part 11. Sekedar Kebetulan?"

50 14 15
                                    

🧡Jangan lupa klik tanda bintang dibawah dulu sebelum membaca yaa teman temann....

Ngga akan rugi kok.

niat untuk bantu orang dan menyenangkan hati akuuu....
AKU ngga akan bisa LANJUTIN CERITA ini tanpa DUKUNGAN VOTE dan KOMEN KALIAN...
𝐉𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐟𝐨𝐥𝐥𝐨𝐰 𝐚𝐤𝐮𝐧 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦 𝐚𝐤𝐮 𝐣𝐮𝐠𝐚 𝐲𝐚 @alindasftr_ makasiii🙏😊

GA BACA WP???
YANG BENERR AJAA RUGI DONGG


***
"Ehm, kenapa sih, Viola, itu selalu aja, segitu buruknya gue, sampe dia jahatin gue mulu," Alea menghela napas, kepalanya menggeleng pelan.

"Ngga tau, mungkin aja mereka ngira Lo itu, pacaran sama Dirga," Nesya menjawab, nada suaranya penuh ketidakpastian.

"Tapi gue beneran, gue ngga kenal sama dia," Alea menekankan kata-katanya, matanya berkaca-kaca.

"Ya ampun, Lea, masa Lo ngga tau sih," Vira menggelengkan kepala, tak percaya. "Dia itu temannya kak Devan," lanjutnya, menjelaskan.

"Tau orangnya aja engga, gimana mau kenal," Alea menjawab dengan nada pasrah. "Ah udahlah, gue ngga tau, bete gue denger namanya."

"Tapi... Dia juga ganteng sih," Nesya berbisik, matanya berbinar-binar.

"Ih, cape gue, ini baru belum nyampe sebulan sekolah disini, udah ngga betah kaya gini," Alea mengeluh, kepalanya tertunduk.

"Ya udah sabar aja, Lea," Vira menenangkan, tangannya meraih tangan Alea. "Iya, kan Lo ngga salah, ngapain juga takut," Nesya menambahkan, berusaha menyemangati Alea.

***

Alea melangkah masuk ke kamar mandi, Dan setelah keluar dari sana, ia langsung menuju wastafel untuk mencuci tangan. Matanya tertuju pada cermin, melihat bayangan dirinya di sana. Rambut cokelat nya terurai indah, mencerminkan keindahan alam yang menawan. Namun, pandangannya tersentak ketika menyadari ada sosok lain yang juga berada di sana, seorang cowok yang hendak mencuci tangan di wastafel yang sama.

Posisi mereka berjajar, Alea menghadap cermin dengan bayangannya, sedangkan di sampingnya, cowok itu juga menghadap cermin. Hanya mereka berdua di sana, terisolasi dalam ruang sempit yang dipenuhi uap hangat yang menyerbu hidung.

Keduanya mendongak, matanya bertabrakan dengan bayangan di cermin, lalu secara bersamaan mereka menoleh, tatapan mereka bertemu.

"Ello," kata Alea dan cowok itu serentak, suaranya bergema sedikit di ruangan yang sunyi, menciptakan suasana yang sedikit menakutkan.

"Ello lagi, Lo lagi," Alea menyeringai, mencoba bersikap santai, meski hatinya berdebar kencang, menunjukkan kegelisahannya yang mendalam.

"Lo ngapain sih?" Tanya Alea, suaranya sedikit bergetar, menunjukkan ketakutannya yang mendalam.

"Ello yang ngapain?" Cowok itu balik bertanya, suaranya terdengar tenang, namun matanya berbinar-binar, seolah menikmati situasi yang sedikit canggung ini.

"Idih, apaan orang gue duluan yang ada disini," Alea berusaha terdengar percaya diri, meski sebenarnya ia merasa sedikit gugup.

"Terus?" Cowok itu menaikan sebelah alisnya, menatap Alea dengan tatapan yang sulit diartikan, menunjukkan keingintahuannya yang mendalam.

ALGA (BERSAMBUNG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang