Pagi ini masih di kediaman Tuan Min. Terlihat putri satu-satu dari keluarga Min bangun sangat pagi karena dia harus mempersiapkan semua berkas yang harus di bawa ke kantor, dan semalam dia juga belum menyelesaikan pekerjaannya. Masih banyak email yang belum dia cek. Jadi terpaksa dia bangun sangat pagi untuk membuka semua email yang di kirim orang jimin kemarin.
Setelah menyelesaikan semuanya. Fii menuruni satu persatu anak tangga. Dan kebetulan di bawa sudah terlihat sang Nyonya besar di rumah itu sudah bangun, dan sudah sibuk di dapur membantu maid untuk menyiapkan sarapan pagi untuk suami dan kedua anaknya.
Fii berjalan menghampiri sang eomma yang sedang mengoleskan selai coklat pada roti yang ada di atas piring.
Fii menarik kursi lalu duduk di depan sang eomma.
"Good morning cantik. " Sapa sang eomma sambil memberikan roti yang sudah dia olesi dengan selai coklat.
"Morning eomma. " jawabnya.
Nyonya Min melihat jam yang ada di dinding.
"Tumben sekali kamu bangun pagi. " Ucap sang eomma.
"Aku harus berangkat pagi ke kantor."
"Apa pekerjaan di kantor sangat banyak..? "
"Lumayan eomma. Tapi dengan kondisi Jimin yang kurang sehat membuatku sedikit kewalahan. " Ucap Fii.
"Memangnya jimin kenapa.? " tanya sang eomma sambil meletakkan roti pada piring Yoongi dan juga suaminya.
"Sepertinya dia kurang sehat eomma. Aku selalu melihatnya duduk di taman sambil melamun di jam kerja, di seperti memikirkan sesuatu. " Jelas Fii.
"Kenapa kamu tidak menyuruhnya untuk istirahat saja, kasihan juga kalau dia terus bekerja dengan kondisinya yang tidak memungkinkan. "
"Aku sudah menyuruhnya, tapi dia selalu bilang kalau dia baik-baik saja. "
"Mungkin dia hanya ada masalah keluarga. "
"Bisa jadi. "
Setelah mengobrol dengan sang eomma. Fii pamit kembali ke kamarnya karena dia harus siap-siap ke kantor.
****
Sedangkan di rumah Tuan Kim aktivitas mereka pagi ini tidak berbeda dengan apa yang di lakukan oleh nyonya Min. Tapi bedanya pagi ini Jungkooklah yang menyiapkan sarapan untuk orang rumah. Jungkook tampak lihai mengunakan pisau yang dia pegang.
Para maid yang tadinya bertugas untuk membuat sarapan hanya berdiri di dekat Jungkook, sekali-kali mereka membantu Jungkook jika Jungkook membutuhkan sesuatu.
"Nuna, tolong buatkan coklat panas untuk suamiku. " Ucap Jungkook pada maid yang lebih tua darinya.
"Baik nyonya. "
"Dan untuk nuna, bisa tolong bantu aku untuk mengambil daun selada yang ada di belakang. Karena stok selada yang ada di kulkas aku lihat sudah habis. " Ucap Jungkook sambil memasukkan daging ayam ke dalam panci yang ada di depannya.
"Baik nyonya. " Ucapnya segera bergegas ke taman belakang untuk mengambil daun selada.
Jungkook terus bergelud dengan semua bahan masakan yang ada di depannya. Sambil sesekali mencicipi rasa masakannya.
"Nyonya dari tadi saya berdiri di sini, apa yang bisa saya bantu untuk nyonya.? " Tanya salah satu maid yang masih menganggur di dekat Jungkook menunggu perintah Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara DENDAM & CINTA[END]
Fanfic"Aku akan membuatmu jatuh sama seperti apa yang di lakukan oleh kedua orang tuamu, terhadap keluargaku. " KTH Jangan goyah Kim Taehyung. Tujuanmu menikahinya hanya karena DENDAM, Jangan sampai hatimu bermain dalam permainanmu sendiri. "KTH