Thank You

2.1K 50 8
                                    

Sepertinya Mentariku tak kan pernah lelah untuk memberikan sensasi panas pengalih luka dan rindu yang tak bertuan dan tak berbalas

Dia memberikan hangat sinarnya dengan tulus agar aku sadar dia tak pernah pergi dari hati yang dingin karna luka

Dia tak perduli apabila manusia yang tak tau diri nan rapuh ini terkadang mengacuhkannya

Tak memperdulikan cambukan sinarmu yang semakin menghujam tubuh kecilku

Seakan bergantian, ketika malam Sang Bulan tanpa henti berusaha membuatku untuk terjun bebas ke dalam pesonanya

Dan hampir selalu, setiap malam aku sejenak melupakan keelokan Sang Pelukis Luka

Dewi Malam

Entah sudah berapa kali perempuan berlalu, namun tak mampu memalingkanku dari bidadari semuku

Kekasih malamku
Bersamamu, wahai rembulan.. aku selalu bisa menikmati kopi ku mengobati sedikit perih yang masih terasa

Kita berdansa dalam bayang semu dengan angin pengantar melodi yang indah

Dalam desiran angin kita selalu melontarkan pujian

Dengan angin dan segenap makhluk malam kami berpesta dalam ke abstrakan
Menyebar kasih rasa sayang dan syukur

Meskipun tak selalu berakhir bahagia, namun...

Terima kasih Tuhan karena Engkau menciptakan, membuat rasa berupa cinta terbungkus emosi berwujud hati

Rasa ini terlalu indah untuk dibakar atau dibuang dan juga terlalu hina..terlalu rendah untuk diperjuangkan

Dan mungkin aku kan memilih untuk memperjuangkan wanitaku

==========================================================
P.S: Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankanya

RasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang