Saat senja hadir tanpamu..di kala itu
Aku merenungi sang mentari yang kian tenggelam di ufuk barat
Tanpa lelah
Dan, sepertinya dia ikhlas
Berbagi sinar dan kehangatan kepada seluruh semesta beserta isinya
Dan jangan lupa
Sang Primadona malam
Dewi malam
Rembulan..
Mentari rela membagi sinarnya kepada Dewi Malam demi kesempurnaan malam
Memikat semua insan dan makhluk malam
Membuat mereka terbuai dan terhipnotis dalam teduh sinar yang menyapa batin terdalam
Menenangkan
Andai Mentari mampu berbicara padaku, kan ku habiskan atau sisihkan waktuku tuk berbincang pada Sang Mentari
Mendengarkan kisah kepatriotannya pada semesta ini atau mungkin tentang kisah sejatinya kepada Rembulan
Kan aku dengarkan hingga ku bosan dan lelah
Atau hingga aku tak lagi merasa bosan akan keabstrakan jiwa yang nyalang karena mencoba memaknai setiap "Rasa" dengan logika tanpa mengikutsertakan hati kemudian mengurainya dengan ilmu dunia hingga damai terlukis dengan indah di dalam batin dan juga ragaku
Kenangmu, kala itu terlalu lihai menelusuk mencari celah untuk menerobis penjaga gerbang kewarasan dan kedamaian batin ini
Namun itu sebelun aku ditemukan olehmu
Sebelum batinku menjawab gaungan suara hatimu
Dan, semoga kamu tidak terlalu dangkal memaknai, memahami tentang siapa aku
Love You
D H
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa
PoesíaHarapan itu selalu ada bagi yang percaya, teruslah berdoa teruslah berusaha meskipun luka membuatmu berbeda "sometimes", tapi tidak dengan kebaikan yang telah menjadi identitasmu Menjadi bodoh atau pecinta satu hingga sedemikan hingga Pada akhirnya...