20

15.4K 566 8
                                    

Jam setengah 5 subuh salma bangun karena merasakan panas dari badan rony.

Semalam rony  tidur memeluk salma, tangannya melingkar pada perut rata salma dan kepalanya ditenggelamkan pada leher salma.

"bang bangun bang, badan abang panas"   salma berusaha membangubkan rony dengan lembut.

'engggh' gumam rony

"pusing ya bang?"

Ronypun mengangguk lalu semakin menenggelamkan wajahnya dicekuk leher salma dan mempererat pelukannya, "bangun dulu yu bang, sholat  subuh habis itu istirahat lagi"

"pusing banget sayang, bentar ya kayak gini dulu 5 menit" pinta rony dengan manja. salmapun menuruti.

Setelah sholat subuh rony kembali naik ke atas kasur karena kepalanya pusing. Salma masih melipat mukena sambil membalas chat temannya yang semalam belum dibalas.

"sayaaaang siniii" panggil Rony dengan lemah.

"Iya bang  bentar ya aku mandi dulu. udah lewat jam 5 soalnya."

"sayaaang sinii, abang pusing ini"  suara rony yang lebih terdengar seerti rengekan.

salmapun duduk dipinggiran kasur, lalu mengusap kepala Rony.
"abang istirahat dulu yaa, aku mau mandi dulu, nanti aku telat sekolahnya"

Masih dengan posisi berbaring Rony memeluk pinggang salma dengan erat. "sayang kamu izin aja hari ini yaa" lalu rony membenamkan wajahnya dipinggang Salma. Salma yang tak tega meninggalkan rony, akhirnya memutuskan untuk izin setelah memastikan bahwa hari ini dia tidak ada ulangan disekolahnya.

Kini posisi Salma sudah berbaring di samping Rony, mencoba menenangkan hatinya yang gelisah. Sesekali, ia kembali memegang dahi suaminya untuk memeriksa suhu tubuhnya—naik atau turun. Meskipun Rony sudah tertidur dengan pulas, Salma tetap merasa khawatir, apalagi melihat wajah pucat rony.

Setelah beberapa saat Salma yakin bahwa Rony sudah tidur . Dengan perlahan, ia mencoba melepaskan pelukan Rony dan turun dari kasur. Langkahnya lembut, agar tidak membangunkan suaminya. Salma menuju dapur berencana untum membuatkan sup untuk rony

Di dapur, Salma mulai menyiapkan bahan-bahan untuk sup. Saat salma sedang fokus memotong daun bawang , Mama Yati masuk ke dapur dengan senyum hangat di wajahnya.

"Masak apa, Nak? Kamu gak sekolah?" tanya Mama Yati sambil mengamati kegiatan Salma.

"Masak sup, Mah. Abang demam. Aku izin sekolah hari ini mau merawat abang," jawab Salma, tetap dengan senyum lembut di wajahnya.

"Abang itu kalau lagi sakit, manja banget dia. Siap-siap aja kamu, Nak," kata Mama Yati dengan nada bercanda, mencoba meringankan suasana.

"Hahaha, iya Mah."

"Sayang, makasih ya. Mama jadi terharu melihat kamu pagi-pagi sudah masuk dapur untuk masak buat abang. Terima kasih ya nak, kamu sudah menyayangi abang dan jenna dengan tulus." ujar Mama Yati dengan nada lembut, bukan tanpa alasan mama yati berkata seperti itu. mama yati tau betul bahwa salma adalah anak semata wayang yang sangat dimanja, apa-apa serba dilayani. dan mama yati juga pernah mendengar dari mbok yem bahwa salma sedari kecil tidak boleh ikut membantu didapur oleh mamanya karena takut salma akan terluka atau terkena minyak panas dan lainnya. 

Salma langsung memeluk Mama Yati erat. "Salma yang harusnya bilang makasih ke Mama. Terima kasih sudah sayang dengan Salma, terima kasih sudah menerima Salma jadi menantu, padahal Salma banyak kurangnya."

Mama Yati mengusap punggung Salma dengan lembut. "Kita berdua sama-sama beruntung, Nak, memiliki satu sama lain."

"Mau Mama bantu, Nak?" tanya Mama Yati, melepas pelukan mereka dengan penuh perhatian.

"Gak usah, Mah. Biar Salma saja. Mama lanjut aja buat kopi untuk papa," jawab Salma, menolak tawaran Mama Yati dengan sopan.

"Yasudah, Mama antar ini  ke depan dulu." ujar Mama Yati sebelum meninggalkan dapur.

Salma melanjutkan memasak sup dengan bantuan video resep di YouTube. Ia berusaha mengikuti setiap langkah dengan seksama, berharap hasilnya memuaskan. Setelah sup matang dan rasanya sudah pas, Salma mematikan api kompor dan membiarkan sup tersebut berada di atas kompor, nanti tinggal  dipanaskan kembali saat Rony bangun

Salma kembali ke kamar untuk memastikan keadaan Rony dan Jenna. keduanya masih tertidur pulas. Perlahan, Salma duduk di samping Rony dan mengelus rambut rony dengan penuh kasih sayang berdoa dalam hati agar kesehatan suaminya segera pulih.

-

see u in next part luv


MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang