Perjodohan || Taeyong hanya ingin merebut kembali kebahagiaan yang sesungguhnya
Binal || Semua itu aku lakukan demi kebaikan rumah tangga aku dengan Jung Jaehyun
Demi anak-anak kita
Mpreg || BxB || Jaeyong
Lelaki manis berusia dua puluh tahun yang baru saja membuka pintu kamarnya pun berhenti. Suara bariton lelaki bermarga Jung itu sangat mengerikan.
"Aku mau tidur, bukankah kita sudah resmi menikah??" ucapnya polos.
Jaehyun berdiri, melepas dasi hitam yang melilit pada kerah putihnya. Membuka satu persatu kancing kemejanya diiringi smirk andalannya.
Langkahnya begitu santai, semakin mengikis jarak di antara keduanya. Kini, tubuh bongsor itu berdiri di depan Taeyong yang semakin gemetaran.
Hampir saja Taeyong tidak bisa mengendalikan tubuhnya yang ingin pingsan saat itu juga.
"Jika kau tidur disini, maka aku akan tidur diluar"
"H-hyung mau kemana??"
"Status kita memang menikah, secara agama kita memang sudah sah, tapi perlu kau ingat bahwa aku tidak mencintaimu"
BRAGGH
Jas hitam Jaehyun mendarat di wajah Taeyong, Jaehyun melemparnya.
Taeyong meluruhkan tubuhnya seraya memeluk jas hitam tebal itu. "Hyung,, sampai kapan kau akan begini? Tae-Taeyong takut tidur sendirian"
JEDERR !
"Aaaaaaa!!!"
Taeyong menangis, mengeratkan peluknya pada jas hitam itu di atas lantai. Seorang wanita paruh baya tampak menaiki tangga, tanpa sengaja berpapasan dengan putra semata wayangnya yang memasang raut wajah ganas.
"Nak, ada apa?"
Jaehyun tidak menjawab, auranya sudah gelap. Langkahnya tetap tertuju pada ruang tamunya.
Sedangkan Tiffany,—wanita paruh baya yang berstatus sebagai ibu Jaehyun pun menuju pada sumber suara.
Saat ini, pemandangan Taeyong yang begitu ketakutan tertangkap oleh kedua mata hazelnya.
"Astaga! Nak, ada apa?"
"Eomma!! Taeyong takut petir!!"
Jas hitam itu masih di genggam kuat oleh jemari lentiknya. Raga Taeyong di giring oleh tiffany menuju ranjang kamar.
"Apa Jaehyun memarahimu??"
"Tidak Eomma, Hyung,—ehm maksud aku Jaehyun tidak marah padaku"
"Jangan berbohong pada Eomma, sekarang kamu tidur saja hmm??"
Taeyong menggeleng kecil, sebagai seorang istri ia tidak mau membuat Jaehyun atau keluarganya kecewa.
"Aku akan menunggu Jaehyun, Eomma pergi saja. Terimakasih eomma atas perhatianmu" taeyong tersenyum, di balas anggukan ragu seorang Tiffany.
Anak itu keluar dari kamarnya, mencari keberadaan Jaehyun. Ya, tubuhnya berbaring di atas sofa. Taeyong bisa melihatnya, Jaehyun pun menatap wajahnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
