11

150 13 0
                                    

"HAI WOOYOUNG!"

Sapaan yang tidak biasa dari orang yang marah kemarin. Bahkan semalam Wooyoung tidak jadi telponan dengan perempuan lain karena mengkhawatirkan sikapnya pada Jia kemarin cukup kasar.

"Lo ga perlu deket-deket, gue bawa kucing sendiri."

Jia memperlihatkan tas kucing baru miliknya lalu mengeluarkan kucing yang cukup besar.

Makhluk berbulu itu mendekati Wooyoung namun menerima penolakan karena laki-laki itu terus menghindari, maka kucing tersebut berjalan menghampiri tuannya kembali.

"Harusnya gue kayak dia ya, kalo orang ga suka langsung mundur bukannya maju," gumam Jia yang masih bisa didengar oleh Wooyoung.

"Harusnya gue kayak dia ya, kalo orang ga suka langsung mundur bukannya maju," gumam Jia yang masih bisa didengar oleh Wooyoung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Kita mau ke mana hari ini?"

"Lo pasti bosen kan kalo kita ke perpus terus?"

"Lumayan."

"Gue mau grooming kucing sekalian dititipin, ntar kelar kita jalan baru diambil lagi."

"Ya jadinya lo mau ke mana?" tanya Wooyoung tak sabaran.

"Kali ini lo yang nentuin, udah hari kelima sekarang giliran lo."

Wooyoung mengangguk, "berarti hari ini nurut apapun yang gue bilang?"

Jia mengangguk antusias.

"Hari ini ke timezone sama bioskop."

Senyuman Jia makin lebar, inilah date sesungguhnya.

"Tapi..jaga jarak satu meter dari gue."

"Hah?"

"Kalo gamau yaudah."

"Iya iya!"

Rute perjalanan seperti rencana awal, ke pet care, lalu ke mall. Jia benar-benar menjaga jarak di timezone, mengamati Wooyoung yang asik bermain sendiri lalu mengikuti laki-laki itu dalam antrian pembelian tiket film.

"Lo kursi A aja, gue kursi J," toleh Wooyoung ke Jia.

"Buset, jauh banget. Lebih dari satu meter itu!"

"Kesepakatannya apa tadi?"

Laki-laki itu keluar dari barisan setelah membeli tiket dan satu set berisi popcorn dan soda.

"Filmnya samain aja kayak cowo barusan. Kursi paling depan mba sama satu set popcorn yang sama juga," ucap Jia malas.

Dua jam bergelut dengan film membosankan pilihan Wooyoung, gadis itu terbangun tanpa ada siapapun di dalam theater.

"Dia ninggalin gue lagi?" lirih Jia.

Rasanya Jia ingin menangis kerap kali ditinggal Wooyoung. Namun kakinya tiba tiba lemas ketika mendapati Wooyoung keluar dari toilet bioskop. Garis bibirnya terangkat meskipun dadanya sedikit sesak menahan tangis.

HAI WOOYOUNG ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang