w

51 15 1
                                    

.
.
.

Ketika seseorang merasakan cinta, segala hal pasti akan ada perbedaannya. Dahulunya pecicilan sekarang berubah kalem. Dahulunya tak peduli ini itu, tapi sekarang jadi peduli, bahkan harus selalu ada apalagi berkaitan dengan Mela. Beginilah jika Dilan sedang merasakan cinta untuk pertama kalinya. Sungguh sangat totalitas sekali.

Mereka memang sempat berdebat soal Mela yang bertemu Daniel. Sejujurnya Dilan ngga masalah kalo ketemu tapi dirinya harus ikut. Tapi Mela berkata ini masalah pribadi antara dirinya dan Daniel jadi ngga bisa. Curiga pasti, apa sih maksudnya itu ? Kenapa Dilan ngga boleh tahu ?

Jadilah sekarang Mela dan Dilan masih berdiam diri di dalam mobil. Mereka sudah berada di depan rumah om Rangga.

"Di, kamu marah ?" Mela tahu perasaan Dilan sangat tulus dan besar padanya, tapi ini benar benar urusan di luar tanpa harus Dilan tahu.

"Mel, kamu pilih aku atau dia sejujurnya ?" Dilan benar benar bingung, hampir frustasi menghadapi gadisnya ini.

"Apa sih Di, bukan gitu ya." Mela tidak bermaksud untuk menduakan, kan ini masih berteman jadi ya bisa sama sama kan.

"Lalu mau mu gimana ?" Dilan menatap Mela lembut, dirinya tidak ingin membuat gadis ini tak nyaman.

"Aku ada kegiatan sama Daniel, lebih tepatnya aku minta tolong sama dia. Jadi aku sering ketemu dia. Udah itu aja." Mela akhirnya menjelaskan kenapa dirinya harus ketemu Daniel.

Dilan mendengar itu cukup tak terima, kan dirinya ada kenapa harus minta cowo lain.
"Aku kan ada, kenapa minta orang lain bantu kamu ?" Nah kan cemburunya nambah.

"Aku kan belum kenal kamu sebelumnya, kita belum deket. Baru sekarang ini kan. Sedang Daniel itu temen ku dari SMP." Mela juga akhirnya menjelaskan lagi alasannya.

"Jadi dia mantan kamu lebih tepatnya." Jeng jeng jeng, Dilan makin cemburu kalo kenyataannya Mela masih berhubungan dengan masa lalu.

Mela benar benar lelah berdebat dengan Dilan. Belum ada status pacar aja ribet sekali, apalagi nanti. Sungguh Mela jadi ragu lagi kan.

"Iya benar. Udah ya aku masih ada urusan." Mela akhirnya memilih keluar dari mobil Dilan. Sedang Dilan benar benar emosi sekarang, tangan Dilan mulai meninju stir mobilnya.

...

Suasana panti asuhan Citra Mulya mulai ramai, seluruh hiasan dan keperluan acara sudah tertata rapi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Suasana panti asuhan Citra Mulya mulai ramai, seluruh hiasan dan keperluan acara sudah tertata rapi. Bahkan seluruh penghuni panti juga sudah bersiap. Mereka sangat bersemangat untuk acara ini. Wajah anak anak itu membuat sang pemilik acara semakin bahagia.

 Wajah anak anak itu membuat sang pemilik acara semakin bahagia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHADOW (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang