bawakan makan malam untukmu tapi pasti sudah dingin kau bangunnya terlalu lama."
"Terima kasih Nong tapi aku tidak lapar, di mana Key."
"Key di kamar Neneknya."
"Jam berapa sekarang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Two Love [End]
Short StoryObsesi seorang wanita ingin menikahi Pria yang di cintainya, namun dia juga sangat mencintai dirinya, dia tidak ingin tubuh indahnya rusak ketika dia menikah dengan kekasihnya. dia memiliki ide gila untuk mendapatkan keturunan dari suaminya. dia ti...