Kini, hal yang paling Taeyong takutkan adalah ketika ia bangun tidur. Bagaimana tidak takut??
Ketika kedua matanya terbuka, pemandangan yang pertama kali ia lihat adalah dada bidang Jaehyun.
Tubuhnya selalu mendapat kehangatan, dari dekapan tangan dan dada Jaehyun.
Taeyong tidak tau, mengapa hal ini bisa terjadi. Karena semalam, Mark berada di antara mereka. Yakni di tengah-tengah, namun seiringnya waktu berjalan kini Mark berada di belakang punggung Jaehyun. Anak itu menghadap pada tembok dan tentunya memeluk guling yang sama.
Lenguhan Taeyong semakin membuat Jaehyun mengeratkan peluknya, bahkan jemari panjangnya tampak menyisir rambut tipis Taeyong.
"Papa Mark,,"
"Daddy—No papa Mark" suara berat Jaehyun pun membuat Taeyong ingin menyamankan posisi tidurnya.
Namun, disaat tubuhnya bergerak,—kejanggalan kembali ia rasakan. Terutama pada bagian bawahnya yang terasa nyeri dan pastinya, terasa perih seperti sedang di kuasai oleh sesuatu.
"Hah?? Ini tidak mungkin!"
Taeyong beringsut langsung menyibak kasar selimutnya. Detik itu juga, Jaehyun tersenyum nakal seraya memainkan dagu Taeyong yang saat itu terlihat panik.
"Dad—kau????"
"Heeummm,, maaf tidak melepas penisku? Biarkan hangat di dalam sana mommy"
PLAK
Taeyong menampar pelan pipi Jaehyun, tubuhnya telah telanjang dan tidak ia sadari. Penis berurat Jaehyun masih menancap di dalam lubangnya dengan sisa sperma yang mengering di selangkangan putih susunya.
"Daddy kau jahat sekali hikksss" Taeyong mengarahkan tangannya pada penis Jaehyun namun di tepis pelan oleh empunya.
Jaehyun melarikan tangannya untuk kembali mendekap Taeyong yang menangis terisak.
"Kau adalah istri kecilku, tidak ada salahnya sayang"
"Tetapi sakit dad,, kau bilang bahwa hari ini kau akan membawaku ke dokter Kai karena takut dengan kondisi kandunganku. Tetapi mengapa kau melakukan semua ini tanpa sepengetahuan ku hikkkkss" ucap Taeyong dramatis.
Tentu saja yang di ajak bicara hanya tertawa, mengusap pantat Taeyong yang tidak di bungkus oleh celana dalam maupun dress malam yang selalu menemani tidurnya.
"Maaf hmm, sekarang masih pukul tujuh. Jangan menangis, aku yakin bayi kita tidak papa"
BUGH
BUGH
"Aaahhhh mom, nikmatt aakkk"
Jaehyun sengaja menghentak kembali di saat tangan Taeyong memukuli dadanya.
Pagi hari yang membuat otak Taeyong terasa kacau. Bagaimana bisa ia tidak mengetahui di saat Jaehyun tengah menggagahinya semalaman. Mungkin, Taeyong tidak akan bisa berjalan nanti.
"Uweeee uweeee, mommyy ueeeee" guncangan amatir ranjang mereka membuat Mari Mark terbangun dan duduk bersila di belakang punggung Jaehyun.
Anak itu memukuli leher ayahnya, mencari sumber nutrisi paginya yang saat itu di balut selimut tebal oleh Jaehyun.
"Mommyyy huwaaaaaaaa hikksss hikkssss"
"Dad, lepaskan aku. Mark menangis" Taeyong meraung di dalam sana.
Jaehyun masih menghentak labirin Taeyong, tidak memperdulikan Mark yang saat ini menjambak rambutnya sampai bondol beberapa helai.
"Aahh aahh shhhhh daddy, aku keluar akkkhhh"
KAMU SEDANG MEMBACA
BODY || JAEYONG 18+ END
RomansPerjodohan || Taeyong hanya ingin merebut kembali kebahagiaan yang sesungguhnya Binal || Semua itu aku lakukan demi kebaikan rumah tangga aku dengan Jung Jaehyun Demi anak-anak kita Mpreg || BxB || Jaeyong