"Setelah melihat dan mengetahui semuanya ... apa kau takut padaku, Yoon Jeonghan?"
2.571 kata
"APA rencanamu setelah ini, Nak Seungcheol?"
Benar. Apa rencana Seungcheol setelah ini? Apa dia berniat menghilang tiba-tiba lagi? Atau si Alis Tebal itu akan menjawab jujur terkait jati dirinya, seperti, "Aku adalah iblis, jadi setelah ini aku akan kembali ke neraka dan berkunjung sesekali ke dunia manusia."
Konyol.
"Kudengar, ayahmu adalah pelopor berdirinya CNI Corp.. Aku yakin, ada tempat bagus yang telah disediakan buatmu di sana."
CNI Corporation. Perusahaan internasional itu bergerak di bidang farmasi dengan produk utama berupa insulin terbaik di masa ini yang memasok kebutuhan insulin dunia. Siapa sangka, salah satu ilmuwan penting yang mendirikan perusahaan ini adalah ayah Seungcheol.
Jeonghan goyangkan gelas wine miliknya. Ayah secara tidak langsung menunjukkan bahwa beliau tahu seluk-beluk si Choi―meski Jeonghan ragu bila ayah tahu seperti apa Choi yang sebenarnya. Terasa sedikit aneh mendengar ayah berkata demikian, seakan-akan beliau percaya seribu persen jika Choi Seungcheol adalah sosok kekasih sesungguhnya yang serius berhubungan dengan si anak sulung.
Sejenak Jeonghan berpikir secara sinting: apakah perusahaan itu bisa sangat sukses akibat kontribusi setan dan iblis seperti dalam film-film satanis barat? Apakah mereka menumbalkan para staff dan pegawai? Atau melakukan ritual rutin dengan persembahan janin atau kepala manusia?
Hey, Seungcheol mengaku dia iblis, bukan?
Jeonghan merutuki diri sendiri. Bodoh.
"Anda benar. Ayah meminta saya bergabung dengannya dalam tim riset alih-alih menempatkan di bagian quality control, seperti keinginan saya. Namun ...." Seungcheol menggantung ucapannya. Pria itu secara mendadak menoleh sejenak pada Jeonghan dengan wajah yang senantiasa datar dan entah mengapa membuat Sulung Yoon merasa jantungnya serasa mau lepas. "Sekarang saya tidak memerlukannya lagi. Untuk seterusnya, saya memilih untuk menetap di sini."
Ayah mengangguk-angguk seolah setuju. Jeonghan diam-diam menerka-nerka kira-kira pertanyaan macam apa lagi yang ingin ibu lempar lewat perantaraan ayah. Acara makan malam ini di luar prediksi. Siang tadi ayah mengabari Jeonghan bahwa ia akan pulang dan mengatakan jika ibu ingin mengadakan makan malam keluarga, dengan tambahan Seungcheol sebagai tamu―atau lebih tepatnya, objek interogasi berkedok perkenalan dengan orang tua. Ibu sejak tadi hanya menjadi penonton dan biarkan ayah yang mengambil panggung berdasarkan skenario yang sudah beliau susun. Dasar, orang tua.
"Sudah menemukan langkahmu setelah memutuskan menetap?" tanya ayah lagi.
Para pelayan berdatangan. Ambil piring bekas makanan pembuka dan sajikan hidangan utama di hadapan para penghuni meja bundar. Steak hangat mengepul, berlumuran saus keju yang terlihat menggugah selera. Namun, Jeonghan sama tidak sekali tertarik untuk menyentuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
the beginning | jeongcheol [slow]
Fanfictionsi alis tebal bermuka lempeng dengan aura misterius itu namanya seungcheol. choi seungcheol. --- semesta merestui pengajuan ikatan mati pada benang merah yang mengikat nadi. namun, semesta juga bisa marah ketika itikad baiknya dikhianati. jeonghan...