28 End.

1.7K 92 10
                                    

Ngetiknya ngebut bgt ini aku hahha..








3 tahun kemudian...

3 tahun sudah berlalu sejak doyoung melahirkan putra manisnya yaitu jung jeno, bayi yang sangat kecil dan mungil itu kini tumbuh menjadi balita yang tampan dan  aktif, doyoung sangat menikmati perannya sebagai seorang ibu untuk putranya.

Selama ini pula kehidupannya berubah, teman-teman yang dulu selalu ada untuknya kini memiliki kehidupan mereka masing-masing.

Begitu juga dengan Rose, gadis itu pergi ke amerika untuk memulai hidup barunya, dan satu minggu yang lalu gadis itu mengabarinya bahwa dia akan melangsungkan acara pernikahan dengan pria asal amerika yang di cintainya.  Doyoung ikut bahagia tentu saja, akhirnya sahabatnya menemukan kebahagiannya juga.

"Mom! Come on! Jeno mau cepet-cepet ke lotte! Ada konser blackpink di sana!"

Balita 3 tahun itu duduk tak sabaran di kursi ruang tamu, dengan sepatu yang di goyang-goyang kan, alis nya mengerut kesal saat melihat ibunya yang sedari tadi terus bolak balik memeriksa tas hiu miliknya.

"Sebentar sayang, momy sedang memeriksa keperluan mu, nanti kalau ada yang tertinggal bagaimana?"

Jeno hanya memutar bola matanya jengah, memangnya seberapa banyak sih yang bayi 3 tahun seperti jeno butuhkan?

"Papa nanti keburu jemput ish!"

Menyadari kekesalan anaknya doyoung yang tak tahan pun mencium pipi gembil jeno,

"Tidak sabaran sekali, lagi pula ini masih jam 5, blackpink tampilnya jam 7."

Hari ini jeno dan doyoung akan menonton konser yang di adakan di lotte, entahlah Doyoung juga tidak tau kenapa putra manisnya sangat menyukai girlgroup blackpink.

"Tetap saja kalau ketinggalan, jeno tidak bisa melihat jennie imo,"

Ya mungkin karena member girlgroup tersebut adalah teman-teman doyoung, sudah 3 tahun lamanya dan teman seperjuangan doyoung memilih untuk menjadi seorang idol,

Ibu satu anak itu menghela napas pelan.

"Baiklah-baiklah ayok kita telpon papa ne?"

Jeno hanya menganguk kecil dengan tangan yang di lipat di dada.

Baru saja doyoung akan menghubungi jaehyun, pintu utama rumah miliknya terbuka  ternyata itu jaehyun.

"Hallo anak papa, kenapa cemberut gitu?"

"Papa dan momy lama! Jeno kesal!" Ucapnya sambil mempoutkan bibirnya kesal.

Jaehyun mengulum senyum melihatnya, putranya sangat mengemaskan.

Doyoung tersenyum manis melihat jaehyun.

"Kau lama sekali, lihatlah anak mu itu dia sudah kesal sepertinya."

Pria dewasa tersebut menghampiri putranya lalu mengusap surai hitam jeno dengan gemas. Lalu jaehyun tersenyum ke arah doyoung.

"Maafkan aku, tadi jalanan sedikit macet"

Doyoung menganguk, maklum.

"Tidak masalah, aku tau kau pasti sibuk dengan pekerjaan mu, maaf ya jeno merepotkan mu."

Ayah satu anak itu sedikit tidak terima saat doyoung menganggap anaknya merepotkan.

"Jeno putraku, tidak masalah itu memang sudah tugas ku sebagai papanya."

Doyoung sedikit tidak enak terhadap jaehyun apalagi pria itu berbicara dengan nada datar.

"Ahh.. maafkan aku kalau begitu, yaudah jeno kajja! kita berangkat."

EnceinteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang