Seluruh penjuru sekolah suatu hari dikagetkan oleh berita putusnya Hiro dan Rika. Awalnya aku tak percaya mengenai hal itu, namun aku melihatnya sendiri. Rika, gadis itu berjalan dengan lelaki lain.
Aku segera menghampirinya saat melihat gadis itu sedang bergandengan tangan dengan lelaki yang ternyata bukan Hiro. Aku langsung melemparnya dengan jus jeruk yang berada di tanganku bersama dengan kaleng-kalengnya.
"Hiro menyukaimu, Rika! Aku melepaskannya demi kau! Dan ini balasanmu! Tak pernah kubayangkan gadis brengsek ini adalah temanku? Oh, astaga. Mungkin aku sudah gila!" Aku tertawa menatapnya getir.
Rika terkejut, berusaha membersihkan kemejanya yang dihiasi dengan noda oranye dibantu dengan lelaki disampingnya.
"Kalau kau masih menyukainya, ambil saja Hiro, Sayang." Ia menatapku berang.
"Demi langit dan bumi kau nenek sihir terkejam yang pernah kutemui." Tanpa kusadari aku sudah mendorongnya kencang hingga ia terjerembab ke tanah.
Hiro, sehabis kejadian itu... tak tahukah kau betapa banyak air mata yang kutumpahkan?
Bukankah seharusnya aku senang melihatmu putus? Tapi mengapa aku menangis?
Katakan padaku... air mata apa ini?

KAMU SEDANG MEMBACA
Punctum Remotum
Teen Fiction"Saat kau telah mengalami fase punctum proxima dalam hidupmu, bersiaplah bertemu dengan sang punctum remotum." Di dalam ilmu optik, dikenal istilah punctum proxima dan punctum remotum yang merupakan titik terdekat dan titik terjauh jarak pandang mat...