Semicolon;

4.8K 639 83
                                    

"Maaf"
Linea menunduk dengan tubuh bergetar ketakutan

"90? Nilai apa ini Linea?! Lionel dulu bahkan selalu dapat nilai 100 sempurna!!" marah Leo, Papa dari si kembar Linea dan Lionel

"Pah maaf, tapi Nea bukan Nel Pah. Nea gk bisa sepinter Nel, Nea minta maaf..." lirih Nea

Papa Leo menonyor kasar kepala Nea, "Harusnya kamu aja yang penyakitan dan mati, Lionel jauh lebih berguna daripada kamu Linea!!" marah pria paruh baya itu

"Harusnya kamu aja yang nurunin penyakit Mama kamu, biar kamu yang nyusul dia mati!"

Mata Linea memerah, cewe itu terus aja nunduk. Dia sama sekali gk berani natap Papanya...

"Kalo Nea bisa milih, lebih baik biar Nea aja yang punya penyakit jantung kayak Mama. Nea mau kok nyusul Mama ke surga, biar Papa disini bahagia sama Nel yang selalu jadi kebanggaan Papa" ucap cewe itu lirih

Papa Leo narik dagu Nea dan nyengkram kasar rahang putri tunggalnya itu, "Kamu itu seorang Ganendra! Kamu harus jadi yang terbaik dari yang terbaik! Paham?!"

"Contoh semua yang dilakukan Lionel dulu! Lionel itu pintar, penuh prestasi, bermental kuat! Gk kayak kamu yang bodoh, gk berguna dan cengeng!"

"Gimana kamu bisa lanjutin perusahaan Papa kalo belajar aja gk becus hah??!" Papa Leo ngehempas kasar wajah Linea, cewe itu sampe terhuyung dan hampir jatuh ke lantai

Suara Linea tercekat di tenggorokan, cewe yang baru masuk usia 17 tahun itu ngeremas kasar jemarinya sandiri sembari nahan sakit di rahangnya

"M-maaf Pah, Nea janji akan belajar lebih rajin lagi..."

"Membungkuk." perintah Papanya sambil ngelepas ikat pinggangnya sendiri

"P-pah, jangan Pah..." panik Nea bergetar ketakutan

"Kamu mau bantah Papa, Linea?!" sentak Papa Leo mengayunkan tangannya sampai ngehantam pipi Nea

Seketika tangisan Nea pecah, cewe itu megangin pipinya nahan rasa sakit

"P-pah, Nea besok olahraga Pah... Nea mohon jangan..." mohon cewe itu disela tangisannya

Merasa jengah, Papa Leo narik badan Linea kasar dan ngebungkukin badan putrinya itu ke arah tembok

CTASSSSS

"AKHHH" pekik kesakitan Nea waktu ikat pinggang itu ngehantam punggungnya

"5 pukulan untuk setiap mata pelajaran yang tidak mendapat 100" ucap Papa Leo yang lagi lagi ngayunin ikat pinggangnya ngehantam tubuh putrinya

CTASSSS

"Kamu harus jadi anak yang berguna, Linea!"

CTASSSS

"Papa gk akan didik kamu sekeras ini kalau kamu bisa membanggakan Papa!"

CTASSSS

"A-ampun Pah..." isak Nea yang udah ambruk ke lantai setelah nerima beberapa kali cambukan ikat pinggang itu

•••

"Nea lo gk papa?" tanya Aurel, salah satu temen sekelas Linea

"Gk papa kok" jawab Linea tersenyum tipis

"Lo pucet banget, keliatan kesakitan juga pas lari pemanasan tadi. Kalo gk enak badan ijin ke UKS aja Ne" saut Dika, yang juga temen sekelas Linea

"Gue gk papa kok Dik, tanggung bentar lagi tes passingnya mulai" kata Linea

"Kalo gk kuat nanti bilang ya, lo pucet banget sumpah" kata Melody

Lisa's BieTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang