SA : 06

272 51 1
                                    

"Batal? Lo serius?"

"Iya, tadi gue baru aja papasan sama Chungha. "

Jennie menghela nafas. Ia meneguk jus alpukat yang ada di tangannya, kemudian kembali melanjutkan obrolannya dengan Yerin, "Temen-temen yang lain udah tau?"

"Kayaknya belum." balas Yerin terdengar ragu, "Paling bentar lagi, Chungha ngasih info di grup."

"Yaudah deh. Makasih ya infonya, Rin."

Tanpa menunggu jawaban dari Yerin, Jennie langsung memutus sambungan karena ada panggilan lain yang masuk ke dalam ponselnya.

"Kenapa?"

"Pestanya ga jadi. Nanti malem mau jalan ga?"

"Serius?! " seru Jennie. 

Terdengar tawa kecil di seberang sana, "Iya, serius."

"Jujur, gue agak ga yakin sama ajakan lo." balas Jennie mendadak malas. Pasalnya setiap Wonwoo berjanji untuk mengajaknya keluar, beberapa menit sebelum mereka berangkat, tiba-tiba Wonwoo mendapat telepon dari atasannya, dan mereka pun membatalkan rencana untuk berpergian keluar. 

"Kali ini, ga akan."

"Awas aja lo kalo boong."

"Iyaa," balas Wonwoo dengan yakin, "Kelas lo beres jam berapa? Kabarin kalo udah mau beres, nanti gue jemput. Jangan balik sendirian."

"Iya, ganteng."

"Alay, anying!" seru Daniel yang tiba-tiba duduk di hadapan Jennie. Pria itu langsung memasukkan sepotong kue milik Jennie ke dalam mulutnya. 

"DANIEL!"

"Jennie? Lo gapapa?"

"Iya ya, nanti gue kabarin lagi. Udah dulu ya? Semangat kerjanya, sayang. Bye!" balas Jennie kemudian langsung mematikan ponselnya. 

"Geuleuh anying, huek.." ucap Daniel dengan berpura-pura memuntahkan makanan di mulutnya.

"Iri? Bilang, bang!"

Daniel hanya memutar bola mata malas. Ia segera menyodorkan ponselnya ke hadapan Jennie. Ponsel itu menampilkan sebuh video potongan CCTV yang sempat hilang saat Joy tewas. 

Jennie sudah memberitahu semuanya pada Daniel, karena Daniel adalah orang yang ia percayai selain Wonwoo. Pria itu tiba-tiba berkata bahwa ia sangat tertarik untuk mencari tahu tentang agen rahasia yang sedang dibicarakan banyak orang. Oleh karena itu, ia tak segan-segan menerima saat Jennie meminta bantuan padanya untuk mengembalikan rekaman CCTV saat kejadian tersebut.

"Gue rasa, ini alesan Joy ngga mau bilang ke siapapun tentang pelakunya. Karena kemungkinan, pelakunya adalah salah satu dari kita."




°°°°°



"Tadi Daniel abis ngapain?"

Jennie mengedikkan bahu. Ia terus menggenggam erat tangan Wonwoo sembari berjalan mengelilingi taman. "Biasalah. Kerjaan dia kan gangguin gue terus."

"Dia ngga macem-macem, 'kan?" tanya Wonwoo yang masih ragu dengan jawaban dari Jennie. 

Jennie langsung menggeleng dengan yakin, membuat Wonwoo menghela nafas lega. 

Diam-diam, Jennie ikut menghela nafas lega. Pasalnya ia belum menceritakan tentang apa yang sebenarnya ia lakukan dengan Daniel. Mereka sepakat untuk merahasiakannya hanya untuk mereka berdua. Karena jika Wonwoo mengetahuinya, Jennie yakin pria itu akan langsung melarangnya dengan alasan 'terlalu berbahaya'. 

[✓] Secret AgentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang