Teruntuk J

3.2K 73 10
                                    

Malam ini langit biruku tertutup awan

Begitu pula sang rembulan, ia tampak seperti putri yang dipingit yang tidak boleh bertemu dengan siapapun

Tidak sadarkah awan, aku pemuja rembulan malam

Mengharapkan hadirnya paras hangatnya

Menghangatkan qalbu ku

Mencairkan kebekuan penat yang menyiksa

Mendamaikan peperangan antara batin dan pikiranku tentang dia yang aku sebut "angin"

Ya, dia memang berhasil membuatku mendeskripsikan dirinya seperti itu

Maaf!

Sedang apa kau wahai angin?


Tidakkah kau ingin berhembus mendekat lagi kepadaku membawa biji cinta yang mungkin masih tersisa


Atau tidakkah kau ingin bersua kabar dengan kelamnya kerinduanku kepadamu

Datanglah lagi


Nanti, saat hatimu memang tiada yang memiliki

Dan mari kita berdansa lagi


Kembali di bawah langit dan rembulan

Setidaknya biarkan aku mencoba lagi membuatmu mengakui keberadaan dari rasa terkutukku padamu

Lalu biarkan hatimu yang mengambil semua kegilaan pikiranmu yang terlalu pintar agar kau mampu merasakan segenap hasrat yang membelengguku

Mari kita hentikan petualangan cinta yang konyol ini

Biarkan aku kembali menjadi yang pertama


Wanita pertama dan tergila

Pada dasarnya hatiku telah memilihmu


Cintaku memang pemaksa

Karena kau yang membuatku seperti itu


Jujurlah hingga sampai ke mulut, jangan biarkan hati dan matamu terluka kan lisan Yang terucap!


Mari kita mencoba lagi sayang!



P.S: Love you J! Dan semoga kamu tidak membacanya

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang