Di SMK Insan Adikara (Semekia) terdapat empat jurusan: TKJ (Teknik Komputer Jaringan), MM (Multimedia), TKR (Teknik Kendaraan Ringan), dan AKL (Akuntansi Lembaga), yang tiap jurusan dari masing-masing kelas dibagi menjadi tiga ruang kelas dengan jumlah maksimum peserta didik rombongan belajar tigapuluh siswa. Oleh karena itu, Semekia terkenal dengan sekolah yang menerapkan sistem small class.
Kelas duabelas TKJ-2. Kelas yang dapat julukan seven wingless angels karena cuma terdapat tujuh kaum hawa. Ya, seperti cerita dongeng tujuh bidadari. Tapi, jangan harap akan benar-benar menemukan bidadari yang anggun, nyatanya cewek TKJ-2 tak seanggun para bidadari.
Berbanding terbalik dengan TKJ-2, kelas TKJ-3 memiliki keseimbangan antara cowok dan ceweknya, masing-masing terdapat limabelas siswa dan limabelas siswi.
Sedangkan TKJ-1, jumlah ceweknyanya lebih parah, hanya terdapat empat siswi diantara duapuluh enam siswa. Karena itulah mereka dapat julukan four roses.
Kelas yang semula tenang dan damai menjadi gaduh ketika Pak Ganjar—guru pengajar mapel administrasi infrastruktur jaringan—meninggalkan kelas dengan membawa setumpuk kertas ulangan. Aku akhirnya bernafas lega, di saat hati dan otak gak sinkron, aku masih mampu menyelesaikan ulangan tanpa toleh kanan-kiri.
"Danc*k!! Ndasku koyok kate pecah ngerjakno (kepalaku kayak mau pecah ngerjain) AIJ," seru Della sambil mencengkram kepalanya.
Kelas menjadi hening sesaat.
"Gak kiro-kiro'e gemei soal (gak kira-kira ngasih soal), njirr!!"
Bak gayung bersambut, kelas makin riuh tak terkira. Siulan dan umpatan lain keluar masuk tanpa perlu diberi perintah. Persis kandang ayam.
Sahutan pertama terdengar dari bangku paling belakang. "Belajar lo kurang ngebut, Del," olok Chasel dengan aksen khas dari kursinya.
"Heh! Benteng Takeshi, gak usah ikut-ikutan ya kamu, urus aja tuh selir-selirmu biar gak masuk kelas sembarangan," bentak Della merubah posisi tubuhnya menghadap Chasel.
Gak perlu terkejut saat tahu Della akan menyebut nama orang lain dengan nama plesetan. Penyebutannya pun tergantung suasana hatinya. Saat hatinya berseri-seri sebutan satu khayangan akan dilontarkan, tapi saat hatinya memburuk seperti saat ini bisa-bisa semua nama binatang satu kebun binatang akan di gelontorkan.
"Makanya weh sinau (kamu belajar), biar pikiranmu upgrade, paling gak windows satu itu ganti windows tiga, biar multitasking," timpal Rasya, sosok yang paling sering meladeni segala tingkah absurb Della.
Mendengar kata-kata Rasya, Della langsung berdiri dari duduknya dan berjalan menghampirinya.
"Siapkan kamera guys, pertunjukan di mulai," seru Nathan berdiri memposisikan diri bagai fotografer profesional yang menjabat sebagai pacar kesayangan Naura.
"Kekerasan dalam rumah tangga ini," kata Rasya berusaha melindungi lengan dan kepalanya dari pukulan Della.
Dengan tetap memberikan pukulan mautnya, Della menanggapi. "Gak sudi aku berumah tangga sama kamu!!"
Tangan Rasya dengan sigap memegang kedua tangan Della. "Del ... andai hati dan jiwamu bisa aku backup dan aku restore ...," ujar Rasya tenang, sehingga membuat Della memperhatikan.
Namun siapa sangka ungkapan terakhir Rasya semakin membuat Della murka. "Aku akan ngulang waktu biar gak pernah sekelas sama kamu."
Tawa menggelegar mengalun keras. Bukannya melerai, kebanyakan malah mengompori pertikaian yang tak berujung itu. Melihat Rasya dan Della beradu seperti melihat pertunjukan yang menyegarkan mata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Replika Hati (On Going)
Fiksi RemajaDIBACA BUKAN DIPLAGIAT‼️ A Teenlit Story! ------ "Jangan ngejudge orang lain seenaknya, jangan sok tahu kalau isinya nonsense, paling gak jangan katakan apapun kalau kamu gak mengenalku dengan baik. Save your breath!"-Kaivan Dhanurendra- . "Aku suka...