Hiro, Sei mulai menyatakan perasaannya padaku, sulit untukku menerimanya. Tapi, karena dirimu aku mencoba untuk bersamanya, karena yang kutahu kau sudah bahagia. Boleh kan aku juga bahagia?
"Aiko, aku menyukaimu." Sei mengutarakan perasaanya saat ia mengajakku makan malam sepulang sekolah. "Will you be my girl?" Ujarnya.
Aku terpana untuk beberapa saat, berusaha meyakinkan jawabanku selanjutnya.
"Yes, I will." Jawabku.
Kemudian ia mulai memelukku membisikkan sesuatu di telingaku. "Aku tidak akan pergi darimu, Aiko."
"Jangan berjanji padaku, Sei. Aku takut kau tak mampu memenuhinya."
"Jangan ragukan aku, aku berbeda."
"Terimakasih, Sei."
Hiro, kali ini aku mempunyai seseorang yang mungkin lebih mencintai diriku daripada kamu saat dahulu. Tapi... mengapa aku tak bisa membencimu?
Ini cinta ataukah hanya sebuah obsesi?

KAMU SEDANG MEMBACA
Punctum Remotum
Teen Fiction"Saat kau telah mengalami fase punctum proxima dalam hidupmu, bersiaplah bertemu dengan sang punctum remotum." Di dalam ilmu optik, dikenal istilah punctum proxima dan punctum remotum yang merupakan titik terdekat dan titik terjauh jarak pandang mat...