Sukuna as a duda (4)

184 5 0
                                    

Keesokan hari nya, Eunji merasa cahaya putih mengganggu tidurnya. Membuat Ia terusik dan terbangun. Mengerjapkan matanya berkali kali mengingat kejadian semalam, mengapa ia bisa di kamar apartemennya. Eunji menoleh ke kanan dan kirinya, ia melihat Sukuna sedang terduduk di sofanya. Sukuna lagi sibuk dengan laptopnya, ia belum sadar jika Eunji sudah terbangun.

Eunji ingin kembali tidur lagi dan tiba tiba Sukuna pindah ke samping Eunji. Eunji terkejut dan hampir terjatuh ke belakang. Untung saja Sukuna menahan pinggang ramping Eunji dan Eunji memegang kedua bahu Sukuna. Sukuna belum melepaskan tangannya yang berada di pinggang Eunji, begitu juga dengan Eunji.

"Mau bernego?" Eunji tak paham dengan ucapan Sukuna.

"Tidak usah pura pura tidak tahu. Kamu disuruh sama atasan mu untuk membunuh saya juga menghancurkan perusahaan saya kan?" Ucap Sukuna sangat dekat dengan wajah Eunji.

"Saya ini mantan suami dari atasan mu itu yang kau sebut Mrs," lanjut Sukuna yang berhasil buat Eunji melotot dan benar benar sadar.

"Jujur saja. Sejak saya tau bahwa mantan saya sudah bertunangan, saya tak ingin melihat nya lagi. Dulu saya terikat dengan perjanjian Mrs, karna imbalan nya besar dan juga Mrs akan menanggung semua biaya pengobatan mantan saya itu. Dari dulu saya memang menuruti suruhannya tapi sekarang saya ingin menghancurkannya dari dalam dan luar," jelas Eunji sambil menoleh ke arah lain.

"Kenapa?" Tanya Sukuna.

"Berada di bawahan naungan Mrs atau tidak orang orang terdekat saya tetap saja mati. Dan saya bener bener tidak dapat menghancurkan anda juga perusahaan anda, apalagi membunuh Yuuji, yang lucu dan gemes."

Sukuna memindahkan tubuh Eunji ke kasur, ia percaya dengan Eunji. Sukuna berbalik ke laptop nya lagi dan duduk di samping Eunji.

"Kamu jangan mabuk lagi, Eunji!" Perintah Sukuna masih menatap laptop nya.

"Kenapa? Waktu itu saya benar benar kesal dengan dia," Jawab Eunji lalu menarik selimut sampai ke atas kepalanya.

Sukuna pamit keluar karna ada meeting. Dan Eunji memilih tidur dari pada makan yang sudah Sukuna siapkan di meja kecil samping kasurnya.

***

Sukuna pulang bukan kerumah nya melainkan ke apartemen Eunji, niat nya sih ingin mengecek Eunji takutnya kenapa napa.

Sukuna mamasuki apartemen Eunji sambil melepaskan kancing yang ada di jas nya. Sukuna berhenti kala ia melihat Eunji terduduk di kursi mini bar dapurnya dengan berbagai botol yang ada di atas meja itu. Penuh pertanyaan di pikiran Sukuna. Seingatnya dia sudah mengecek semua lemari dapur Eunji memastikan tidak ada alkohol yang Eunji simpan.

Sukuna berjalan mendekati Eunji.
"Ah sial, mabuk lagi," ucap Sukuna tepat di belakang Eunji.

Sukuna menggendong Eunji ala bridal style, menuju kamar Eunji. Sesampainya Sukuna menaruh Eunji dengan pelan pelan ia takut membangunkan Eunji dan malas mendengar ocehan Eunji yang selalu menyebut mantan sialannya itu. Sukuna memperhatikan Eunji dari atas sampai bawah. Tiba tiba tangan Eunji berada di perut Sukuna mengelus roti sobek nya, tak lupa Eunji menyebut nama mantannya itu.

Damn it. Sukuna sudah tak kuat iman.

"Wanna play with me, baby?" Ucap Sukuna dengan suara deep nya tapi di samping telinga Eunji.

Sukuna melepaskan kemejanya dan membuang ke sembarang arah. Ia mengarahkan tangan Eunji ke perut kotak nya itu. Sukuna yang tak tahan ia meraup bibir kecil milik Eunji, ia lumat dengan kasar.

Sudah tidak ada sehelai benang yang menutupi mereka berdua. Sudah banyak Sukuna membuat Kissmark di Eunji. Benar benar iblis Sukuna.

"Saya ingat kau masih perawan, tapi sedari awal nama yuuta terus yang kau sebut. Kmu juga ga ada sama sekali nyentuh sarapan yang saya buat. So, jangan salahkan saya jika kita bermain sampai pagi," ucap Sukuna

Skip

Jam 10 pagi, Eunji terbangun. Ia merasakan sakit di semua badannya.

"Sudah saya ingatkan jangan minum alkohol, kenapa kmu tetap meminumnya?!" Ucap Sukuna, Eunji sedikit mendongak ke atas.

"Kau melakukan itu kepada ku ha?!"

"Kau yang memancing Ji, tapi saya menikmatinya. Siapa suruh kamu selalu menyebut nama mantan sialan mu itu. Jika sudah begini kamu jadi milik saya," jelas Sukuna posesif, sambil mengeratkan pelukannya.

Sukuna x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang