Sukuna as a duda (2)

235 3 0
                                    

Teng neng...
Teng neng...

Kriett...

"oh kalian, mau masuk dulu Ryoumen-san," Eunji mengambil Yuuji yang berada di gendongan Sukuna.

"Tidak, terimakasih. Aku pergi dulu, bye bye," ucap Sukuna mengelus rambut Yuuji, lalu pergi.

"Kau lucu, bagaimana aku bisa melakukan tugas ku," pikir Eunji menaruh Yuuji di sofa ruang TV. Memilih channel tv yang cocok dengan anak kecil yang berusia 2 tahun lebih.

"Yosh, Yuuji aku pergi ke dapur yah. Jangan kemana mana,"

Yuuji berhenti memainkan boneka, menghadap ke arah Eunji. Tangannya ia rentangkan, tanda ingin ikut.

"Oke oke, jangan mengacau yaa,"

Tepung berceceran di mana mana, di lantai, di mini bar, bahkan di pipi bocah 2 tahun itu. Yuuji kesenangan memainkan tepung. Yah walaupun bikin nambah pekerjaan tapi tidak papa lah pikir Eunji.

Ting...

Eunji melihat notif pesan dari ponsel nya. Di layarnya bertuliskan Ryoumen-san dengan 1 chat.

Ryoumen-san

Yuuji ganggu?
Perasaan ku ga enak

Tidak
Yuuji lagi bersenang senang
Send a picture

Astagaaa
Lucu sih
Malam ini aku akan pulang telat, biarkan saja Yuuji tertidur

Okey


Setelah itu Eunji membersihkan pipi Yuuji dari tepung yang menempel, juga lantai dapurnya beserta mini bar yang ia cintai.

.
.
.
.
.

12.00 siang

Cepat lakukan, apa susah nya sih!!

Aku tidak bisa, Mrs

Saya tak peduli alasanmu, Ji. Cepat lakukan perintah saya at-

Mrs. Semuanya akan baik jika di rencanakan.

Tidak, saya tidak peduli dengan itu. Kau itu tangan kanan saya. Biasanya juga kamu berhasil melakukan semua yang saya berikan. Lakukan Ji, atau dia akan saya bunuh tepat di depan mata mu.

Tut Tut

Eunji melempar hp nya ke sofa ia frustasi mendengar ucapan atasannya itu. Seenak jidatnya nyuruh Eunji, bahkan maksa lagi. Eunji menatap Yuuji yang berada di sampingnya lagi memeluk Eunji walaupun tangannya masih pendek dan kecil.

"Kau lucu," gumam Eunji sambil mengelus pipi gembul Yuuji.

.
.
.
.
.
.

Eunji fokus dengan layar laptop nya sesekali ia lihat Yuuji yang main dengan bonekanya itu.

Oh oke, aman.

"Ayok kita cek apa yang bisa ku hancurkan," Eunji mencari tahu data data perusahaan Yoonn. Perusahaan itu milik Sukuna, tidak mungkin kan Yuuji menanyai nya langsung, apalagi langsung tanya ke pemiliknya. Bisa bisa di bombardir.

1 jam berkutak dengan laptop nya tetap saja ia belum dapat data yang akurat untuk menggulingkan perusahaan itu. Eunji nyerahh, frustasi, rasanya mau ia tendang saja kepala Mrs nya.

Eunji beralih ke handphonenya, mencari nama kontak Leri, seorang informan. Siapa tahu dia dapat informasi dari situ.

Leri

Pagi, apa kau tahu tentang perusahaan yoone

Tau
File.
Kenapa?
Tumben sekali kau cari yang duda

Ha?

Pemiliknya Ryoumen Sukuna dia duda beranak 1.

Jancok

Ku beri saran, jika anaknya tidak merestui bekap saja mulut nya hshs

Asuu, enyah kau Leri


Eunji mengecek data yang di beri Leri. Dia baru tahu jika atasannya adalah mantan istri dari Sukuna. Tunggu, masalah nya ini seperti apa. Ah Eunji bisa gila dibuatnya. Perusahaan yoone tidak ada bermasalah, dan pemiliknya memiliki kepribadian yang baik bahkan itu sudah mutlak. Astagaaa, Eunji Bingung ini sama saja seperti membangunkan Singa yang tertidur. Bisa bisa Eunji terseret masuk jerujiii.

.
.
.
.
.

Tak sadar hari sudah malam, ia masih sibuk berkutak dengan laptopnya ia bingung harus membuat rencana seperti apa. Rencana A saja belum terbikin apalagi rencana yang lainnya. Eunji melihat jam yang ada di hp nya. Jam 21.00

"Kenapa dia belum datang, apa masih lembur?" Pikir Eunji.

Tak lama ada yang memencet bel apartemen nya.

Teng neng...

Eunji segera berlari keluar kamar untuk membukakan pintunya ia tau itu siapa.

Krieet...

Bruuk.

Eunji terkejut Sehabis buka pintu, mendapati wajahnya Sukuna yang mendarat di bahunya.

"Ryoumen-san badan mu panas," ucap Eunji sambil menepuk pelan pipi Sukuna. Tidak ada jawaban Eunji membantu Sukuna untuk melangkah menuju Sofanya dan merebahkan badan Sukuna di sofa itu.

Eunji pergi ke dapur untuk mengambil, kain juga air. Lalu ia kompres dahi Sukuna dengan kain itu, untuk menurunkan panasnya.

"Ryoumen-san apa kau sudah makan?" Tanya ku, tidak ada jawaban dari Sukuna.

"Mungkin dia tertidur," ucap ku, lalu pergi ke kamar ku untuk mengambil selimut.

.
.
.
.
.
.
.
.

Jam sudah menunjukkan 2 Pagi, Eunji masih tetap berkutat dengan laptop nya di ruang tamu menemani Sukuna.

"Arghh," ucap Eunji frustasi, ia memindahkan laptop nya dari pahanya ke meja ruang tamu. Sedikit menguap Eunji mengangkat kedua tangannya ke atas dan satu ia lipat ke belakang kepala

Terlihat gerakan dari Sukuna lagi mengucek matanya. Sukuna bangun dari tidurnya ia duduk, mengingat kejadian semalam kenapa ia bisa disini.

"Kau mau makan juga? Aku lapar," tawar ku langsung pergi ke dapur tanpa melihat Sukuna.

***

Selesai masak ia kembali ke ruang tamu dengan 2 piring di tangannya dan memberikan 1 piring ke Sukuna.

"Kamu engga tidur?" Tanya Sukuna lalu melahap sesendok nasi goreng yang Eunji buat.

"Aku belum mengantuk,"

"Maaf, merepotkan mu,"

Sukuna x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang