09.

1.1K 106 4
                                    

MAAF BYK TYPO!!!



Pagi-pagi sekali jaehyun sudah di buat pusing dengan tingkah doyoung, pemuda kelinci itu terus saja menangis dan merengek sedari bangun tidur.

"Apa yang kau mau hmm?" Tanya jaehyun selembut mungkin.

"Hiks... aku ingin eomma! huwaa jaehyun aku rindu eomma"

Jaehyun memijat plipisnya pusing, eomma ingin eomma! Begitu saja jawaban doyoung sedari tadi, jaehyun pusing sungguh.

Doyoung masih berbaring di tempat tidur sambil sesengukan menangis, dengan kedua tangan menutup wajah merahnya. Entahlah doyoung hanya ingin bertemu yonna.

Jaehyun menghela nafas pelan, "yasudah kau pulang saja, kita bicarakan dengan ibumu"

"TIDAK!,nanti dia akan tau aku tengah hamil lalu kecewa padaku  hiks.. aku tidak ingin membuatnya kecewa jaehyun huwee tolong aku.."

Jaehyun tidak habis pikir dengan doyoung belum 24jam dia berpisah dengan yonna saja doyoung sudah seperti ini, bagaimana dengan 6 bulan kedepan?? Jaehyun pasti akan depresi jika terus-terusan mendengar rengekan doyoung.

Padahal doyoung sendiri yang kabur dari rumahnya, jaehyun tidak menyuruhnya. Dia juga yang datang sendiri kepada jaehyun.

"Iya-iya tidak usah pulang aja ,sekarang kita sarapan dulu ya ??"

Bujuk jaehyun kepada doyoung yang masih sesengukan, jaehyun tak tega melihat kondisi doyoung, apalagi pemuda itu tengah mengandung darah dagingnya.

"Hikss...tidak lapar" ucapnya pelan.

"Kau harus makan, inget ada nyawa lain yang tumbuh di perutmu? baby jung itu pasti sudah kelaparan."
 
Ujar jaehyun dengan lembut sambil mengusap-usap surai hitam doyoung dengan jemari besarnya.

Doyoung mendongak menatap jaehyun  dengan mata berkaca-kaca dan hidung merah, lalu menganguk. Jaehyun terkekeh melihat itu. kenapa doyoung itu lucu sekali?.

"Ayo kebawah aku sudah menyiapkan sarapan untukmu"

"Gendong~~" pinta doyoung dengan merengek.

Jaehyun sempat terkejut sesaat lalu menganguk, dia yang melihat doyoung mode jinak tak menyianyiakan kesempatan, biasanya doyoung saat melihat jaehyun itu pasti mengamuk seperti macan betina, sedangkan sekarang doyoung seperti anak kelinci yang minta di pungut, dia mana tahan.

Jaehyun langsung mengedong doyoung ala koala dan membawa doyoung ke ruang makan yang berada dilantai bawah.

Saat sampai diruang makan jaehyun mendudukan doyoung disalah satu kursi dengan hati -hati.

"Nahh sudah aku buatkan pancake untuk mu"

"Hiks...eomma suka membuat pancake juga tiap pagi untuk ku.."

Doyoung menatap sedih pancake tiga tingkat dengan blueberry diatasnya, dia melengkungkan bibirnya kebawah dan menangis lagi.

"Hiks eomma.." 

Jehyun menghela napas panjang ,sabar jaehyun sabar ini baru satu hari masih ada hari-hari berikutnya, ya setidaknya meski doyoung itu menyebalkan dia memiliki wajah yang manis dan cantik itu nilai plusnya.

.
.
.

Jaehyun tengah duduk di ruang kerjanya yang  berada di rumah orang tuanya, setelah dia mengurus doyoung yang rewel sepanjang pagi akhirnya jaehyun bisa mengerjakan pekerjaannya yang menumpuk setelah pemuda hamil itu  tertidur karna kelelahan menangis.

Saat tengah asik berkutat dengan berkas-berkasnya, Ponsel jaehyun berdering tanda ada yang menelpon nya, jaehyun mengalihkan atensinya kepada benda pipih itu tertera nomer kekasihnya yang menelpon.

Dengan malas jaehyun mengangkat pangilan tersebut.

"Hmm"

"Halo sayang??"

"Iyaa??kenapa?"

"Doyoung dia menghilang" kata Rose dengan histeris di seberang sana.

