part 4. Siapa??

100 61 28
                                    


Jangan lupa klik tanda bintang dibawah dulu sebelum membaca yaa teman temann....

Ngga akan rugi kok.

niat untuk bantu orang dan menyenangkan hati akuuu....

𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐚𝐤𝐮 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐲𝐚 @𝐚𝐥𝐢𝐧𝐝𝐚sftr_ makasiii🙏😊
Komen sebanyak banyaknya 🙏😀

***

Di sudut langit yang mulai gelap, di mana warna jingga senja perlahan memudar, malam mulai hadir dengan lembutnya. Ia menyelimuti jiwa yang sepi dengan selimut keheningan, menenangkan hati yang penuh gelisah. Langit yang sunyi terhiasi oleh taburan bintang yang berkelap-kelip, menawarkan keindahan yang menakjubkan.

Alea menatap bintang-bintang itu dengan tatapan yang sendu. Ia terhanyut dalam keindahan alam yang menakjubkan. Rembulan yang memancar terang menghiasi alam dengan kilauan cahayanya, menyinari daun-daun pohon yang bergoyang lembut tertiup angin malam. Alea merasa tenang dan damai di tengah keheningan malam.

Pernah satu bintang menatap mu, Lalu jatuh andai langit itu aku, tak ingin tersisa bintang, selain hati untukmu.

Malam... rembulan berlalu, hati masih bertalu, bahagia denganmu kini senyap. Begitu kata Shana Shanon dalam lagu nya.

Malam ini, malam Minggu, suasana yang biasanya dipenuhi kegembiraan dan relaksasi, kini berubah menjadi suasana yang sedikit menjemukan bagi Alea. Alea, yang biasanya bersantai dan menikmati waktu luangnya, kini dia sedang mengerjakan tugas fisika nya, sambil melambun dalam dunia pikirannya yang penuh dengan rumus dan persamaan.

"Arghh, ini soal apa teka-teki sih, susah banget," gerutunya Alea sambil membanting pulpen yang ia pegang, menunjukkan kekesalannya yang mendalam. Dari dulu, ia memang tidak terlalu pandai dalam soal fisika, menjadikan mata pelajaran ini sebagai momok yang menakutkan.

Cklek!

Suara pintu kamar Alea terbuka, menandakan kedatangan seseorang. Seorang laki-laki datang di balik pintu, menatap Alea yang sedang mengerjakan tugas sekolah nya, dengan bibir manyun yang menunjukkan kekesalannya. Laki-laki itu mendekati Alea di ranjangnya, dan duduk di sebelah Alea, mencoba menarik perhatian Alea.

"Hai adek kakak, yang cantik, lagi ngapain sih," sapa laki-laki itu dengan nada yang manis dan menyenangkan.

Alea menoleh ke arah sumber suara, menatap laki-laki itu dengan tatapan yang sedikit kesal. "Lagi ngerjain tugas lah, kakk, ah udah kakak ngga usah ganggu," jawab Alea, mencoba menolak ajakan laki-laki itu.

"Ih kok gitu sih, mentang-mentang udah SMA," kata laki-laki itu, mencoba menarik perhatian Alea dengan candaan.

"Ya kan, kak Satria sendiri yang bilang kalau Alea, harus mandiri," jawab Alea, mencoba menjelaskan situasinya.

"Emmm, Kakak sebenarnya mau ajak kamu jalan, mumpung kakak lagi nyantai nih," ajak laki-laki itu, mencoba menarik perhatian Alea dengan ajakan menarik.

"Males ah," jawab Alea, menolak ajakan laki-laki itu dengan ketus.

"Napa, tumben?" tanya laki-laki itu, penasaran dengan sikap Alea yang terlihat sedikit berbeda.

"Ihh, kakak tu ya, biasanya aja, kalau jalan-jalan Alea selalu di lupain kalau ada pacar, sekarang aja ngga ada pacar malah Alea yang jadi pelampiasan," ucap Alea, mengeluh dengan nada sedikit kesal. Ia mengeluarkan napas kasar, menunjukkan kekecewaan yang terpendam dalam hatinya. "Kok gitu sih, Kak?" lanjutnya, mencoba mencari alasan dari perlakuan kakaknya itu.

"Ihh kamu tuh jangan gituu dong, kamu kan tetep jadi adek kakak yang paling cantik," ucap Satria, mencoba menenangkan Alea dengan kata-kata manis. "Nanti malam, pertunjukan The Great 50 Show loh, masa ngga mau sihh," lanjutnya, mencoba menarik perhatian Alea dengan ajakan menarik.

"Hah, serius kak? Ayo gas lah," ucap Alea senang, seolah-olah ia telah lupa dengan kekesalannya sebelumnya. Matanya berbinar-binar, mencerminkan kegembiraan yang menyerbu hatinya.

"Iya lah, serius, masa boong sihh," jawab Satria, mencoba meyakinkan Alea.

"Ya udah ayo jalan sekarang," kata Alea sumringah, menunjukkan kegembiraannya yang tak terbendung.

"Ya udah sekarang kamu siap-siap ya, Kakak tunggu, di depan," kata Satria, beranjak dan keluar dari kamar Alea. "Oh iya, satu lagi, jangan lama-lama kalau dandan," tambahnya, mengingatkan Alea agar tidak terlambat.

"Iya ih bawel lu, Alea kan nggak kayak pacar kak Satria, yang suka lemot kalau dandan," Ucap Alea, sambil menutup buku nya, dan membuka lemari mencari outfit yang akan ia kenakan. Matanya berbinar-binar, mencari pakaian yang tepat untuk menemani malam yang menyenangkan ini.

ALGA (BERSAMBUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang