7. Kacau

44 7 3
                                    

"Perhatikan langkahmu. Kemana berjalannya dan apa tujuannya. Jangan sampai kau menyesal di kemudian hari karena salah memilih jalan."
-Farhan Ilham

...

Kami akan bawa Rachelia pergi." ucap seorang wanita paruh baya. Ia adalah Samita, Adik kandung Linda sekaligus anak bungsu Erika.

Ucapan itu membuat keadaan seketika hening, semua yang berada di dalam ruangan itu sibuk berkelana dengan pikirannya masing-masing.


...

"JANGAN BERANI-BERANINYA KAMU MEMBUAT KEPUTUSAN ATAS ANAKKU, SAMITA!!!" amuk Linda.

Dengan penampilan yang urakan, Linda berlari ke arah Samita yang kini sedang memeluk Rachelia. Disaat Linda akan menggapai Samita, dengan sigap suami Samita, yaitu Andre menghalangi langkah nya. Tentu saja, suami mana yang dengan suka rela membiarkan istrinya bergelut dengan orang lain.

"SETIDAKNYA JIKA KAU TIDAK BISA MEMBERI KASIH SAYANG YANG ADIL, JANGAN BERSIKAP SEPERTI INI!!!" ucap Samita tegas.

Tanpa rasa takut, Samita maju dan membiarkan Rachelia yang kini dipeluk Erika.
Dengan sekali tarikan nafas, Samita menimbulkan suara dari pertemuan antara telapak tangannya dengan wajah Linda. Seketika tampak darah segar mengalir dari sudut bibir Linda. Dengan cepat Erick berlari ke arah Linda.

Keadaan semakin kacau saat Chamry ikut bergabung dan membiarkan Ersy dengan teman-temannya. Melihat amarah Chamry yang kian memuncak, Rachelia lantas semakin takut akan terjadi hal yang lebih dari ini.

Keadaan rumah keluarga itu semakin kacau, bak perang antara dua musuh yang saling memperebutkan hak nya, para kerabat sanak saudara pun turut berpindah, sesuai dengan yang mereka anggap benar.

Saat melihat Chamry berjalan semakin mendekat ke arah mereka, Erika merasakan  adanya aura kemarahan yang dikeluarkan oleh Chamry. Dengan was-was Erika menukar posisi, membuat Rachelia kini berasa dibelakang nya. Tentu saja Chamry akan meluapkan emosi yang sudah sejak tadi ia tahan. Yang bahkan meningkat saat percakapan terakhirnya dengan lembayung. Melihat keadaan yang kacau balau, hanya satu yang kini menjadi pusat perhatian Chamry. Siapa lagi kalau bukan Rachelia. Chamry berjalan dengan tegas, tatapan datar namun rahangnya yang sudah mengeras. Semakin dekat hingga ...

Happ

Chamry menarik tangan Rachelia dengan kasar. Namun diluar dugaan, Chamry malah membawa Rachelia ke dalam dekapannya. Mempererat pelukannya hingga Rachelia benar-benar merasa sesak.
Erika yang hanya melihat bahwa Chamry tengah memeluk Rachelia, Erika menghela nafas lega karena dia mengira bahwa Chamry benar-benar sedang memeluk Rachelia dengan kasih sayang. Pelukan itu semakin lama semakin erat, tangan kanan Chamry yang kekar mendadak menghilang, namun pelukannya tetap erat. Hal itu tentu saja membuat Sam curiga dan mendekat kearah Rachelia dan Chamry.

Bugh

"Baj*ng4n s14l*n lo Chamry anj*n9!" ucap Sam.

Saat Sam berhasil melepaskan pelukan antara keduanya, Sam membogem wajah Chamry, seolah tidak ingin kalah dengan emosi yang dipunya Chamry, wajah Sam pun kini memerah karena kalut.
Dirasa tidak cukup sekali, Sam lagi lagi menendang perut Chamry hingga Chamry terpental dan terbatuk.

Keadaan terus bertambah kacau, tidak ada siapapun yang berani memisahkan Chamry dan Sam. Keduanya masih bertarung. Sedangkan Ersy sudah dibawa kedalam kamarnya, Linda dan Erick hanya diam memperhatikan karena kondisi Linda yang melemah. Begitupun orang-orang yang hadir di acara rumah itu, mereka hanya menonton dan sesekali para wanita berteriak kaget dan syock.

RETISALYA [RACHELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang