"Ikut ya?"
"Gue sibuk, Jen."
Jennie mengendus sebal. Ia menutup tirai kamarnya kemudian beranjak ke atas ranjang, "Bohong. Lo ngga ada jadwal malem ini." balasnya.
Terdengar helaan nafas di seberang sana. Jennie tahu, Wonwoo tidak suka membuang-buang waktu untuk berkumpul. Ia lebih suka mengurung diri di kantor dengan berkas yang menumpuk di meja kerjanya.
"Wonu? Ini kesempatan terakhir kita buat ngerayain ulang tahun Joy bareng-bareng. Tahun depan, dia bakal pergi." kata Jennie, terus mencoba membujuk Wonwoo.
"Gue ke apartemen lo sekarang." balas Wonwoo pada akhirnya.
Jennie tersenyum lebar, ia pun segera bangkit dari ranjangnya, "Langsung aja ke unitnya—,"
"Ngga. Kita pergi bareng."
Setelah mengatakan hal tersebut, Wonwoo langsung memutuskan panggilan dan memberi pesan pada Jennie untuk menunggunya tiba.
"Ck, padahal cuma beda 4 unit doang."
Jennie, Joy, Sana, Momo, dan Chungha memang tinggal di apartemen yang sama. Tapi, hanya unit Jennie dan Joy yang jaraknya berdekatan. Jennie tinggal di unit 47, sedangkan Joy di unit 43.
Sepuluh menit berlalu, tak ada satupun pesan baru yang masuk dari pria itu, "Macet kali ya?"
Merasa bosan menunggu Wonwoo yang tak kunjung datang, Jennie berjalan ke arah meja belajarnya saat mengingat sesuatu. Ia langsung membuka laptop dan mencari sebuah artikel.
'Misteri mayat yang membusuk di dalam karung.'
'Seorang pria paruh baya diduga dibunuh oleh seseorang yang tidak dikenal.'
'Jasad seorang anak berusia 5 tahun ditemukan tergantung di rumahnya. Masyarakat: tindakan anggota Agen Rahasia?'
'Apakah Agen Rahasia berbahaya?'
Pada umumnya, seorang agen rahasia diutus untuk mencari, mengumpulkan, bahkan mencuri beberapa data yang bersifat rahasia.
Jika seorang agen rahasia biasanya menjalankan tugas untuk kepentingan bangsanya, namun terdapat beberapa komunitas agen rahasia yang memiliki misi berbeda, bahkan hampir mirip dengan misi seorang mafia. Yaitu, membunuh seseorang.
Semua tugas yang mereka lakukan akan ditentukan oleh pimpinan mereka. Pimpinan mereka mendapat permintaan dari pelanggan dengan imbalan yang bernilai besar. Pimpinan akan memberikan perintah dan para anggota agen rahasia akan menjalankan perintah tersebut.
"Jennie."
"Anjing." Jennie terlonjak saat mendapati Wonwoo berbisik tepat di telinganya. "Kapan lo masuk?"
Wonwoo nampak mengedikkan bahunya, ia tersenyum saat melihat wajah kesal Jennie, "Baca apa?"
Jennie mengarahkan layar laptopnya pada Wonwoo dan menyuruh pria itu untuk membaca artikel tersebut. "Gue baru tau, mereka bisa bunuh orang?"
Seketika, senyuman di wajah Wonwoo sirna. Ia fokus menatap layar laptop Jennie. Ia meneliti makna dari setiap kata yang ditampilkan dengan seksama.
"Lo ga akan ngambil kasus ini, 'kan?"
Pandangannya kembali beralih pada Jennie. "Jadi, lo ngelarang?"
"Bukan gitu, tapi ini, Wonu..." Jennie menghela nafas sebelum melanjutkan ucapannya, "Ini lebih berbahaya dari pembunuh berantai. Mereka ngga sendirian, mereka berkelompok. Lo juga bakal susah buat nemuin keberadaan mereka, mereka ada dimana-mana. Iya 'kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
[✓] Secret Agent
Misterio / Suspenso❝ Mata-mata itu, ada diantara kita? ❞ 「Jenwoo (Jennie,Wonwoo) ft.96 Line」