- Lima Belas -

11.7K 996 25
                                    

Satu hari sebelum hari besar tiba, keadaan Istana Arroz benar-benar sibuk dari sudut ke sudut. Hall tempat mereka nantinya mengikat janji suci sudah selesai dihias seapik mungkin, tentunya dengan campur tangan Pangeran Callidus yang keras kepala.

"Aku benar-benar bosan, tidak bisakah kita berjalan-jalan di luar?" tanya Jaemin kepada Haechan yang kini sedang tiduran di ranjang miliknya.

"Tidak usah banyak mengeluh, tidak baik calon pengantin mengeluh!" Haechan berkata sambil mengelus perutnya yang sudah terlihat baby bump-nya.

"Tapi, sewaktu kau menikah, kita masih bisa bermain?"

"Dan berakhir kau tercebur di danau! Sudahlah, tidak usah banyak tingkah, lebih baik kau memijati kakiku yang lelah karena mendekorasi tempat kau menikah nanti."

"Itu kan maumu, aku tidak menyuruhmu untuk ikut mendekorasi ya, Seo Haechan!"

Haechan berdecih. "Dasar, tidak tahu terima kasih! Kemana lagi si Pangeran Silah, lama sekali ke sininya!"

"Sabar! Kata Renjun, dia sedang berjalan dengan pengawal kakakmu. Benar-benar progres yang luar biasa, sepertinya sehabis aku, kita akan mendapatkan undangan pernikahan lagi."

"Sayang sekali, kakakku masih belum bisa menaklukan hati Xiaojun Hyung. Padahal aku tahu, kalau mereka itu saling cinta."

"Bukannya Xiaojun Hyung selalu menghindari Hendery Hyung? Dia tidak menyukai kakakmu, kan?"

Decihan terdengar lagi dari Haechan. "Aku juga akan berpikir begitu, tapi sampai ku lihat sendiri mereka sedang berciuman di perpustakaan istana. Tidak ada perlawan dari Xiaojun Hyung, itu artinya, dia juga menginginkan kakakku, kan? Tapi aku masih belum tahu mengapa mereka tidak bisa bersatu."

"Aku dengar, karena Xiaojun Hyung masih belum tahu gender keduanya, kan?"

"Ya, tapi dengan paras secantik itu, kau masih berpikir kalau dia adalah seorang alpha? Dan sepertinya aku tidak merasa ia adalah beta, aku pernah mencium aroma manis dari tubuhnya. Samar, tapi aku yakin itu feromon-nya. Kau tahu, kan, sejak hamil, indra penciumanku meningkat berkali-kali lipat."

Jaemin mengangguk menyetujui, selain indra penciuman yang meningkat berkali-kali lipat, hormon omega itu juga meningkat. Pasalnya, Jaemin beberapa kali memergoki Haechan dan Minhyung tengah bercumbu di taman belakang. Benar-benar membuat dirinya menggelengkan kepala saja.

"Chan!" panggil Jaemin yang dibalas dehaman saja oleh omega tersebut. "Aku ingin bertemu Jeno, tapi mengapa dia tidak mengunjungiku dari kemarin ya? AKu mencarinya di istana juga tidak ada, apa Jeno pergi dan meninggalkan pernikahan ini?"

"Kau mau kupukul? Ayahmu yang melarang kalian bertemu sampai besok, tahu!"

Jaemin menghela napasnya, lagi-lagi ayahnya yang melarang.

Tak lama, pintu terketuk dan muncul Yongbok di ambang pintu sambil tersenyum merekah.

"Kau habis menang lotre? Lebar sekali senyummu. Habis apa saja kau dengan Changbin Hyung?" tanya Haechan yang hanya dibalas kekehan dari Yongbok.

Pemuda itu merebahkan dirinya di samping Haechan, lalu memeluk tubuh Pangeran Callidus tersebut.

"Aku sepertinya benar-benar jatuh cinta padanya."

"Kau sudah mengatakan itu berulang kali, aku sampai bosan mendengarnya." Jaemin sedikit acuh dengan perkataan temannya itu. Memang benar, mereka bosan dengan pernyataan Yongbok tentang Changbin, apalagi setelah Changbin akhirnya mau membuka sedikit hatinya untuk Pangeran Silah tersebut.

Descendants De La Lune || Nomin [Omegaverse] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang