26.

1.2K 99 3
                                    

Suara hentakan sepatu pentopel di sepanjang koridor rumah sakit mengiringi langkah jaehyun. Pria itu terburu-buru mendatangi rumah sakit setelah menerima telpon dari Rose 15 menit yang lalu,  bahwa Doyoung berada di rumah sakit dan akan segera melahirkan. jaehyun cemas.

Saat sampai disana terlihat Rose, jennie dan lisa.

"Bagaimana keadaan Doyoung?" Tanya jaehyun dengan wajah yang ketara cemas.

"Masih di dalam, dia sedang di tangani dokter" sahut jennie yang sama khawatirnya dengan keadaan doyoung.

Jennie dan lisa di hubungi oleh Rose sambil menangis, gadis itu mengatakan kalau Doyoung tengah di rumah sakit.

Jaehyun menduduk bokongnya di kursi tunggu yang disediakan disana, dia menautkan tangannya dan berdoa untuk keselamatan Doyoung dan anak mereka.

"Aku sudah menghubungi bibi yonna, sebentar lagi dia akan kesini bersama eunwoo dan kun," jelas Lisa, jaehyun hanya menganguk saat mendengar ucapan Lisa.

"Hiks, ini sekua salah ku, kalau saja aku tidak melakukan itu, pasti doyoung baik-baik saja sekarang," racau Rose sambil terisak, bajunya bahkan masih terdapat noda darah Doyoung. Gadis itu tidak berhenti menyalahkan dirinya.

"Sudah Rose, ini bukan salah mu. Memang sudah waktunya saja Doyoung melahirkan,"  jennie mencoba menenangkan Rose yang sedari tadi terus meracau dan menyalahkan dirinya sendiri.

"Iya, Eunwoo bilang memang prediksi Doyoung melahirkan pada minggu-minggu ini" Lisa menambahkan, dia tidak tega melihat Rose terus-terusan seperti itu.

Jaehyun tak menyimak pembicaraan gadis-gadis itu. dia sedang fokus pada pikirannya semdiri, semoga saja nono terlahir dengan selamat juga ibunya yang baik-baik saja, Dia ingin melihat anak yang dia nanti-nantikan itu.

Tak lama setelah itu terdengar bunyi keributan. Ternyata eunwoo, yangyang dan yonna dengan wajah panik, bahkan yonna masih mengenakan daster yang sering dia kenakan saat di rumah.

"Bagaimana? Bagaimana keadaan doyoung? Dia baik-baik saja kan? Anaknya terlahir dengan selamat?" Tanya yonna tak sabaran.

"Doyoung baik bibi, dia sedang di tangani dokter,"

Yonna bernapas lega semoga saja anak dan cucunya baik-baik saja. lalu dia duduk di sebelah pria yang atensinya bari dia sadari, pria itu tengah menuntuduk dengan tangan terkepal, baju yang di kenakannya nampak berantakan juga rambut hitamnya yang kusut entah karena keringat atau apa?

Yonna melirik nya sekilas, meski keadaan pria itu terlihiat menyedihkan, tetap saja yonba todak menyukai jaehyun.

"Sedang apa kau di sini?" tanyanya sambil menatap tajam pada jaehyun. sedangkan jaehyun mendongakan kepala dan menatap yonna dengan melas, bisakah wanita ini diam. Jaehyun kini tengah kalut sekarang, dia takut dan tidak ingin mendengar makian yonna.

Untungnya eunwoo yang melihat itu tak tega kepada jaehyun, dia tau yonna pasti akan mengamuk dan membuat keributan. Eunwoo pun berinisiatif mengampiri yonna dan mengusap bahunya untuk menenang kan ibu dari sahabatnya itu.

"Sidah lah bibi, ini bukan waktu yang tepat untuk kemaki-maki dia, Doyoung sedang berjuang di dalam, lebih baik kita berdoa untuknya."

Yonna kembali menetralkan emosinya. Eunwoo benar, dia tidak boleh emosi di keadaan seperti ini.

Rose menatap jaehyun yang kini tengah duduk didepannya dengat raut khawatir di wajah tampan pria bermarga jung itu, Ada rasa sakit di dadanya, ternyata sekhawatir itu jaehyun terhadap doyoung juga calon anaknya, hafi tidak ada ruang kah untuknya?

Rose tersenyum miris dalam hatinya, sebesar apapun dia berusaha, hati jaehyun tidak akan pernah menjadi miliknya.

Setelah 2 jam menungu akhirnya dokter yang menangani Doyoung keluar dari ruang oprasi dengan masih mengenakan masker dan setelan oprasinya.

EnceinteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang