14

27 6 3
                                    


←〣☆~♥~☆〣→

toktoktok

"Kak, aku boleh masuk?", tanya Dobby di luar pintu kamar kakaknya.

"Masuk saja", sahutnya dari dalam. Dobby pun segera masuk sambil membawa sebuah kotak.

"Ini, untukmu", ujarnya sambil menyerahkan kotak tersebut kepada Hanna.

"Heung? Untukku?", tanya Hanna bingung sambil melihat kotak itu.

"Dari siapa?", tanyanya. Dobby menggeleng, "Tidak tahu. Hanya tadi pengantarnya bilang, ini untukmu. Itu saja", jawabnya.

"Kalau begitu, aku pergi dulu, ya kak. Aku harus kerja kelompok", pamit Dobby.

Setelah Dobby keluar dan menutup pintu, Hanna segera membuka kotak tersebut.

Hal pertama yang ia lihat, ialah sebuah foto. Foto dirinya, yang sedang tersenyum diantara hamparan bunga. Ia balik foto itu, dibaliknya ada sebuah tulisan.

"Orang bilang, bunga itu sangat indah. Namun, lihatlah, aku saja bingung yang mana bunga yang asli"

Selain foto itu, ada banyak foto lain disana. Lalu, ia kembali melihat apa saja isi kotak itu. Ternyata, di dalamnya terdapat surat. Ia membuka surat itu dan ia baca.

Hai,apa kau sudah menerimanya? Ah, tentu saja. Kalau tidak, bagaimana kau bisa membacanya, bukan?

Kotak ini adalah hadiah ulang tahunmu tahun ini. Maaf, aku tidak bisa merayakannya untukmu. Padahal, ini pertama kalinya kau merayakan hari ulang tahunmu bersamaku. Tapi, aku tidak bisa. Untuk itu, aku memberikan kotak ini sebagai gantinya.
Tidak apa, ya?

Pertama-tama, aku ingin meminta maaf. Maafkan atas segala ucapanku malam itu. Semua kata yang telah ku keluarkan saat itu,  pasti telah menyakiti hatimu. Sungguh, aku juga merasakan rasa sakitnya.

Seperti yang kau dengar, hidupku tidak lama lagi. Kurang lebih 2 tahun, itu akan menjadi singkat saat bersamamu. Setelah itu, aku akan pergi untuk selamanya. Aku tidak ingin membuatmu bersedih saat aku pergi nanti. Itu sebabnya, aku berpikir untuk mencoba membuatmu benci padaku. Sehingga kau tidak perlu mengkhawatirkanku lagi. Saat aku pergi, kau tidak akan sedih.

Saat itu, aku berpikir, setelah mendengar ucapanku, kau pasti akan membenciku. Namun, aku salah. Aku tidak menyangka bahwa kau sudah tahu tentang itu. Segala ucapanku seakan tidak ada gunanya. Kau bahkan sudah menebaknya.

Saat aku mendengar kau membenciku. Aku merasa sakit, tentu. Namun, sedikit lega. Kupikir rencanaku berhasil. Dan ternyata, aku kembali salah. Sebelum benar-benar pergi, aku melihatmu. Saat itulah, aku menyesal telah melontarkan kata-kata tajam itu padamu. Aku sudah membuatmu menangis. Membuat hatimu terluka. Maaf, aku mengecewakanmu. Karena itu, aku menulis surat ini. Sebagai penyampaian maafku. Karena mungkin, aku tidak bisa lagi mengucapkannya padamu. Karena, aku tidak bisa lagi bertemu denganmu.

"Bicara apa kau?! Kau bisa! Minta maaflah setiap bertemu! Aku tidak akan memaafkanmu!", Hana membaca surat Hyunjin dengan air mata yang mengalir di pipinya.

Aku benar-benar tidak ingin menyeretmu ke dalam kehidupanku yang suram. Hidupmu itu cerah dan berwarna. Sebelum aku masuk, setiap hari kau selalu menceritakan hal-hal lucu, tersenyum, dan tertawa. Kau tidak perlu merasa menanggung beban apapun. Kau tidak perlu menahan rasa sakit apapun.

PRIMROSE || HWANG HYUNJIN [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang