- Dua Puluh Tujuh -

7.1K 586 12
                                    

Okeeee... Triple update..

Enjoy 😎









"Aku rindu padamu!" Jaemin memeluk tubuh Renjun yang sedikit kaku, bahkan beta itu terlalu terkejut untuk membalas pelukan Jaemin.

"Jaemin. Kau Na Jaemin? Pangeran Jaemin sesungguhnya?" tanya Renjun ketika ia melepaskan pelukan Jaemin sejenak.

Sosok omega di hadapannya itu hanya tersenyu, kemudian megangguk ribut, menjawaab semua keraguan yang tertulis di raut wajah Renjun.

Tangis tercipta dari sang beta, kemudian membawa Jaemin ke dalam rengkuhannya. Akhirnya ia bisa bertemu kembali dengan Pangeran Jaemin yang asli. Sesungguhnya, meski ia telah menerima sosok Jaemin, tapi jau di dasar hatinya, ia sangat merindukan sosok asli tuannya itu.

"Bagaimana kabarmu? Sepertinya, kau lebih bahagia sekarang. Apa karena bukan aku lagi yang ada di sampingmu?" tanya Jaemin berseloroh, lalu merebahkan diri di tempat tidurnya. Meski ini bukan di kerajannya, tapi ia selalu berada di kamar ini ketika berkunjung ke Kerajaan Calidus.

"Kau jangan merusak momen dengan candaanmu yang garing itu! Ya, kuakui bersama dengan Jaemin memberikan warna baru di hidupku dan kerajaan kita. Namun, aku benar-benar rindu padamu."

Jaemin menganggukan kepalanya dengam mata terpejam.

"Sepertinya, Jaemin ini mengerjakan tugasnya dengan baik."

"Tugas apa? Apa yang kau perintahkan kepada Jaemin?"

"Rahasia. Bukan untuk kepentingan umum!"

Ada hening di antara mereka. Renjun mengamati wajah tuannya yang masih terpejam.

"Apa kau benar-benar akan kembali ke sini?"

Terlihat Jaemin yang menaikkan kedua bahunya, tanda ia juga tidak tahu.

"Lalu, bagaimana dengan pernikahanmu dan Pangeran Jeno?"

Mendengar pertanyaan Renjun, Jaemin langsung membuka matanya, seperti mengingat sesuatu.

"Aku lupa, pantas saja tadi ia memelukku. Ah, aku tidak ingin menikahinya, Renjun."

"Tapi kalian sudah knotting dan tahapan terakhir kalian ya menikah."

"Bagaimana caranya agar pernikahan ini batal? Apa aku harus beralasa bahwa Luna tidak perlu menikah?"

"Hentikan omong kosongmu, tidak akan ada yang percaya dengan alasanmu itu. Apa kau ingin membuat ayah dan ibumu jantungan dengan alasan itu?"

"Lalu, aku harus bagaimana?"

"Tunggu, itu berarti, apa kau sudah memutuskan akan tinggal di sini? Kau tidak akan ke mana-mana lagi, kan?"

"Sudah kubilang, aku belum tahu. Sudahlah, aku ingin bertemu ayah dan ibuku. Sudah lama tidak bertemu mereka."



***



Jaemin memeluk erat tubuh ibunya, kemudian bergantian dengan adiknya yang hanya memasang wajah kebingungan.

"Ayah," katanya ketika ia kini berhadapan dengan sang Raja Arroz. "Aku kembali."

Kata-kata terakhir membuat Raja Yuta mengambil tubuh anaknya untuk ia peluk, ia dekap erat, menyalurkan segala kerinduan yang selama ini ia tahan. Membuat beberapa orang di sekitarnya dilanda kebingungan.

"Bagaimana kabarmu, Nak?" tanya Yuta, ketika mereka berada berdua saja di ruangan salah satu kerajaan.

"Aku baik-baik saja, Ayah. Aku lihat, kau dan ibu juga dalam keadaan baik."

Descendants De La Lune || Nomin [Omegaverse] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang