8. DAWAI GAMAKA

513 88 9
                                    

     Siapa yang menyangka? Bayangan mereka kala dulu untuk merekam sebuah musik milik mereka sendiri, kini menjadi kenyataan. Setelah menempuh beberapa proses, akhirnya perusahaan menyiapkan sebuah lagu yang nantinya akan menjadi lagu perkenalan pertama Gamaka kepada publik. Singkatnya debut.

     Hari ini adalah jadwal mereka melakukan recording. Setelah hari kemarin mereka mendengar demo dari lagu yang akan mereka bawakan.

     "Maaf gue telat."

     Seluruh pasang mata seketika memusatkan pandangannya pada Gisel yang baru saja datang bersama sang kekasih dengan tangan yang bertaut. Persoalan Gisel sakit? Itu sudah berakhir tidak lebih dari tiga hari. Gisel tidak tahan mendiami Reza lebih dari itu.

     "Belum mulai. Santai aja." Hanendra menimpali ucapan temannya tanpa melirik ke arah mereka sedikitpun.

     Tekad Hanendra untuk melupakan perasaannya sudah mulai ia lakoni. Ia tidak mau kalau perasaannya ini akan menjadi boomerang bagi grupnya suatu saat nanti.

     Proses recording itu berjalan dengan lancar dan baik. Semua anak Gamaka mampu menyelesaikan rekaman dengan cepat. Bahkan vokal Hanendra dan Gisel berkali-kali di puji oleh produser. Perpaduan vokal yang mereka miliki sangat klop.



*****


     Hingga di mana waktu terus bergulir dengan cepat. Perilisan lagu mereka akan di laksanakan. Lagu itu akan di putar pertama kali di sebuah radio ternama di Jakarta sebelum MV di upload di Youtube. Sengaja sebagai bentuk pengenalan.

     "Gimana?"

     Suara tepuk tangan yang begitu heboh berhasil membuat Hanendra tertawa. "Sebagus itu?"

     "Please ini lagu muter terus di otak, Han. Padahal baru sekali denger. Langsung masuk list favorit gue ini, mah."

     Hanendra lagi-lagi tertawa. Ihsan dan Fathur yang ada di sana juga ikut tertawa dan bertepuk tangan heboh. "Gue bangga banget sama diri gue. Ya, ampun proud of myself," ucap Ihsan sembari menepuk-nepuk kepalanya sendiri. Lantas membuat Hanendra dan Ressa tertawa ngakak.

     "Gi, ngelamun mulu."

     Di senggol Fathur kakinya membuat gadis itu seketika sadar dari lamunannya. "Hah? Kenapa?"

     "Lagi ada problem?" tanya Hanendra.

     Yang awalnya heboh karena perilisan lagu pertama mereka. Seketika terdiam dan fokus pada Gisel yang dari pertama datang suasananya tidak terlihat baik.

     "Ah, enggak. Sorry... sorry, lanjut aja. Gue kayanya mau balik. Agak kurang enak badan."

     Hanendra menatap Gisel yang bangkit dari duduknya. "Bareng Eja?"

     "Enggak. Gue balik sendiri."

     "Ya, udah gue anter aja."

     "Terus Ressa gimana?"

     Seketika Ressa yang sekarang sering join di tongkrongan mereka menggerakkan tangannya heboh. "Jangan pikirin gue. Nanti balik bareng Ihsan juga jadi," ucapnya.

     "Hooh, urusan Ressa aman sama gue. Anter aja dulu si Gisel balik. Wajahnya udah menghawatirkan." Ihsan ikut angkat bicara setelah melihat wajah vokalisnya yang pucat itu.

     "Ya, udah gue titip Eca, ya, San."

     "Oke."

     "Hati-hati bawanya, Han," ujar Fathur yang masih memperhatikan Gisel yang tengah naik ke atas motor Hanendra.

Dawai Gamaka || Lee Haechan [DONE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang