13. Terbaik?

27 0 0
                                    

"Apa yang harus ku lakukan? Orang lain berkata bahwa kau buruk dan aku harus menjauhimu. Namun kepada ku, sikap mu begitu membuat ku terlena."
-Rachelia Michella

***








Sedikit saran ygy, setelah aku lihat ternyata ada yg skip part-part cerita ini. So, kayanya lebih baik jgn di skip deh, karena setiap part itu ada kesan-pesan tersendirinya.
Layaknya kehidupan yang selalu ada kesan-pesan di setiap keadaan yang Allah berikan.

Harap maklum bila typo merajalela:+

Happy reading my silent readers🌷











***

Rachelia mendudukan bokongnya di sofa tepat berasa di samping Alea yang sedang tertidur dengan posisi duduk.

"Lo kenapa Chel?" tanya Naomi yang masih setia menunggu Aira siuman.

"Gapapa, Mi," jawab Rachelia singkat.

"Kalian pulang aja, Mi, gue ngga mau entar Chel kena marah Papanya," ujar Rama memecahkan keheningan

"Kakak anterin Chel sama Ami, aku mau nunggu Rara,"

"Aku bisa pulang sendiri, anterin Ami aja," kata Rachelia bangkit dari duduknya lalu berjalan mendekati Naomi.

"Aku tau kamu sedih, tapi jangan lupa jaga kesehatan kamu juga. Itu Kak Hans udah beliin kamu makan, nanti kamu makan sama Ami sekalia,"

"Iya, tapi lo pula–"

"Aku bisa pulang sendiri, Mi! Nanti Kak Hans biar nganterin Ami aja. Aku pamit duluan, besok aku kesini lagi," pamit Rachelia dengan nada tegas.

"Salam buat Rara nanti kalau dia udah siuman, bilangin ke Ami aku duluan." lanjut Rachelia berjalan perlahan meninggalkan ruangan itu.

"Chel kenapa ya, Kak?" tanya Naomi kepada Rama yang sedang sibuk menatap kearah luar jendela.

Rama tidak menjawab pertanyaan Naomi, karena ia tau bahwa Rachelia seperti itu adalah karena perkataan yang beberapa saat yang lalu.

...

Saat ini Rachelia sedang di angkot, ia menatap keluar jendela tanpa peduli akan rambutnya yang sudah berantakan diterpa angin. Ia masih memikirkan percakapannya dengan Rama beberapa waktu lalu, perkataan yang Rama lontarkan benar-benar berhasil membuat pemikiran Rachelia kacau.



Flashback on ...

"Sebenernya orang itu adalah Ersy,"

Deg

Rasanya seperti di sambar petir, benar-benar sakit sekali. Orang yang ia sayangi, orang yang ia percayai, tega menyakiti sahabatnya sendiri.
Ersy tau tentang siapa saja sahabat adiknya itu, Ersy pun tau bahwa Rama dan Rachelia sudah sejak lama menjalin hubungan. Itu semua berawal dari ketika Ersy tidak sengaja memergoki Rama dan Rachelia yang sedang duduk di taman beberapa bulan yang lalu. Saat itu Ersy berjanji bahwa ia akan menjaga rahasia ini. Ya, memang Ersy menjaga rahasia nya dengan baik mengenai hal itu. Namun tetap saja, Rachelia benar-benar kecewa atas apa yang ia lakukan kepada Aira yang merupakan sahabat Rachelia dan juga adik dari pacarnya.

"Kakak yakin kalau dalang nya adalah Kak Ersy? Katanya ngga mungkin deh, Kak, 'kan Kakak tau sendiri kalau Kak Ersy itu orangnya baik,"

"Yang kamu kita baik, belum tentu beneran baik, Sayang,"

RETISALYA [RACHELIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang