D

163 31 0
                                    

.
.
..
...

Hidup itu penuh teka teki, ada mendatar, ataupun menurun. Seperti grafik ada naik atau turun. Begitupun perasaan kadang tak terduga, ingin bilang tidak tapi iya. Pikiran dan hati berbeda. Bagi Dilan, cinta bukan permasalahan mudah. Karena dirinya belum pernah merasakan secepat ini, dan ingin terikat dengan gadis yang bernama Mela.

Ya semenjak mengenal lebih jauh tentang Mela, hidup Dilan berubah. Rajin bangun pagi, bolos masih tapi jarang, tawuran masih tapi cuma ngatur taktik, minum masih kalo ngga ketahuan Mela. Ya, kemarahan Mela menjadi hal menakutkan sekarang. Setiap hari chattingan kadang telpon kadang juga vidio call, padahal seharian udah ketemu di sekolah. Dilan beralasan semenit tak melihat Mela ada yang kurang, dasar buncin emang beda.

Seperti hari ini Dilan sudah menunggu Mela di ruang tamu rumah om Rangga. Semenjak Mela pulang dari rumah sakit, om Rangga lebih protektif dibanding biasanya, dan dengan terpaksa Mela menuruti semua kemauan om ganteng ini.

 Semenjak Mela pulang dari rumah sakit, om Rangga lebih protektif dibanding biasanya, dan dengan terpaksa Mela menuruti semua kemauan om ganteng ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilan hanya memainkan game di Hpnya, karena menunggu wanita dandan yang bilang bentar ternyata bisa buat push rank sepuluh kali. Tapi demi cinta, menunggu ribuan bulan purnama juga dijabanin Dilan dengan senang hati. Disaat masih serius seriusnya, tanpa disadari Mela mulai turun dari lantai atas.

"Lama ya Di." Suara Mela terdengar dari tangga.

" Suara Mela terdengar dari tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dilan melihat ke arah Mela turun. Hp Dilan tiba tiba terjatuh, kenapa Mela hari ini cantik sekali. Senyum Dilan tak bisa ditahan, kaya begini kog bisa ngga kelihatan selama ini. Untung belum ada yang punya, tapi masih harus berjuang.

"Di, sehat ?" Mela melihat Dilan tak kedip dan senyum dari tadi.

"Oh, iya sehat." Dilan kembali sadar dan mengaruk tengkuknya, masih sambil ketawa juga.

" Dilan kembali sadar dan mengaruk tengkuknya, masih sambil ketawa juga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
SHADOW (✅)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang