12. cerita sesungguhnya

561 64 4
                                    

Miris setelah semuanya terjadi ayah, bunda sama kakaknya malah diem aja gk berani bantuin Dena yang kesuciannya di renggut pacar kakaknya sendiri.

Diksa merasakan bagaimana sakitnya Dena yang berusaha mencari keadilan, dan bukannya orang tua mereka juga kakaknya membantu, mereka malah menganggap Dena sebagai aib dan mempercayai pacar kakaknya tersebut.

Sampai pada akhirnya Dena bunuh diri, tidak hanya itu. Bahkan orang tuanya sengaja membuat Dena seakan masih hidup, mereka mengawetkan mayat Dena agar semua orang tidak curiga.

Karena Dena tidak menerima akan hal itu, dia akhirnya berusaha memasuki tubuh dan mengambil alih raga bundanya, dia membunuh ayahnya sendiri demi mengadili dirinya.

Dia juga mengambil alih tubuh kakaknya agar kakaknya merasa dirinya juga harus terjerat dalam hubungan haram tersebut, dia membuat semua orang merasakan apa yang dia rasakan selama ini.

Dena menaruh hasrat pada setiap tubuh teman teman kakak perempuannya agar mereka melakukan hubungan terlarang dirumah mereka yang angker itum. Lalu setelahnya, Dena membuat mereka menyesal dan berakhir bunuh diri disana.

Sudah banyak korban, Dena tidak membunuh mereka dan Dena hanya menjerat mereka saja, hanya saja satu keluarga berserta pacar sang kakak dia yang membunuh dengan mengambil alih tubuhnya satu persatu. Lalu kakaknya, dia membunuhnya dengan cara mendorong sang kakak dari atap rumah.

Ini adalah arwah pendendam yang murni, apakah bisa setelah ini semuanya berakhir begitu saja tanpa adanya seorang tumbal? Jawabannya bisa, Diksa sudah mengetahui apa yang harus dia lakukan.

Diksa kembali kealam sadarnya, dengan dibantu Marvel dia mencoba membuka pintu yang terbuat dari besi itu meski sangat keras. Satu satunya cara adalah, mengeluarkan mayat Dena yang mungkin sudah tidak terlihat seperti manusia lagi karena bertahun tahun lamanya.

Kriet

Diksa mencari cari sebuah kotak berangkas yang menjadi tempat tujuannya, dan saat itu juga dia menemukan sebuah kerangka yang mungkin adalah Dena.

Dengan cepat dia menarik sebuah kain gorden berwarna putih yang langsung dia masukan kedalam air, setelah putih itu terlihat sangat bersih tidak ada debunya dia langsung menutupi kerangka itu menggunakan kain tersebut.

"Lo suci, lo meninggal dalam keadaan membela diri. Lo bakal diampuni, gk ada yang nyata dan nasib orang itu beda beda, pulang, tempat lo bukan disini lagi" ucap Diksa, dan seketika itu juga kain putih itu terbakar.

"Gue bakal minta warga buat kuburin lo dengan layak, gue berbeda dari mereka semua, lo tetep manusia yang punya harga diri. Gue tau perasaan lo, pulang, mama kandung lo yang sayang sama lo udah nungguin lo" ucap Diksa.

Marvel yang di depan sana berusaha melindungi Jicel habis habisan seketika menatap hantu tersebut yang terduduk dengan menangis, bahkan darah dari tubuhnya perlahan menghilang.

"Mama"

Marvel merasa bahwa memang tidak ada ruh yang benar benar nyata di dunia ini, mereka hanya ingin membalas perbuatan beberapa orang yang telah mencelakainya.

Diksa keluar dari ruangan tersebut, dia langsung terduduk lemas di dekat Marvel. Dia juga menatap Dena yang berada di depannya.

"Mama lo sayang banget sama lo disana, cuman dia satu satunya orang yang nerima lo meski semua orang di dunia ini ngebenci lo" ucap Diksa.

"Terima kasih, maaf merepotkanmu"

Diksa menatap Dena yang tubuhnya perlahan menghilang, semuanya baik baik saja, cerita yang sebenernya telah terungkap.

Diksa tidak lagi penasaran, ternyata memang banyak orang yang memiliki dendam dan mereka berusaha membalasnya meski sudah berbeda dunia.

Orang orang kadang memang tidak adil, mereka hanya mementingkan diri sendiri, bahkan ketika keadaan keluarganya seperti ini semuanya di tutup begitu saja.

We Are Different [ Nosung ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang