Home (2)

156 4 1
                                    

"Emmmm…,” lenguh Key sembari mengerjapkan matanya, beberapa kali berusaha membiasakan cahaya yang masuk ke pupilnya.

Ia terkejut melihat papanya di sampingnya. Karna Key tidak ada tenaga maka ia pasrah di marahi papa nya.

"Key," panggil Sukuna.

"Hm..." Jawab Key.

"Mau ketemu mama?" Tanya Sukuna.

Key menatap mata papanya itu, berharap jika ia jujur tidak dimarahi. "Iya," jawabnya

"Tapi, Mama engga mau ketemu Ama Key," lanjut Key.

"Oh ya? Kalo kita paksa gimana, mau ga?" Tawar Sukuna.

Key tersenyum, ia menghapus sisa air matanya lalu segera meluk papanya.

"Makasi papa,"

Selama Key tertidur, Sukuna menyuruh anak buah nya untuk mencari keberadaan mamanya Key.

.
.
.
.
.
.

Selama di perjalanan Key banyak membicarakan tentang mama tirinya itu kepada papanya, tapi respon papanya cuma bilang "ah masa sih?", "kok ada papa mami ga pernah gitu?" Lah sianying namanya juga carmuk, cari muka. Bayangkan aja noh mama tirinya mukul Key di depannya apa ga di tanam hidup hidup ama Sukuna.

"Papa ga percaya terus, Key makin males cerita ama papa," Rajuk Key sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

Sopir pribadi keluarga Sukuna sudah berbelok ke apartemen mamanya. Key tidak sabar untuk cepat cepat bertemu dengan mamanya. Setelah diparkir kan mobilnya Key segera turun dan berlari menuju lift.

"Pa, Papa, cepetann!" Perintah Key dengan tangannya yang ia gerakkan ke atas ke bawah seperti memanggil orang.

"Key, sini papa gendong kamu," ucap Sukuna sambil mengangkat Key, dan memasuki lift.

teng neng

Pintu lift terbuka ia sudah sampai di apartemen mamanya.

Ding Dong...

Sukuna menekan tombol bel apartemen nya. Membuat si penghuni apartemen bergegas keluar.

Krieet...

Pintu terbuka

Si pemilik apartemen terkejut melihat tamunya, apa apa an ini ia baru saja menduga hal ini bakal terjadi.

Kaila segera menutup pintunya, tapi di tahan oleh kaki nya Sukuna.

"Tunggu, Key mau ketemu sama kamu." Ucap Sukuna.

Omongan Sukuna terdengar oleh Rey yang kebetulan dekat dengan mamanya. Ia memohon kepada mamanya untuk membuka kan pintu agar si Key masuk.

Kaila luluh, ia kembali membuka pintu nya "masuk,"

Key tampak senang ia masuk dan di ikuti oleh bibinya.

"Key, papa ke kantor yah. Malem papa jemput, ok?" Ucap sang papa menyamakan posisi tingginya dengan sang anak, lalu mengecup kening Key.

Sukuna pergi dan Kaila sudah menutup pintu apartemen nya.

"Mama," ucap Key sambil memeluk kedua kaki mamanya.

Kaila menyamakan posisi nya dengan Key "maafin mama yah Key. Key kebanyakan nangis yah? Mata Key sembab," ucap Kaila mengelus pipinya Key.

"Key tetap sayang mama,"

Kita berempat menikmati makan siang bersama.

Sore menjelang malam, Key tertidur di samping kiri mamanya juga Rey yang tertidur di samping kanan mamanya. Mereka kembar, sudah lama Kaila tak merasakan momen seperti ini, biasanya ia selalujadi bahan rebutan untuk tidur di pahanya. Siapa cepat ia dapat itulah kalimat yang sering, Key Rey dan Sukuna ucapkan.

"Maaf Nyonya, kalau boleh beri tahu. Badan Key ada lebam Nyonya." Ucap bibi pengasuhnya Key.

Ku cek punggung nya Key dan bener saja ada 2 lebam yang sudah membiru. Kukira di rawat dengan benar sekalinya ada lebam.

"Siapa yang melakukan nya?"

"Maaf Nyonya, yang melakukannya mama tirinya. Dan saya disuruh untuk menghapus cctv yang ada di kamar Key nyonya, maaf Nyonya,"

"Key sudah lapor sama papanya?" Tanya ku sambil mengoleskan salep yang ku suruh bibi untuk mengambilkan di nakas dekat kasur.

"Saat perjalanan kesini Key sempat lapor tapi tuan besar tidak percaya,"

.
.
.
.
.
.
.

Ding Dong...

Ah itu dia

Aku segera membuka kan pintunya, rasanya aku ingin mengomeli nya sebentar aku juga tak membawa si kembar kok, malah ku kunci di kamar.

"Masuk!"

Sukuna masuk dan segera ku tutup pintu apartemen ku lalu aku berjalan sedikit terburu buru menghampirinya.

Plak...

matanya membesar, terkejut dengan apa yang sudah ku lakukan. Yah aku menampar wajah nya.

"Hah?"

"Key ku rawat saja," ucap ku yang membuat Sukuna bingung.

"Tidak, tidak akan. Cepat bawa kemari Key!"

Plak

"Dasar idiot. Ku jelaskan kau tak akan percaya juga. Kau saja tak percaya dengan ucapan Key,"

"Punggung key kau sudah lihat? Ada 2 lebam yang lumayan besar di punggungnya dan kau tau siapa pelakunya?" Lanjut ku.

"Tidak mungkin dia, kamu kira aku jarang ngecek cctv kamar Key?"

"Apa ku bilang, mending aku ngomong sama tembok. Bi jelaskan!"

Bibi pengasuhnya menjelaskan semua kejadiannya.

"menarik, aku titip Key padamu," ucap Sukuna mengambil jas nya lalu segera pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"menarik, aku titip Key padamu," ucap Sukuna mengambil jas nya lalu segera pergi.


Sukuna x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang