Chapter 11

1.6K 109 10
                                    

Sebelum baca usahain vote dulu baby, biar noona lebih semangat buat update 💋

* * * * *

Rasa malu yang besar membuat Viviene ingin menenggelamkan dirinya saat ini. Bahkan setibanya dia di kamar, wanita itu langsung menutup pintu dengan tergesa-gesa dan dorongan yang kuat. Meninggalkan para pelayan yang mengikutinya di depan.

Ini adalah sebuah aib yang ingin dia kubur dalam-dalam.

Dirinya tidak ingin membayangkan kejadian itu, tapi tetap saja, meskipun dua hari telah berlalu dia masih mengingatnya!

Wanita itu mencoba menghindari pertemuan dengan Duke Armand sebisa mungkin. Dia memilih makan malam lebih cepat dan bangun lebih lambat dari biasanya untuk menjauhi pria itu.

Sayangnya, dia tidak bisa terus-terusan menghindarinya seperti ini, karena waktu menuju pernikahan semakin dekat dan kesempatan yang ada akan terbuang cuma-cuma!

Tapi, rasa malu itu terus merayapainya. Membuat Viviene frustasi.

Viviene duduk dengan lesu di pinggir ranjang. Menonton kain putih penutup jendela yang melambai-lambai terkena angin.

Beberapa daun dengan bentuk yang tidak simetris dan ujung daunnya menguning serta di antaranya berwarna merah menuju coklat tua, tidak sengaja tersapu, terbawa masuk ke dalam kamarnya dan jatuh begitu saja ke lantai.

Sepertinya musim gugur akan dimulai, namun cuaca hangat masih bisa dirasakan. Perlu beberapa waktu hingga daun tersebut rontok sepenuhnya.

Viviene bangkit dari duduk, berjalan ke tepi jendela, di sela langkahnya dia mengambil beberapa daun itu lalu dipegangnya.

Dia mengamati ke luar. Taman yang dilihatnya saat ini begitu kosong. Hanya ada rumput dan pohon. Walaupun luas tapi tempat itu terlihat sangat kesepian.

"Lebih bagus kalo ditanam bunga, tapi bentar lagi musim gugur, sayang banget....eh?!"

Sebuah ide terlintas dibenak Viviene. Mungkin aksi menjadi wanita ganas saat itu gagal karena adegan yang tidak diinginkan. Tapi, bukankah saat dia melakukan itu sebelumnya, ekspresi Duke Armand sedikit bengkok? Itu artinya dia belum gagal sepenuhnya! Mengapa dia baru menyadarinya sekarang!?

Viviene menyeringai, percobaan menjadi wanita ganas versi ke-2 akan dimulai. Namun kali ini Viviene ingin menambahkan unsur yang berbeda.

Bukankah lebih baik menjadi wanita ganas yang tergila-gila pada Duke lebih baik? Tentu saja, membuang-buang anggaran kadipaten termasuk ke dalam rencananya, sehingga orang itu akan memikirkan ulang untuk menikahi Viviene. Siapa orang di dunia ini yang akan menikahi wanita ganas yang tergila-gila padanya, boros, bodoh, disertai rumor buruk tentangnya? Itu adalah pilihan yang buruk dari yang terburuk sekalipun!

Jadi, Viviene sudah memutuskan, dia akan menerobos!

Wanita itu segera menarik tali pemanggil yang berada di sisi ranjang.

Tidak perlu menunggu lama, begitu tali tersebut ditarik, Doris dan Shuey masuk ke dalam kamar dengan cepat.

"Apakah nyonya memanggil kami?"

Shuey bertanya terlebih dahulu. Pelayan itu terlihat memasang telinganya dengan baik-baik, mencoba untuk tidak melewatkan apapun yang akan Viviene katakan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

I Stole The Male Lead's Brother [HIATUS]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang