Bab.46 dendam Nazeea

46 7 0
                                    

Seakan tidak ada harapan lagi untuk hidup. Hanya bisa pasrah dengan keadaan. Entah hidup atau mati yang jelas sekarang mereka seperti di ambang kematian. Rasa nyeri , panas bercampur menjadi satu.

Alora lebih dulu sadar di bandingkan teman-temannya. Melihat ke sekeliling nya "sial mereka berhasil." batin Alora. Tangan dan kakinya terikat serta sebuah belati yang menancap di bahu nya. Mereka di kurung di sebuah gedung yang sudah terbengkalai.

"Putri!!! Sherly!!." Alora Terus berusaha untuk menyadarkan putri dan Sherly. Dirinya mulai panik belum lagi Queenza , Celine dan zoey tidak ada di sekitarnya.

"ARGHHH!!!." Terdengar suara teriakan Zoey dari ruangan yang lain.

Ctaaasss...

Ctaaasss...

Suara cambukan itu membuat Alora semakin panik. "Sherly , putri bangun!!." Berharap Sherly dan Putri akan membuka mata mereka. Sial nya balok itu terlalu kuat menghantam kepala mereka.

"ARGHHH!!!." Kali ini suara teriakan Queenza yang melengking. Kepalanya terasa sakit sekali seakan otaknya ingin keluar. Darah segar mengalir deras dari kepalanya. Ia di ikat di sebuah kursi dan di tembak kepalanya.

"Ini bahkan belum setimpal sama apa yang ku rasakan!!." Ucap perempuan itu

"Rencana kita gagal zaa." Ucap Celine lemas.

"Bukan gagal , waktunya belum tepat aja. Kau tau kan dia gimana? Kalau kita lakukan rencana kita sekarang , nanti yang lainnya ga bakal selamat." Balas Queenza yang di angguki oleh Celine

"Dia selalu bawa pistol , kalau korbannya cuman kita ga masalah. Tapi ini semuanya terlibat." Ujar Celine

"Pastikan semuanya aman baru kita lakuin. Kita punya rencana , dia punya rencana lebih licik." Timpal Queenza

"W-woii a-aku...ngga s-sanggup.....lagi....." Sela Zoey dengan terbata-bata. Rasanya dadanya sesak sekali seakan kehabisan oksigen.

"Sabar ya zoey." Ucap Queenza berusaha untuk tenang.

"Kita bakal selamat!!." Lanjut Celine

"Masalah sepele bahkan dia tega nyiksa kawan nya." Queenza tertawa hambar.

"D-dia ja...hatt!!." Zoey menangis tersedu-sedu , teman yang selama ini ia sayangi bahkan tega menyiksa nya.

"Dia ngga jahat Zoey , dia cuman gabisa menerima kenyataan dan dia belum bisa berdamai sama dirinya sendiri." Tutur Celine lalu mengukir senyum manis di bibir pucat nya itu.

"Pada dasarnya ngga ada yang bisa kita percaya di dunia ini." Sela Queenza

★★★★★

Para remaja laki-laki itu tiba di sekolah. Yang mereka lihat hanya 4 motor yang terparkir di halaman sekolah. Seluruh lampu sekolah mati hal itu membuat mereka sulit untuk menemukan para gadis itu.

Dengan menggunakan penerangan dari ponsel mereka berjalan masuk ke dalam gedung SMA Gold Garuda itu. Dua di antara mereka pergi untuk memeriksa listrik dan yang empat nya berpencar untuk mencari para gadis itu.

Ravendra dan Raksa pergi untuk memeriksa listrik. Alister dan Robert mengelilingi sekolah untuk mencari remaja perempuan itu di lantai tiga. Sedangkan Darren dan Arkhava mencari di belakang sekolah.

"Apalah maksud manusia nih saklar nya semua di matikan." Ucap Raksa sedikit geram.

"Manusia ga berotak." Balas Ravendra

Darren dan Arkhava terus mencari di belakang sekolah. "Kosong Ren." Ucap Arkhava

"Coba kita ke perpustakaan siapa tau orang itu ada di situ." Ujar Darren

Circle Bar-Bar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang