Bab.15 harus mati

108 9 0
                                    

~Persahabatan bukanlah tentang siapa yang kau kenal paling lama , tetapi tentang ia yang datang ke kehidupan mu dan berkata "aku disini untuk mu" lalu membuktikannya~
~Celine Nathalie Bimantara

Celine berjalan mengendap-endap untuk bisa masuk ke dalam gedung tersebut.

"TOLONG!!."
teriak Putri

Plakkk!!

Dengan tega nya pria tersebut menampar Putri. Pria tersebut ingin membuka baju yang di kenakan Putri.

Duaakk!!

Celine datang tepat waktu setelah berusaha keras membuka pintu.

"Sialan!!."
umpat pria tersebut

"Celine."
Putri memeluk Celine dengan erat

Duaakk!!

Kali ini pria tersebut menendang kaki Celine hingga Celine tersungkur.

Celine mengambil kursi kayu dan melempar kan nya ke arah pria tersebut

Braakk!!

Duaakk!!

Bugh!!

Bugh!!

Bugh!!

Baku hantam terjadi antara Celine dan pria tersebut.

Melihat pria tersebut terkapar Celine cepat-cepat membawa Putri untuk keluar.

Drap...

Drap...

Drap...

Berlari keluar melalui jendela belakang.

Sraakkk...

Sraakkk...

Sraakkk...

Di malam yang begitu kelam berlari di tengah perkebunan karet dengan pencahayaan yang minim. Putri dan Celine berusaha sekuat tenaga untuk terus berlari.

Doorrr!!

Doorrr!!

Doorrr!!

Pria tersebut terus saja menembakkan peluru ke arah Celine dan Putri

Doorrr!!

Doorrr!!

Doorrr!!

Suara tembakan terus saja terdengar

"KALIAN TIDAK AKAN BISA LEPAS DARI KU!!."
teriak pria tersebut dengan lantang

Doorrr!!

Doorrr!!

Doorrr!!

"Arghh awwshh."
Ringis Celine saat kaki nya terkena tembakan

Celine merobek sedikit celana nya kemudian mengikat nya pada kaki yang terkena tembakan.

"Cell... A-aku ca...pek."
Ucap Putri dengan nafas terbata-bata

"Sembunyi di sini dulu ayok."
Celine menarik Putri untuk bersembunyi

Di sisi lain....

Dengan membabi-buta Queenza dan Alora menghajar serombongan pria jahat tanpa ampun.

Bugh...

Bugh...

Bugh...

Duaakk!!

Braakk!!

Serombongan pria jahat terkapar tak sadarkan diri. Ada yang meregang nyawa akibat serangan brutal dari Queenza , Alora dan Zoey.

"Dada ku sakit woii."
Ucap Zoey dengan nafas terengah-engah

"Tahan ya kita tunggu orang Celine sama Putri keluar."
Kata Queenza

Ckiitttt!!

Darren dan kelima temannya datang saat baku hantam baru saja selesai.

"D-darren....."
Ucap Alora. Kepalanya terasa berdenyut.

"Iya aku di sini , jangan takut."
Ucap Darren dengan memeluk tubuh Alora

"Zoey Kau gapapaa?."
Tanya Raksa peduli

"D-dada ku sa....kitt."
Jawab Zoey dengan nafas terbata-bata

"Dimana Celine?."
Tanya Ravendra

"Celine di dalam mau ngelepasin Putri."
Jawab Queenza

"Kalian bawa pulang dulu orang tiga ini , aku sama Arkhava mau nyari Celine sama Putri."
Tutur Ravendra

Di sisi lain....

Di rasa aman Celine dan Putri keluar dari persembunyiannya. "Mau kemana kalian!!."
Sial sungguh sial pria tersebut tiba-tiba muncul di hadapan mereka

Putri bersembunyi di belakang Celine. "Sudah ku katakan kalian tidak akan bisa lari dari ku!!."
Tegas pria tersebut

"Siapa bilang kami ngga bisa lari , bukti nya kami bisa kabur darimu."
Celetuk Celine dengan senyum remeh

Pria tersebut menodongkan pistol nya ke arah Celine.

Cetek....

Cetek...

Cetek...

"Sialan kenapa tidak bisa."
Gumam pria tersebut

"Habis ya om peluru nya. Kasian banget , lain kali restock ya om."
Ledek Celine

"Sialan."

Braakk!!

Membuang pistolnya dan mengeluarkan sebuah pisau lipat dari saku nya.

Perlahan Celine berjalan mundur saat pria itu menodongkan pisau nya. "put lari ke arah Utara." Bisik Celine

Grepp

Saat putri hendak berlari , lengannya di Cengkram oleh pria tersebut.

Duaakk!!

Celine melayangkan tendangan ke arah pria tersebut. "SEKARANG!!."
teriak Celine saat berhasil mengunci pergerakan pria itu.

Berlari menjauh dari Celine dan pria tersebut.

Sreetttt...

Sreetttt...

Pria tersebut menggores kaki Celine menggunakan pisau lipat nya

"ARGHHH!!."
teriak Celine kesakitan

Putri menghentikan langkahnya melihat ke arah Celine yang sudah berlumuran darah di kakinya.

Putri ingin menolongnya namun Celine melarangnya. "LARI KE ARAH UTARA!! JANGAN HIRAUKAN AKU!!!." Teriak Celine .

Dengan berat hati putri berlari meninggal Celine. Air matanya terus mengalir membasahi pipinya. Darah segar terus mengalir dari kaki Celine.

Grepp

Pria tersebut mencengkram kuat kedua tangan Celine dan mendorong nya ke sebuah pohon besar.

Bruukk!!

"Arghh awwshh..."
Ringis Celine. Kepalanya terasa berputar akibat hantaman yang cukup keras

"Karena mu aku kehilangan mangsa ku. Kau harus mati!!."
Bisik pria tersebut

Pria tersebut menggoreskan pisau nya di leher Celine. Bukannya takut , Celine justru tersenyum miring menatap pria itu.

*****

Bantu vote dan komen ya guys 🤩🌟
Happy reading 🙌🏻😍

Circle Bar-Bar [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang