cemburunya Sukuna

480 11 0
                                    

Kriiet...

Wanita berambut hitam panjang itu membuka pelan pelan pintu rumahnya, dan tak luput bibirnya  yang selalu mengucapkan jampi jampi agar tidak ada orang di dalam rumahnya "semoga suami gue masih lembur," berkali kali. Wanita itu berjalan jinjit demi jinjit sampai ia di depan kamarnya.

Di depan kamarnya wanita itu menarik nafas kasar dan menghembuskannya juga secara kasar juga. Gagang pintu ia pegang dan ia dorong ke depan. "Nah kan apa gue bilang suami gue masih lembur," batinnya lalu menutup pintu kamarnya.

"Dari mana?!"

panik ga?
Panik ga?

panik lah anjir, masa engga

Wanita itu membulat kan matanya, terkejut saat mendengar suara deep yang ia yakin itu pasti suaminya.

"Bang*at, asdfgsjkdjxjbabi,"

Wanita itu ingin membuka pintunya lagi untuk melarikan diri. Rasanya mau gali kuburan njirrr ah bangkek. Tiba tiba ada tangan yang menahan gagang pintunya. Wanita itu menoleh untuk mencari tau pemilik dari si tangan ini dan mendapatkan suaminya yang entah dari mana sudah berdiri di belakangnya sambil nahan gagang pintu.

"Dari mana hm?"

Wanita itu diam seribu bahasa, lidahnya kelu tidak bisa berkata kata.

"Ryoumen Raven, Saya tanya lagi kmu dari mana?" Mampus dipanggil pakai marganya ga tuh.

"i-itu dari tempat teman ku,"
Yap, wanita itu bernama Ji Raven

"Serius? Kok engga ijin?" Tanya suaminya lagi.

"Iya, maap," jawab nya sambil menggaruk kepalanya yg tidak gatal.

"Yang cowok tadi teman mu? Kamu tau kan kalau saya engga suka di bohongi. Sedari tadi kamu tampak mencurigakan. Ryoumen Raven kenapa engga berbalik dan tatap saya?" Raven kalang kabut dan segera balik badan menghadap suaminya, tapi tidak menatap mata suaminya itu.

"Iya-

"Bohong. Saya sudah tau yang sebenarnya. Kmu ke cafe kan, sama si cowok itu yang kamu sebut 'teman'," ucap Suaminya sambil mensejajarkan tinggi badannya dengan istri nya.

"Kenapa harus sama dia? Bosen sama saya?" Raven langsung menggeleng kan kepalanya ke kanan dan kekiri.

"Kalau bosen bilang honey, saya bisa melakukan yang lebih kasar saat kita honeymoon," ucap Suaminya lalu menatap sebentar wajah istrinya itu yang ketakutan dan melumat kasar bibir istrinya itu.

Momen honeymoon sangat sangat Raven benci. Bagaimana tidak benci, kata suaminya a.k.a Ryoumen Sukuna, dia tidak akan menyentuhnya selama honeymoon. Percaya? Big noo. Sesampai di tempat honeymoon, malamnya Sukuna langsung melakukannya secara kasarrr. Rawrrr. Dan esok harinya Sukuna bilang menurut nya itu bukan termasuk kasar. Apanya yang ga kasar asu, baru masuk sdh di goyangin sialan kan mana masih perawan lagi. selama seminggu honeymoon Sukuna melakukannya secara kasar, ga ada lembut lembutnya ni suamik. Alhasil Raven kesusahan berjalan bahkan Sukuna sampai membelikannya kursi roda.

Dan sekarang Sukuna bilang ia bisa main lebih kasar dari honeymoon, bah mau di buat mati kali yahh. Ah bikin frustasi aja

Sukuna menciumi setiap inci wajah istrinya. "Tatap mata saya," Raven memberanikan diri untuk menatap suaminya, ia tau malam ini bakal terjadi apa.

"Jangan dekat dekat sama mantan mu itu. Saya engga suka," jelas Sukuna lalu menarik pergelangan tangan Raven ke kasur.

Sukuna menindih tubuh Raven dan melumat kasar bibirnya Raven lalu merobek baju yang Raven kenakan. Sukuna juga melepaskan dasi yang ia kenakan dan mengikat nya ke tangan Raven. Raven sudah tidak bisa berontak, dan pasrah dengan perlakuan suaminya, ia juga merasa bersalah karna pergi tidak ijin ditambah lagi dia berbohong. Ah settan.

"enjoy your punishment, ratu Ryoumen,"
Tanpa pemanasan Sukuna melebarkan kedua kaki Raven dan langsung memasukkan Juniornya ke milik Raven.

AKH...

pekik Raven kala Juniornya Sukuna di paksa masuk ke milik nya tanpa pemanasan, panas, terbakar tercampur jadi satu. Tanpa menunggu Raven untuk menyesuaikan miliknya dengan miliknya Sukuna, Sukuna sudah melanjutkan aksinya.

AKH UNAA, PELAN PELAN NGH..

"Jangan klimaks duluan, atau saya tambah hukuman mu lagi," ucap Sukuna, tetapi Raven sudah klimaks duluan.

Sukuna makin kasar, sampai kasur pun ikut mengeluarkan suara. Kedua tangan Sukuna tidak diam saja, satunya berada di dua gunung kembar milik Raven dan satunya berada di klitoris Raven. Sukuna sering berulang kali mencubit klitorisnya yang Raven yakini sudah membengkak.

"Akh sakit,"

Desahan Raven sangat candu bagi Sukuna, buktinya bukannya berhenti malah meneruskan aksinya.

04.00 am
Sukuna masih melanjutkan aksinya, tak peduli dengan rengekan Raven.

"Una ampun," ucap Raven sebelum ia pingsan di dekapan Sukuna.

Yap inilah yang Sukuna tunggu tunggu. Raven memohon ampun. Bagi Sukuna melihat Raven memohon ampun saat berhubungan itu sangat lucu. Gila mmg ni sukun.

"Sorry, and sleep well my darling," ucap Sukuna mengelus rambut Raven dan mencium pucuk kepalanya.

.
.
.
.
.
.

Keesokan paginya Raven terbangun kala ia merasakan sesuatu di antara selangkangannya. Raven terbangun dan mengumpulkan nyawanya.

"Kau sudah bangun?" Nah bego kan. Orang sudah melek mata masih nanya sudah bangun apa belum.

"Belum, aku masih tidur," sarkas Raven.

AKH.

jerit Raven saat Sukuna mengigit lehernya sangat keras bahkan sampai berdarah.

"Jangan di gigit bodoh, bagaimana jika orang orang tahu."

"Baguslah, biar orang orang tau kalau kau sudah ada yang punya." Jawab Sukuna enteng sambil mengeratkan pelukannya.

"Jujur, kalau kau masih menginginkan nya lakukan lah dengan perlahan. Junior mu sangat mengganggu ku," omel Raven

"Boleh? Klimaks saya lebih lama loh,"

"Tapi dengan lembut. Semalam kau kasar sekali," pinta Raven sambil berbalik menghadap dada bidang Sukuna.

"Kalau itu saya tidak bisa janji, tapi saya yakin akan membuat mu untuk meminta lebih," cengirnya dan mulai menindih tubuh Raven.

Sukuna mengeluarkan juniornya yang semalaman ia tanam di selangkangan nya Raven. Dan Sukuna menggesekkan juniornya di milik Raven sambil memainkan gunung kembarnya Raven.

Damn it

Ngh~

Tak luput 2 jarinya Sukuna yang ia gerakkan keluar masuk di dalam miliknya. Sial. Ini mah ngajak kelai.

Ngh~ ah~

Puas dengan dua gunung kembar Raven, Sukuna berpindah ke milik Raven yang sudah membengkak dan tampak menggoda.

Sukuna memainkan klitoris Raven, mengelus, memijat bahkan ia cubit. Dan tangan satunya memegang juniornya untuk memainkan di sekitar bibir vagina Raven.

Ah~

"Sialan kau Sukunaa. Tadi malam kau langsung memasukkannya tanpa pemanasan dan sekarang kau Akh" omel Raven yang terpotong karna Sukuna memasukkan miliknya secara tiba tiba.

Ah ~

Sukuna berhasil melakukan dengan lembut, saat Raven ingin klimaks, Sukuna mengeluarkan juniornya.

Kan

Apa ku duga

"Una aku tau kamu pasti mau. Gosah pura pura deh. Tau ga, kamu ga cocok main lembut. Bikin ngeselin," cibir Raven

"Berarti boleh nih saya kasarin hm?"

"Yee Bambang malah di tanyain, asu lah,"

- THE END -

1015 kata woiii, habis ini author cuci otak deh pakai air laut huhu

Sukuna x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang