Pagi hari sebelum surat undangan kerajaan mengagetkan jantung mungil Viviene.
Viviene terbangun segera setelah merasakan silau mentari pagi.
Dari dulu dia memang morning person. Dengan catatan 'Jika ingin'. Bahkan Viviene sewaktu masih menjadi Hana pernah tidur seharian penuh tanpa makan dan mandi, tapi anehnya jika dia ingin bangun pagi, maka dia akan bangun dengan sendirinya. Seolah Viviene telah men-setting sel-sel otaknya sedemikian rupa.
Saat Viviene sedang mencerna kehidupannya saat ini yang dianggap sangat tidak realistis sambil duduk bersandar di headboard. Seorang pelayan tua pertengahan umur 70-an datang ke kamarnya.
Pelayan tua itu masuk ke dalam dengan punggung yang membungkuk.
Viviene yang melihatnya merasa tidak tega, mengapa orang tua sepertinya masih dibiarkan bekerja?
"Nonaa...apakah anda baik-baik saja?" Tanya pelayan tua itu pada Viviene dengan nada bergetar khas usia renta.
Viviene segera bangkit dari duduknya dan menghampiri pelayan tua itu yang ia ingat dalam memorinya bahwa pelayan tua tersebut bernama Dame Eda.
Dulunya Dame Eda adalah seorang ksatria wanita yang mengabdi pada Marquess Humington namun karena anak perempuan dari Marquess Humington menikah dengan Baron Carrickfergus, maka Marquess mengutus Dame Eda untuk menjaga sang putri yang tak lain adalah sang Baroness.
Selain itu, dikarenakan usianya yang sudah lanjut serta tidak memungkinkan juga untuk dirinya berada di kelompok ksatria. Baroness memindah tugaskan Dame Eda sebagai pelayan pribadi dari Viviene.
"Edaa...kemarilah, aku akan membantumu" kata Viviene sambil mengarahkan Dame Eda ke arah ranjangnya untuk duduk, akan tetapi Dame Eda menolak.
"Huhu...nonaku...apa kau menganggap wanita tua ini lemah? Jangan lupakan bahwa saya memiliki otot yang kuat" Dame Eda berucap sambil menunjukkan lengannya.
Viviene bisa melihat dengan jelas kulit keriput lengan Dame Eda yang sudah mengendur. Otot yang ditunjukkan oleh Dame Eda hanya sebesar citul yang dijual dua ribuan oleh mamang-mamang depan sekolahnya dulu. Bahkan ini sepertinya lebih kecil.
".....? Wahhahaha...keren sekali ototmu Eda! Sepertinya kau harus mengajariku untuk menumbuhkan otot sepertimu!"
Dame Eda tersenyum dan mengangguk mendengarnya.
"Apakah nona sudah merasa baik?"
"Ya, seperti yang kau lihat saat ini Eda, aku bahkan bisa berguling, lihatlah!"
Viviene menunjukkan aksinya pada Dame Eda dengan berguling di lantai, bahkan dia menunjukkan salto.
"Hmm....nona muda yang lincah"
'Aku khawatir akan jodohnya di masa depan, semoga jodohnya kelak akan kuat menghadapi tingkah nona ini' batin Dame Eda dengan raut kekhawatiran menyelimutinya.
Di saat Viviene tengah sibuk meliuk-liukkan pinggulnya, tiba-tiba kedua orangtua beserta kakak laki-lakinya masuk ke dalam kamar.
"Viviene..." Baroness memanggil Viviene kala menatap Viviene tengah menunjukkan gerakan aneh. Apakah putrinya saat ini tengah melakukan persembahan sesat tanpa diketahuinya?
Tiba-tiba air mata Baroness menetes. Ia tidak menduga jika penolakan Duke Hector pada putrinya akan berakhir sefatal ini.
"....? Ah, halo semua! Selamat morning!"
Philip mengusap kasar wajahnya saat mendengar Viviene mengatakan kalimat absurd. Ia lalu mendekati wanita itu dan menjewer telinganya.
"Aws! Sakit Philip!"
KAMU SEDANG MEMBACA
I Stole The Male Lead's Brother [HIATUS]
General FictionSebagai penggemar novel roman fantasi, Hana sudah tidak asing dengan yang namanya transmigrasi. Begitu banyak yang telah dibacanya sampai-sampai dirinya turut bertransmigrasi?! Terlebih itu adalah novel yang telah dibacanya saat sekolah dulu yang b...