Tak Terkira

130 5 0
                                    

Malam ini semua keluarga ku makan malam bersama di rumah ku. Biasanya disaat ada yang ingin menikah maka sebelum hari pernikahannya semua keluarga berkumpul dan makan makan bersama. Sedarah tadi aku selalu berpikir, siapa yang nikah? Hingga aku memberanikan diri untuk bertanya ke mama ku.

"Ma, yang nikah siapa?" Tanya ku.

"Kamu,"

Aku masih bisa bersikap biasa saja, karna ku kira itu candaan mama ku saja, supaya aku cari suami?

"Mama, bercanda yaa,"

"Tidak, kamu akan di jodohkan sama teman papa," jawabnya.

Uhuk-- Uhuk--

Aku tersedak makanan ku sendiri saat mendengar jawaban dari mama ku. Oh ayolah, jangan bercanda lagi.

"Besok kamu harus bangun pagi buta, karna besok acara pernikahan mu. Mau nolak juga ga ada gunanya," jelas mamanya lagi.

Oh ok, cukup tau, ga becanda toh.

Selesai makan malam bersama aku pergi ke kamar ku, mengambil hoodie, kunci mobil, hp tak lupa dompet.

Club XXX📍
Aku pergi ke club ini, cukup ramai, karna Club ini yang terkenal di jalan ini. Memesan Vodka ke bartendernya. Untuk malam ini biarkan aku sedikit mabuk.

Bertendernya memberikan Vodka pesanan ku. Ku teguk Vodka itu sambil mendengarkan DJ yang menggema di Club ini. Banyak wanita juga pria yang bergoyang menikmati musik DJ, mereka semua menikmati atau mungkin ada yg mabuk? Entahlah

Ku teguk Vodka ku sampai tinggal setengah botol. Aku menyandarkan dagu ku pada telapak tangan kiri ku.

Huh

Ku pejamkan mataku sebentar sambil diiringi dengan hembusan napas pasrah.

"Oi, mau one night stand?" Tanya ku kepada pria berambut merah mudah yang duduk di samping ku.

Orang itu menoleh, "tidak, kau masih bocil bau kencur,"

Sialan.

Aku memutarkan bola mataku.

.
.
.
.
.
.
.

Keesokan harinya
Hari pernikahan ku? Kok agak cringe sih anj. Aku tak sedih tak juga bahagia, b aja.

Sebelum memasuki gereja, aku dan calon suami ku bertemu tepat di depan gerbang gereja.

What?

Tunggu dulu

Ini ga salah lihat kan?

Orang yang semalam ku temui di Club ternyata calon suami ku, woii bisa di retur ga sihh?!

Aku dan ia mulai memasuki gereja,  tak lupa tangan ku yang ia gandeng.

Setelah mengucapkan janji sehidup semati di depan pendeta, lalu pendeta itu menyuruh kita untuk melakukan ciuman satu sama lain di depan semua tamu juga pendeta.

Asli, wajah nya memang memang susah di tebak. Datar dingin yah itu dia Ryoumen Sukuna, dan mulai sekarang marga ku menjadi Ny. Ryoumen.

.
.
.
.
.
.
.
.

00.00 malam

Mata ku masih terjaga menatap layar iPad ku, mau libur atau tidak aku harus menggambar untuk di publish di aps webtuun. Aku punya anak buah tapi sekarang ia lagi sakit, mau tidak mau aku yg mengerjakan nya.

"oi, bocil, tidak baik begadang," ucap orang yang sudah menjadi suami ku.

Aku tak menghiraukan nya, dan tetap melanjutkan kegiatan ku. Merasa kesal dengan kelakuan, Sukuna mengambil iPad ku tinggi tinggi, aku terkejut dan ingin meraih iPad ku yang ia ambil.

Cup

Bibir kita bertemu lagi untuk kedua kalinya, yang ini tidak sengaja kok sumpah. Mata ku membulat, tapi Sukuna malah menutup matanya dan melumat bibir ku.

Cukup lama, hingga aku mendorong bahunya tanda karna aku mulai kehabisan napas.

"Tidur!" Suruhnya dengan wajah datar.

"Kembalikan dulu, baru aku tidur," ucap ku.

Ia memberikan iPad ku. Lalu aku melanjutkan kegiatan ku yg sempat tertunda. Anehnya Sukuna masih di depan ku, ia tak bergeser sedikit pun. Memandangi ku yang sibuk menggambar di iPad ku sampai aku selesai dan mempublish nya.

"Sudah kan?" Tanya nya, yang hanya ku angguki.

Sukuna pindah posisi menjadi di samping ku.

Ia memeluk ku layaknya guling dan berucap "Tidak ada guling, dan kita sudah sah,"

Ingin sekali ku penggal lehernya.


Gomen jarang update huhuu

Sukuna x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang