21 [END]

48 6 3
                                    


←〣☆~♥~☆〣→

"Jadi, kau selalu berada disini setiap hari?", tanya Hanna.

"Hm,ya. Ruang ini adalah tempatku. Disinilah kebanyakan aku menghabiskan waktuku", jawab Hyunjin sembari menikmati minumannya sesekali.

Hanna hanya mengangguk, ia mengedarkan matanya ke sekeliling ruangan. Bagus juga, ruangannya tampak elegan. Ada beberapa lukisan yang terpajang di sana. Hanna tidak terlalu mengerti seni tapi ia yakin gambar itu memiliki harga yang mahal.

Lalu, maniknya menangkap satu-satunya vas bunga di ruangan itu. Ia berdiri mendekat.

"Mengapa rasanya aku pernah melihat bunga ini? Apa ini dijual di suatu tempat?", tanyanya.

Hyunjin bingung ingin menjawab apa, "Itu e-itu hadiah. Itu hadiah dari seseorang", jawabnya.

"Oh benarkah? Ini bunga primrose bukan? Kau tahu, apa makna dibalik bunga primrose merah muda ini?", tanyanya sambil mengamati bunga itu.

"Oh? Dia punya makna? Apa itu?"

"Tentu saja ada! Setiap bunga itu punya makna. Bukan hanya bunga, setiap hal di dunia ini pasti punya makna. Dan kau harus tahu, seseorang memberikan bunga ini dengan maksud bahwa dia memiliki cinta terhadapmu dimana cinta itu tidak pernah berakhir atau biasa disebut cintanya abadi", jelasnya.

Hyunjin terpaku, Apakah saat itu., Hanna memberikannya juga dengan maksud ini? ,pikirnya.

'Yah, apa dia sudah memiliki seseorang di hatinya? Padahal aku menyukainya. Baru saja ingin aku dekati, sepertinya sudah keduluan orang lain', kata Hanna dalam hati.

"Siapa yang memberikannya? Kau beruntung dicintai dengan sangat oleh seseorang", tanya Hanna dengan senyum paksanya.

"O-oh, itu.. En-entahlah, itu sudah bertahun-tahun. Aku sudah lupa", jawab Hyunjin.

"Emm, boleh aku pegang? Aku ingin lihat lebih dekat", izinnya. Dengan ragu, Hyunjin pun mengangguk mengizinkan.

Hanna segera memegang vas itu, ia mengamati setiap bagiannya. Lalu, di salah satu kelopak bunga itu, ia menemukan tulisan kecil.

143H:)

Diam beberapa saat setelah itu ia memegang kepalanya.

"Aarghh"

"Hanna, kau baik-baik saja?!", tanya Hyunjin terkejut dengan rintihan tiba-tiba dari Hanna.

Ia berdiri di samping Hanna, mengusap punggungnya, "Hanna, ada apa denganmu??", tanyanya panik.

"Pusing.. Kepalaku, kepalaku sakit sekali"

"Permisi?—Hey! K-kau pingsan?!"

"Aku Hanna"

"Kak Chan akan pergi"

"Lalu, bagaimana jika aku yang pergi?"

"Aku ingin mengakhiri hubungan ini"

"HYUNJIN!! TIDAK!! HYUNJIN , KAU TIDAK BOLEH PERGI!"

PRIMROSE || HWANG HYUNJIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang