Chapter 10

1.4K 100 3
                                    

Sebelum baca usahain vote dulu baby, biar noona lebih semangat buat update 💋

* * * * *

Wajah tertekuk masam dengan pandangan lurus ke depan cermin menampilkan perasaan Viviene yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata.

Sementara para pelayan sibuk dan antusias mendandaninya untuk makan malam bersama Duke Armand, wanita itu justru melesu seperti Scrat dalam film animasi Ice Age yang kehilangan biji ek kesayangannya.

"Apa yang kau lakukan, Doris? Kau mengacaukan tampilannya!"

"Kau salah Shuey, ini justru cocok untuk wajah lembut nyonya!"

"Tapi nyonya tidak menyukai itu!"

"Bagaimana kau tahu jika nyonya tidak menyukainya? Nyonya bahkan tidak protes saat aku meletakkan hiasan ini di rambutnya"

Mereka berdebat tepat di samping Viviene. Mempersoalkan mengenai hiasan mana yang cocok untuknya. Padahal Viviene sendiri sudah pasrah dengan hasil akhir dari tampilan dirinya itu.

Lalu, pelayan berambut coklat yang tadi berhasil mengalahkannya saat berlari ternyata bernama Doris, dia mengatakan bahwa wajah ini, sekarang, saat ini, dengan tampilannya kini adalah sosok yang lembut?

Viviene mencoba untuk tersenyum, tapi yang dilihatnya justru seperti seringai mengerikan. Seolah dia menginginkan seseorang untuk dimakannya.

Pasti ada yang salah dengan mata pelayan yang bernama Doris itu.

Sosoknya sekarang adalah sosok wanita yang lembut? Sudah dapat dipastikan jika penglihatannya rabun. Dia perlu berkonsultasi pada tabib mengenai masalah kesehatan mata.

Viviene akui jika hari-hari sebelumnya dia begitu percaya diri dengan kecantikannya. Tapi, hari ini, ia ingin meredupkan kecantikan itu supaya tidak dilihat oleh Duke Armand.

Viviene ingin menghindarinya! Dia tidak ingin masuk ke dalam alur mereka atau bahkan kisah cinta para tokoh! Tapi lihat sekarang? Dirinya dijebak-Tidak! Ini namanya PENIPUAN! Tunggu-lebih tepatnya Penculikan secara paksa!

'Tapi bukannya penculikan emang biasanya dipaksa ya?'

Wanita itu menjadi bingung sendiri.

"Sudah selesai nyonya!"

Pelayan Shuey yang berambut hitam dengan bintik di wajahnya begitu bangga menampilkan karya yang sudah dibuatnya pada Viviene. Begitu juga dengan Doris yang tersenyum senang seolah puas pada usaha yang dia lakukan.

Viviene hanya bisa mengangkat kedua sudut bibirnya dengan paksa pada penampilannya.

Wajahnya ini yang menjadi masalah.

Memang, jika kau cantik maka selamanya kau akan cantik walau hiasan yang kau pakai adalah bentuk paling sederhana dari yang ada sekalipun.

Seperti mawar yang layu meski dibiarkan berlarut-larut namun dengan sedikit sentuhan perawatan bisa tumbuh dan cantik bahkan berkali lipat keindahan yang ditampilkan dari sebelumnya.

Viviene memilih balas mengangguk dengan bibir yang masih tertutup rapat.

Setelah selesai pada tampilannya, Viviene dituntun menuju ke ruang makan oleh kepala pelayan.

Kepala pelayan wanita bernama Madam Matilda yang Viviene kira berumur sekitar lima puluh tahunan itu berwajah ketus saat pertama kali dia melihatnya.

Viviene dapat memahaminya, ia mengetahui latar belakang Madam Matilda dari Doris dan Shuey bahwa dia merupakan wanita dari golongan bangsawan Ordebrande berpangkat Viscount. Itu berarti dia seorang Viscountess.

I Stole The Male Lead's Brother [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang