26. Mark Day - Papa Day 🍉🍑

13K 694 118
                                    

HALLO INI MAMI
GIMANA KABAR KALIAN?? 🔥🔥
Ayoo di tekan Votenya 😁😁🫶🏻🫶🏻🫶🏻

Taeyong membuka pintu kamarnya, sosok Mingyu benar-benar berdiri di depannya. Membawa sebuket bunga dan oleh-oleh untuk Mark. Meihat kedua mata Taeyong sembab, membuat Mingyu di rundung beribu pertanyaan. Siapa yang berani membuat kekasihnya menangis, di sore yang dingin ini.

"What hap—"

"Mingyu hiikksss" Mingyu sampai limbung ke belakang, menerima tubuh Taeyong yang memeluk erat sembari menangis.

"Mingyu tolong aku hiksss hiksss"

"Eeuhm,, Lee... menangislah sepuasmu" Mingyu dengan susah payah mengusap punggung Taeyong.

Memberinya rematan kecil pada pinggulnya. Cukup lama hingga Taeyong melepas pelukan yang tidak sengaja ia berikan itu.

Mingyu meletakkan bunganya, mengambil tisu yang terletak di atas meja depan kamar itu. Ia bergerak mengelap air mata Taeyong, memandangi mata sembabnya dengan sorot iba.

Di dalam sana, Mark berguling-guling di atas karpet tebal. Anak itu menangis, kalau Mingyu mendekati Taeyong. Apalagi sampai menyentuh kulitnya.

"Jangan menangis lagi hmmm?? Ceritakan padaku hmmmm??"

Masih dengan mata sembab dan berair, Taeyong dintuntun oleh Mingyu masuk ke kamar. Duduk di antara Mark yang masih memasang wajah ganas pada Mingyu, anak itu melepaskan jalinan tangan Mingyu yang duduk di sebelah mommy nya.

"Uwwe uwaaa mmommy nyo-nyo-nyoo!!!!!"

"Iya,, kau bisa mendapatkan mommy mu! Astaga, bocah apa kau ini!"

Mingyu mengubah wajahnya menjadi ganas, membuat Mark menjulurkan lidahnya dan,—melempar jari tengah pada Mingyu.

"Hey! Siapa yang mengajarimu seperti itu nak!!" Mingyu panik, langsung menangkup pergelangan tangan Mark.

"Mommy papa wawa dada!!"

"Oohhhh,, i see!! Tetapi kau tetap menggemaskan, sini kita bergulat saja nak!"

Mingyu bergerak memukul pipi Mark dengan candaan, bayi itu semakin kesal dan menunjukkan kemampuannya yang belum pernah Mingyu saksikan.

Mark berdiri dan berjalan, memeluk Taeyong dan merangkul ceruk mommy nya.

"Uweeee uweee"

"Bisanya cuma uwe uwe, uwa uwa, nyonyo!! Dasar ompong, kemasan sachet!!"

Taeyong kembali terguncang karena Mark yang perlahan memanjat tubuhnya. Hingga anak itu mendekat pada bibi sunny yang sudah berdiri di depan pintu kamar.

Sunny mendekat dan mengambil Mark karena ia mengetahui kedatangan Mingyu, membawa seorang pria yang duduk di bawah sana.

"Lee,,"

"A-ku,, beberapa hari ini aku bertemu ayah Mark" ucapan yang begitu lirih namun bisa Mingyu dengar.

"Hmm,, kau tidak perlu ragu mengatakannya. Kau tidak perlu takut, mempertemukan Mark dan ayahnya. Aku, sudah mendengar semuanya dari paman Chanyeol"

Mingyu mendekatkan duduknya, bersila di depan Taeyong seraya memegangi kedua punggung tangannya. Memberinya senyum hangat, pada lawan bicaranya.

"Aku tau, kedatanganku yang secara tiba-tiba begitu mengganggu hati dan pikiranmu. Kita tidak sengaja bertemu saat itu, memberi harapan dengan cara mengajakmu menjalin hubungan. Tetapi Lee Taeyong, aku datang di waktu yang salah—"

"—saat itu, hatimu sedang hancur dan niatmu membesarkan Mark begitu tinggi. Aku tau, tidak mudah melupakan seseorang pernah hadir di hidupmu. Apalagi, dia adalah orang penting bagimu. Ayah Mark, bocah menyebalkan itu—"

BODY || JAEYONG 18+ END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang