Obrolan yang menceritakan orang lain a.k.a gosip sudah lumrah terjadi di lingkungan sekolah, terutama dari siswa ke siswa. Contohnya di Semekia, tiap angkatan, mereka punya kode akun tersendiri untuk menyebarkan gosip, semacam akun terselubung yang hanya diketahui para murid.
Anehnya lagi tiap ganti angkatan, akun tersebut seakan bisa di wariskan keangkatan berikutnya.
Sebut saja akun lambe lamis yang di pelopori anak aud, lambe nyinyir di pelopori anak utas, dan yang lebih berkelas lagi ada lambe-lambean yang di pelopori anak agit teman sekelasku.
Della Madonnina—Si Biang Gosip—Semekia. Bak seorang reporter handal, setiap hari ada saja berita yang didapat. Dari yang penting sampai yang gak berbobot akan selalu disampaikan, dia seakan dikejar deadline menyebarkan informasi dalam satu hari.
"Hish!!! Gregetan aku!!"
Aku dan Mita saling berpandangan mendapati Della dan Sasa datang, meletakkan minumannya dengan kasar keatas meja Kantin tempat kami berkumpul menghabiskan jam istirahat kedua.
"Kenapa, sih, Del?" Aku bertanya basa-basi sebelum menyendok somay yang tadi aku pesan, sedangkan Mita mengedikan bahu, pertanda gak ingin tahu.
"Noh, liat, Sas!" Sasa yang baru duduk, menunjuk kearah koridor gedung yang terhubung dengan kantin.
Aku menolehkan kepala. Mengikuti jari telunjuk Sasa mengarah. Entah kenapa, aku jadi menyesal telah menoleh.
Di sana ada Kaivan dan Floritta yang berjalan entah mau kemana. Meski keduanya gak saling bertukar suara, tapi hatiku terasa disisipi duri. Aku juga gak tahu hubungan macam apa yang dijalin keduanya, yang jelas hanya Floritta yang bisa berdiri dengan Kaivan sedekat jempol dan jari telunjuk.
Floritta Indira Sanchani.
Cantik, tinggi, body goals, primadona anak aud. Rambut kecoklatannya selalu dicepol tinggi, salah satu ciri khasnya. Wajahnya sering terpajang memenuhi brosur-brosur sekolah yang mempromosikan jurusannya—Multimedia.
Dia adik kelas kami, tapi sikap dan sifatnya ngalah-ngalahin senior ospek universitas yang kejam. Menjadi sebab semua cewek di angkatannya dan angkatan kami gak menyukainya.
Kata Mita, sopan santun Floritta pada kakak kelasnya perlu dibimbing. Sudah tak terhitung lagi berapa kakak tingkat dan adik kelasnya yang dilabrak.
Banyak yang bilang dia punya kelainan, makanya dia bertingkah semena-mena pada kakak tingkat cewek, sedangkan dengan kakak tingkat berjakun, baiknya gak ketulungan. Aneh, kan?
"Eh, eh, akun lambe lamis baru ngeshere berita Mak Lampir, nih." Tangan Della sibuk menggulir layar ponsel. Mukanya yang tadi bete' langsung pudar karena dapat bahan gosip baru.
Lambe lamis. Oke, itu akun gosip anak aud, yang kontra dengan Primadona Multimedia aka Mak Lampir aka Floritta.
Ekspresi antusias Della lagi-lagi berubah dalam sekejap. Sekarang malah jadi lebih keruh dari sebelumnya.
"Danc*k! Liaten talah, jengkelno (Coba lihat, menjengkelkan). Tak kira berita baik, gak taunya malah berita asem." Della melempar ponselnya kemeja lalu menunjuk postingan terbaru.
Postingan yang berisi kabar dua sejoli yang akan pulang bersama. Postingan tersebut dilengkapi dengan capture pesan WhatsApp. Entah bagaimana para anggota akun gosip itu bisa mendapat capture chat yang sebenarnya bersifat pribadi.
Kontak dengan nama Kaivan itu hanya membalas, OK. Tapi dampaknya kok luar membinasakan hati ya.
Ternyata bukan cuma Della yang kesal, aku pun langsung mengapit kedua pipi ke dalam. Menahan gejolak perih dan ... cemburu?
KAMU SEDANG MEMBACA
Replika Hati (On Going)
Fiksi RemajaDIBACA BUKAN DIPLAGIAT‼️ A Teenlit Story! ------ "Jangan ngejudge orang lain seenaknya, jangan sok tahu kalau isinya nonsense, paling gak jangan katakan apapun kalau kamu gak mengenalku dengan baik. Save your breath!"-Kaivan Dhanurendra- . "Aku suka...