"Hah?!hilang dimana?" Tanya jaehyun pura-pura kaget.

"Kalau aku tau tidak mungkin di cari kan? ishh jae!"

"Hehe maaf"

"Nanti bantu aku mencari doyoung yaa? Kau tidak sibuk kan? "

"Ehmm aku tidak tau,bagimana nanti saja, tapi alan aku usahakan untuk membantu mencari doyoung."

"Iya yang benar ya jae?,s udah yaa aku mau mencari doyounh lagi betsama kun dan teman-teman yang lain, kasian yonna imo doa terus. Menangis sedari tadi."

" Hmm hati-hati ,semoga cepet ketemu "

"Tahnks u baby dahh lopyuu muach "

Tutt

Jaehyun menjauhkan ponselnya dari telinga saat mendengar kecupan virtual dari Rose lalu terkekeh geli , tidak tau saja Rose kalau doyoung kini tengah tertidur dengan nyenyak di kamarnya sambil memeluk boneka kelinci yang jaehyun  belikan tadi.

.
.
.

Doyoung demam, Saat jaehyun akan membangunkan doyoung untuk mengajak makan siang suhu badan pemuda itu tinggi, jaehyun kelimpungan dan panik, dia langsung saja menghubungi sepupunya yang kebetulan seorang dokter kandungan.

"Gimana keadaannya ?" Tanya jaehyun khawatir saat kristal baru selesai memeriksa kondisi doyoung.

"Tidak ada masalah serius....dia hanya kecapean dan sedikit stres, Bayinya juga sehat."

Jaehyun bernapas lega mendengar penjelasan kristal, setidaknya anaknya baik-baik saja.

"Kau menghamili anak orang ya jaehyun? " tanya kristal sambil menyerahkan kertas catatan daptar obat doyoung yang harus jaehyun

"Ya begitulah,"

"Bisa-bisa kau sebejad itu!" Kristal.mengelengkan kepalanya tak habis pikir dengan sepupunya itu. Padahal setaunya jaehyun itu bukan pria brengsek yang suka menebar benih sembarangan.

Jaehyun hanya mengedikkan bahunya acuh,

"Itu hanya kecelakaan, lagi pula aku sudah bertangung jawab"

Kristal memincingkan matanya menatap jaehyun, "Kau akan menikahinya?"

Jaehyun mengeleng" tadinya iya aku mau menikahinya, tapi dia menolak ku"

Kristal menganga sejenak lalu terbahak hingga dia menyadari dan menutup mulutnya,

"Apa yang lucu sialan?" Tanya jaehyun dengan sangsi dan alis menukik tajam.

"Tentu saja kau! Hahaha aku tidak menyangka si pangeran jung di tolak, ya ampun hebat sekali pemuda ini padahal dia tengah mengandung anakmu. Sedang di luar sana banyak yang ingin menikah dengan mu dan mengangkang secara cuma-cuma hanya untuk bisa bersamamu, itu sungguh lucu!" Ucapnya sambil menyeka air matanya yang keluar karena tertawa.

Jaehyun mendengus kesal " terserah kau saja! Sekarang cepat pergi dari rumahku"

"Hey hey jadi si jung jaehyun ini marah hmm" goda kristal sambil mencolek dagu sepupunya. Membuat jaehyun reflek menepis tangan kristal.

"Kau kasar sekali, ngomong-ngomong bagaimana dengan Rose?"

"Tidak bagaimana-mana,"

Kristal memdengus kesal dengan jawaban sepupunya, jaehyun memang menyebalkan.

"Terserah kau saja, kau jaga bocah ini awasi dia jangan buat dia stres berlebihan atau anak mu akan mati, ouh ya dan minum obatnya sesuai resep yang telah ku buat"

Jaehyun hanya menganguk sebagai jawaban. Dia membiarkan kristal pergi sendiri tanpa di antar, toh gadis itu sudah besar.

Sepeninggalan kristal jaehyun menatap sendu doyoung yang tengah  tertidur di ranjangnya dengan coolpaper yang menempel di dahinya.
Mulut mungil itu sesekali mengingau memangil-mangil yonna, jaehyun merasa kasian.Apa dia hubungi saja yonna ??.

.
.
.

Tbc.

Hi hi di wajibkan untuk vote dan komen oke? Btw sekalian follow aku juga mwehehe biar makin semangat!!

See u sayang ku..😽❤

EnceinteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang