Home

157 3 0
                                    

Masih lanjutan dari bab yg tak terkira yah guyss.


5 tahun kemudian.

"Bibi, tidak lupa dengan janji bibi kan?" Tanya anak kecil berusia 3 tahun yang memiliki rambut berwarna merah muda mirip sang papa sambil menarik seragam bibinya.

"Tidak tuan Muda,"

Anak itu tampak senang ia tak sabar untuk bertemu mamanya.

Jam 9.00
Anak kecil itu beserta bibinya pergi menuju bandara untuk bertemu seseorang yang ia rindukan sejak 1 tahun yang lalu. Walaupun masih berusia 3 tahun tapi ia sangat jelas mengingat semuanya. Papa nya yang selingkuh hingga membuat mama kandungnya milih untuk pisah dan meninggalkan ia bersama papanya.

Ia dan bibinya itu duduk di kursi yang berhadapan dengan pintu penumpang yang usai mendarat. Orang yang disebut tuan muda alian anak kecil 3 tahun itu menggoyang kan kakinya. Hingga seseorang yang ia tunggu memunculkan batang hidungnya.

"Mama," lirih nya.

Rindu yang amat berat membuatnya untuk turun dari kursinya dan menghampiri orang yang ia sebut mama diikuti oleh bibinya.

"Mama," panggilnya dengan nada lumayan keras.

"Mama, Rey," panggil nya sekali lagi yang berhasil membuat seorang wanita yang menggandeng anak cowok nya menoleh.

"Key," Rey terkejut kedatangan kakak kembarnya, ia membalas panggilan nya.

"Mama," ucap anak berusia 3 tahun yang sedari tadi menunggunya alias Ryoumen Key. Ia mengulurkan tangannya berharap di balas oleh sang mama, wanita yang sedang menggandeng Rey. Nama mama kandungnya Key dan Rey adalah Kaila.

Kaila menarik tangannya, lalu berucap "pergi,"


Rey, Key serta bibi pengasuh Key terkejut mendengar ucapan dari mama nya.

"MAMA!" Pekik Rey.

Kaila mempercepat langkahnya alhasil Rey harus berjalan cepat untuk menyamakan dengan mamanya.

Key terdiam beku di tempat, di matanya ia mengharapkan kembalinya sang mama serta adek kembarnya itu. Nahasnya tidak semudah itu. Ia memeluk kedua kaki bibinya, dan menangis.

.
.
.
.
.
.

Sesampai Key dan bibinya di rumah Sukuna. Sedari pagi tadi Key belum ada makan sama sekali. Bahkan sang papa juga mama tirinya sedikit pusing meladeni tingkah lakunya si Key. Key muak melihat wajah papa juga mama tirinya. Ia hanya memperbolehkan bibinya masuk ke kamarnya. Jika papa nya maksa masuk maka Key akan melempar benda yang ada di sekitarnya.

"Bibi, mama benci sama Key ya?" Tanyanya.

"Engga mungkin tuan muda, mungkin mama Key lagi capek. Perjalanannya sangat panjang itu pasti melelahkan," jelas bibinya sambil menemani Key main.

"Bibi pengen peluk mama hiks,"

Key cukup lama menangis, ia tertidur dengan mata sembab kebanyakan menangis.

Krieet

Bibinya keluar dari kamar Key, yang sudah di tunggu oleh Sukuna di depan pintu kamar Key.

"Kenapa bi?" Tanya Sukuna.

"Tuan maaf banget tuan, saya minta maaf sebesar besarnya. Salah saya tadi pagi saya mengijinkan Tuan muda untuk menemui mamanya yang baru datang dari Amerika. Tapi, mamanya menolak kehadiran Tuan muda. Begitu tuan, maafkan saya tuan, saya siap menerima hukuman," ucap sang bibi.

"Ga papa bi, bibi ga salah," ucap Sukuna.

Lalu Sukuna masuk ke kamar Key. Ia ingin ngomong 4 mata sama Key setelah Key bangun tidur.

.
.
.
.
.

Di sisi lain
"Mama, Key kangen sama mama. Mama gabisa sekedar meluk Key ma?" Omel Rey ia ingin minta penjelasan dari mamanya kenapa mamanya menolak Key.

"Diam Rey, atau mama pindahin kamu ke Amerika?" Ancam mamanya yang membuat Rey terdiam seribu bahasa. Mengajak mamanya kembali ke Jepang saja susah banget.

Sukuna x readerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang