Jaehyun benar-benar menghabiskan waktu liburnya bersama Taeyong hari ini. Malam pun tiba, Jaehyun harus memasuki ruang kerjanya di lantai tiga. Ruang kerja pribadi yang dulunya adalah milik Yunho, kini Jaehyun tempati untuk mengenang masa hidup ayahnya dan meneruskan jejaknya.
Netra legamnya begitu fokus pada lembar kerja di tangannya, waktu menunjukkan pukul sebelas malam,—Taeyong dan Mark pasti sudah terlelap. Ah, itu hanya perasaan Jaehyun saja di saat sepi menemaninya.
Tok
Tok
Jaehyun melepas earphone yang sedari tadi terpasang di telinganya.
"Tidak saya kunci, masuk saja"
Click
Pintu terbuka namun tidak ada siapa-siapa? Apakah itu arwah Yunho yang menyuruh Jaehyun untuk beristirahat??
Jemari tebal Jaehyun beralih menurunkan sedikit kacamatanya. Memfokuskan pandangannya pada pintu setinggi tiga meter itu.
"Pwapwahhhhh,,"
"Astaga Mark!!" Jaehyun memegangi dadanya, kepala Mark tiba-tiba menyembul dari balik sofa.
Bayi berusia satu tahun itu berjalan hanya memakai singlet putih dan pampers saja. Dengan pistol mainan di tangannya dan mata Mark yang terlihat merah dan bengkak. Apakah Mark baru saja menangis??
Telunjuknya mendarat di bibirnya sendiri, berjalan pelan seolah-olah dirinya bersalah sudah mengganggu pekerjaan sang ayah.
"Pwapwahhhh piphwuu??"
*papah sibuk?? ( tangan Mark menunjuk lembaran kerja yang berserakan di atas meja kaca tersebut."Maksud kamu, papah sibuk?? Tidak sayang, kenapa jam segini belum juga tidur hmmm??" Jaehyun mengangkat tubuh anaknya, mendarat di sofa sampingnya.
Jaehyun mengambil air putihnya, ia berikan pada Mark. Suara anak itu terdengar parau.
Mark meneguk rakus air minum ayahnya, di saksikan oleh Jaehyun yang begitu terharu karena putranya yang menggemaskan. Jaehyun meletakkan gelasnya, mengusap punggung Mark yang sedikit berkeringat.
"Ada apa sayang? Kenapa belum tidur,??"
"Pucyamuwa paw paw jo jo jo!! Sushaa pwapah"
Mark memberikan pistol mainannya pada Jaehyun, kedua matanya kembali berkaca-kaca.
Setelah di amati, ternyata bagian lampu dari pistol mainannya pecah dan itu tidak bisa di betulkan.
"Ini rusak sayang, mengapa bisa pecah seperti ini??"
"Paw !! Paw !! Jo!! Mommy huwaaa Hikkkksss"
"Terjatuh?? Sama mommy?? Astaga, biar besok mommy papah hukum ya? Sekarang jagoan papah harus tidur, atau besok kita beli yang baru. Bagaimana??"
Wajah mark kembali ceria walau tangannya meraih kembali pistol rusak itu. Hadiah pertama yang Mark terima dari Jaehyun di saat dirinya pindah kerumah ini.
"Sekarang, papah akan mengantarkanmu ke kamar? Kita tidur saja ya?"
Mark mengangguk walau hati kecilnya masih tidak terima akan peristiwa kerusakan mainannya itu.
Jaehyun meninggalkan ruangan bernuansa biru itu, menutup pintunya dan berjalan menuju kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
BODY || JAEYONG 18+ END
RomancePerjodohan || Taeyong hanya ingin merebut kembali kebahagiaan yang sesungguhnya Binal || Semua itu aku lakukan demi kebaikan rumah tangga aku dengan Jung Jaehyun Demi anak-anak kita Mpreg || BxB || Jaeyong