Keesokan malam, seorang pria yang mengenakan mantel hitam datang ke Love House. Sosoknya terlihat sangat rupawan sampai-sampai membuat pelacur di sana berbondong-bondong melihat pria itu dari kejauhan.
Tubuh tingginya berdiri di depan resepsionis, sementara kedua mata birunya menatap Madam Anna dengan pandangan ramah. Dia mengambil tangan Anna dan mencium punggung tangannya, “Madam, kau terlihat cantik seperti biasa.”
Anna tersipu malu. Walaupun pria di hadapannya merupakan sepupu jauhnya yang tinggal di Itali. Dia tetap saja tidak memungkiri bahwa wajah tampan pria itu mampu melelehkan hatinya.
“Dan kau bermulut manis seperti biasanya, Ivan.”
Pria itu bernama Ivan Weiner, seorang ketua mafia yang berkuasa di wilayah Sisilia, Itali.
Dia mempunyai banyak bisnis gelap, tapi prostitusi adalah salah satu bisnis yang paling ia tekuni. Alasannya karena bisnis tersebut tidak pernah mati. Berapa kalipun pemerintah berusaha menghapus bisnis prostitusi, bisnis itu tetap saja akan berjalan selama konsumen mereka ada.
“Apa wanita itu sudah menyetujui tawaranku?” Ivan menyandarkan lengannya ke meja resepsionis. Dia mengambil foto Evelyn dari saku mantelnya. “Di mana dia? Aku ingin melihat secantik apa dia bila dilihat secara langsung.”
Anna, “Apa kau juga ingin langsung mengetesnya?”
“Kalau dia siap, aku bisa langsung melakukannya. Bagaimana dengan barang-barang yang kuminta? Kau sudah menyiapkan semuanya?”
“Tentu saja, aku sudah menaruh barang-barang yang kau minta di ruangan khusus, kau pasti tidak akan kecewa. Selain itu, Evie lebih dari siap untuk menerima tesmu.”
Ivan tertawa kecil, merasa tertarik dengan Evelyn. “Kau tidak membocorkan tesnya kepada Evie, kan?”
Anna menggeleng. “Tidak. Tentu saja tidak. Lagipula, permainan pasti akan lebih menyenangkan bila tidak diketahui.”
Anna kemudian membawa Ivan ke ruang tamu. Di sana, Evelyn sudah menunggu di kursi. Wanita itu terlihat lebih seksi dari biasanya, dia mengenakan sebuah gaun ketat berwarna putih, sehingga lekuk pinggangnya yang ramping dapat tercetak jelas.
Gaun tersebut tidak berlengan dan terdapat bagian yang terbuka di perutnya, membuat belahan dada Evelyn yang berukuran 36D menyembul di bagian atas gaun.
Ketika Ivan memperhatikan lebih seksama, Evelyn ternyata tidak mengenakan bra sehingga putingnya bisa terlihat.
Ivan menjilat lidahnya sendiri karena merasa penampilan Evelyn tampak sangat menggiurkan.
“Evie, perkenalkan dia adalah sepupuku, namanya Ivan Weiner.” Anna lalu beralih ke arah Ivan. “Ivan, ini adalah Evelyn Robinett. Kau bisa memanggilnya Evie.”
Evelyn segera bangkit dari kursi dan menjabat tangan Ivan. Dia berusaha bersikap semanis mungkin supaya Ivan tertarik untuk memperkerjakannya.
“Tuan Weiner, saya sudah mendengar banyak hal tentang Anda dari Madam,” kata Evelyn.
Saat berjabat tangan, Ivan mengelus punggung tangan Evelyn menggunakan jarinya. “Kau tampak lebih cantik daripada di foto, Evie. Aku tidak menyesal ingin memperkerjakanmu.”
“Baiklah, karena kalian sudah bertemu, maka aku akan meninggalkan kalian berdua di sini untuk membicarakan pekerjaan,” kata Anna.
Anna lalu menghampiri Ivan dan memasukkan sebuah kunci perak ke saku pria itu. “Ruangannya ada di ujung lorong sebelah kanan, kau bisa langsung pergi ke sana bila sudah siap.”
Ivan, “Terima kasih, Anna.”
Setelah itu, Anna segera pergi, meninggalkan Ivan dan Evelyn berdua saja di ruangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Evelyn [21+]
RomantizmWARNING 21+: BDSM, GB, TOYS Evelyn Robinett (23 tahun) merupakan seorang wanita bayaran kelas atas yang hanya melayani para pria kaya yang mampu membayar dengan harga tinggi. Setelah Ivan Weiner yang merupakan seorang mafia memperkerjakan dia di org...