ASHA [HIATUS]

06. menang

Oke, sekali lagi aku minta maaf karena tidak menulis bagian acara olimpiade ini. Kalian bisa membayangkannya sendiri huhu....🙏🥲

Kalian nge-ship kapal siapa gengs?!
Asha-venzo
Asha-reyhan
Asha-riko
Alifa-reyhan
Alifa-riko
Jawab dikolom komentar yaww><

Ok, skip.

Perlombaan cukup sengit karena nilai selalu seri. Siapakah yang akan menjadi sang juara?

Juri telah mengumumkan bahwa yang mendapatkan piala juara 1 adalah SMA Bakti Jaya!!

SMA Taruna Jaya, kenapa tergeserkan gelarnya oleh SMA Bakti Jaya itu?

"Yeay!! Makasih Asha, udah mengikuti kegiatan ini dan menjadi yang paling cerdas!! Sekali lagi makasih!!" Ketiga kakak kelas itu terlihat gembira dan bahagia karena mereka telah memenangkan olimpiade matematika ini.

Terlihat dari kejauhan ibu Nurul berjalan menuju mereka berempat.

"Terimakasih atas kerja keras kalian untuk semua ini!! Ibu bangga kepada kalian semua, sekali lagi terimakasih terlebih kepada Asha yang selalu menjawab semua pertanyaan dengan mudah. Terimakasih anak-anak! Ibu permisi dulu." Ibu Nurul meletakkan empat lembar uang sebesar 100 ribu rupiah.

"Bu, ini makasih banget ya!"

Bu Nurul mengacungkan jempol.

Sepertinya mereka semua senang mendapatkan uang, terlebih kak Riko yang suka sekali jajan.

"Gue mau jajan di rumah!!" Kak Riko mengibarkan uang miliknya.

"Selo elah, ngegas mulu nih anak." Kak Reyhan mengusap wajah frustasi.

"Yaudah, gue sama Asha mau naik beresin barang. Duluan ya!" Kak Alifa menarik tangan Asha lalu mengajaknya pergi ke atas, kamar mereka.

"Kayaknya kita makin akrab nggak sih?"

"I-iya nih kak udah akrab aja, perasaan kemaren nggak seakrab ini." Gadis itu tersenyum canggung. Menggaruk lehernya yang tidak gatal.

"Kakak liat, kamu jarang menghubungi Venzo ya?"

"Emm, iya sih kak. Aku takut Venzo cemas, aku juga belum menghubungi nenek." Jawabnya.

"Buruan gih, nanti ngambek."

Asha mengeluarkan handphone miliknya dan segera menghubungi Venzo.

"Halo assalamualaikum sha, gimana kabar Lo? Baik 'kan?"

"Wa'alaikumssalam, baik kok. Lo juga baik 'kan?"

"Iya, btw lama banget Lo ngehubungi gue. Nggak kangen kah?"

"Ih paan sih, Lo lagi dimana?"

"Gue lagi ngamen dipinggir jalan,"

"Jangan bercanda napa, Lo dimana sih gue serius nanya?"

"Di rumah lah, kenapa emang?"

"Bisa tolong kasih telponnya ke nenek gue nggak? Kangen nih."