2. (Sukuna)

574 13 0
                                    

"karna kamu," jawab Akino tampak sedu.

"Berarti kau bisa melihat masa depan?" Tanya Sukuna yang hanya Akino angguk tanda iya.

Sukuna berbalik berjalan ke lemari pakaiannya. "kalau kamu sudah fit, kunci mobil, dompet mu, handphone mu ada di nakas samping tempat tidur mu,"

***

Siang harinya Akino sudah di rumah Sukuna setelah dari pemakaman, ntah Akino bingung bukan rumah nya tapi kenapa Akino tetap balik ke rumah Sukuna. Akino masak sebentar karna dia lapar banget sambil mendengarkan musik di aerphone nya.

Tanpa sadar ada Sukuna di belakang Akino.

"Serius amat dengerinnya," ucap Sukuna dengan nada berat nya sambil mengambil 1 earphone yang ada di telinga kanan Akino dan memasangkan ke telinganya sendiri.

"eh, kamu kok pulang," kaget Akino melihat kehadiran Sukuna di belakangnya.

"Berkas ku ketinggalan," jawab Sukuna sambil merhatiin Akino yang sedang masak.

"Kamu tau ga? Dari awal kamu pingsan bau khas mu bikin aku nagih. Kalau sudah ku hirup rasanya nenangin," Ujar Sukuna sambil menarik napas dalam dalam dan  memindahkan tangannya yang awalnya di kantong celananya ke pinggang Akino, yang membuat Akino tersentak kaget.

"Oya? Su- " Ucapan Akino terputus kala Sukuna mencium bibirnya Akino.ingat bibirnya Akino woiii, langsung nyambar nih sukun. Muka Akino merah padam dibikin kaget lagi dengan perlakuan Sukuna. Tak lama Sukuna mulai melepaskan ciumannya dan nampak mukanya biasa biasa aja.

"kau duduk gih, makanan sudh selesai," ucap Akino agak datar, pasalnya dia bete dengan Sukuna yang tiba tiba ini. Sukuna menuruti ucapan Akino.

***

Sorenya Akino takut sama kedatangan Sukuna kalau pulang. Dari tadi Akino mondar mandir di depan kasur nya sampai Akino capek dan terduduk memeluk lututnya, yang lama kelamaan ia tertidur.

Sukuna yang saat itu baru pulang dari kantornya, dan melihat Akino tertidur dengan posisi duduk memeluk lutut nya. Segera Sukuna gendong ala bridal style, dan memindahkan ke kasurnya lalu memeluk Akino dan mencium kening Akino.

.
.
.
.

Paginya Akino kaget dengan Sukuna yang masih mendekap Akino masih dengan pakaian kantornya 2 kancing atas kemeja nya terbuka tampak dada bidangnya. Muka Akino pas banget berhadapan sama dada bidang Sukuna, tangan Sukuna yang berada di punggung Akino dan kepalanya Sukuna yang berada di atas Kepalanya Akino. Akino mulai melepaskan tangannya Sukuna yang memeluknya dan manjauhkan wajahnya dari dada bidang Sukuna.

"Jangan pergi, tetap disini," ucap Sukuna masih dengan mata tertutup dan pelukannya makin kuat.

"Oi Ryoumen, seperti bukan dirimu. Mana perlakuan kasar mu, mana perkataan kasar mu juga, tatapan keji mu," ucap Akino yang sudah kesal dengan perlakuan Sukuna yang berbeda dengan lama.

"Suami mana yang perlakuan istrinya dengan kasar ha? Apalagi istrinya habis Koma," Akino membulatkan matanya, engga percaya dengan omongan Sukuna.

"Ryoumen aku serius," bentak Akino.

"Aku juga serius onna, kau istriku. Aku menikahi mu tepat saat kau koma. Tidak peduli kau mau atau tidak, kau kan kalah tarung dengan ku,"

Bugh...

Akh... Sakit

Akino menendang keras junior Sukuna dengan lututnya. Persetan junior Sukuna  lepas yang penting Akino bisa pergi menjauh dari Sukuna untuk sementara waktu.

"Hei jangan pergi, kau harus tanggung jawab. Bagaimana jika kamu tidak merasakan kenikmatan dari junior ku," ucap Sukuna sambil memegangi Juniornya.

Akino pergi dengan mobil Sukuna, persetan di lacak Akino mau pergi sebentar aja bermodalkan kartu ATM dari Sukuna dan Handphone yang hanya ada nomor Sukuna. Ah sial, Sama aja bunuh diri njir kalo gini.

Sukuna membiarkan Akino pergi, dari awal memang ia ingin Akino jujur terhadap Sukuna. Toh pasti malamnya Akino balik.

***

23.30
Sukuna menghampiri Bar yang di datangi Akino, terlihat di aplikasi pelacaknya bahwa mobil Akino di parkiran Bar itu. Sukuna yakin pasti Akino ada di bar itu, karena pelacak di hp nya Akino juga menandakan di bar situ.

Sukuna masuk ke bar itu. Banyak wanita dan laki laki berjoget ria, mengikuti alunan musik. Ada yang mabuk, berciuman dan lain lain.

"Boss, dia ada di meja nomor 13," kata pelayan bar itu, langsung saja Sukuna memberi uang segepok ke pelayan itu, lalu menghampiri ke meja 13.

Akino sudah mabuk, menyandarkan mukanya ke kedua tangan yang ia taruh di atas meja bar itu.

"one more, please,"

"Sudah cukup minum minum nya," ucap Sukuna sambil melepaskan jas kantornya dan menutupi Akino lalu menggendongnya ala bridal style.

Di mobil Akino sudah tak tertolong,  pasalnya Sukuna menaruh Akino bukan di kursi penumpang yang di samping pengemudi, melainkan di kursi pengemudi di depan Sukuna. Tangan Akino sudah menjalar kemana mana, mengelus dada bidang Sukuna, mencium leher Sukuna, menjambak halus rambut Sukuna, bahkan Akino menggigit leher Sukuna.

"Akh," Sukuna menoleh ke Akino dan menyentil keningnya "mulai nakal yaa sekarang,"

"Una, dari dulu sampai sekarang aku masih mencintai mu," lirih Akino tepat di telinga Sukuna. Kalau Sukuna ga denger injak aja palanya, dijamin halal.

Sukuna menoleh dan mencium bibir Akino.

Sesampai di rumah Sukuna membanting badan Akino ke kasur

Bruk

"Nikmati hukuman mu, sayang. Tidak ada kata berhenti," Sukuna mulai menciumi wajah Akino secara brutal, dan terakhir di bibir Akino. Sukuna menggigit keras bibir Akino sampai Akino menjerit kesakitan.

Sukuna membuka paksa baju yang di kenakan Akino. Melepas rok dan dalemannya Akino, hingga tidak ada sehelai benang yang menutupi Akino. Lalu Sukuna mulai membuka bajunya sendiri.

Sukuna mulai menciumi dua gundukan Akino, Sukuna juga menggigit nya, menjilat nya, mengisapnya layaknya bayi yang kehausan.

Sukuna mulai melebarkan kedua paha Akino. Tanpa pemanasan, Sukuna mulai memasukkan Juniornya kedalam goa Akino.

"AHH... SAKITT," teriak Akino.

Mengalir darah merah dari kemaluan Akino. Tanpa memedulikan Akino yang kesakitan, Sukuna mulai bergerak menghentakkan juniornya di dalam kemaluan Akino.

2 jam sudah berlalu, Akino sudah klimaks berkali kali tapi Sukuna belum ada sama sekali. Sampai Sukuna menghentakkan lebih kasar juga lebih dalam agar Sukuna dapat cum.

"Stop it ah," rintih Akino.

Sukuna makin kasar saat ia ingin cum "mau di dalam apa di luar?" Tanya Sukuna yang masih menerus menggempur milik Akino "Karna aku baik, aku akan keluarin di dalam,"

Sukuna cum dan ia ingin melanjutkan ke ronde dua atau mungkin sampai pagi.

Sukuna x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang